Melalui kolaborasi dengan kesiswaan saya banyak belajar berbagi dan memberi masukan mengenai kepemimpinan murid sebagaimana isi modul ini yakni :
- Kepemimpinan murid meliputi suara murid, pilihan murid dan kepemilikan murid dalam prakteknya guru memberi kebebasan murid untuk mengeksplorasi meja kursi menjadi media untuk berfoto masal.
- Lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dalam prakteknya sekolah menyediakan perlengkapan dan mengijinkan untuk digunakan sebagaimana mestinya serta mengembalikan ke tempat semula bila sudah digunakan.
- Pelibatan komunitas dalam program sekolah untuk mendukung tumbuhnya kepemimpinan murid dalam kenyataannya murid diberi kesempatan melibatkan dirinya dalam pelepasan dengan hadir tepat waktu, berbagi bunga, ucapan syukur, doa-doa kesuksesan, tegur sapa salam sopan santun dan sepenuhnya menyelesaikan tugas pengembalian buku perpustakaan yang masih dibawanya.
- Program atau kegiatan yang berdampak pada murid dan menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dalam prakteknya pelibatan murid melalui kolaborasi dengan OSIS melalui program yang berdampak pada murid seperti diawali dengan proses penerimaan calon tenaga kerja secara klasikal dan mandiri oleh BKK, pembuatan buku kenangan, foto buku kenangan secara klasikal dan individual yang dikelola sendiri dan pelepasan tamatan secara sederhana tanpa biaya namun berkesan.
4. Future (Penerapan)
Kegiatan pelepasan model pelibatan seperti ini akan rutin dikembangkan dengan tentunya memberikan stimulus belajar pada kepemimpinan siswa (aspek suara, pilhan dan kepemilikan) dengan demikian murid diberi kesempatan bersuara (mengajukan ide/gagasan) untuk program yang direncanakan, memberi masukan pada program yang telah berjalan serta memperbaiki program yang akan dilaksanakan.
Murid mengajukan pilihan-pilihan program yang terbaik menurut mereka, pilihan jurusan pekerjaan atau pilihan proyek buku kenangan yang diinginkan dengan observasi, analisis yang baik hingga saling menguntungkan. Pada aspek kepemilikan, murid diberi hak memiliki program dari murid, oleh murid dan untuk murid. Tugas guru memantau, memonitor, mengarahkan dan mendampingi murid agar kegiatan tetap pada jalur yang benar.Â
Agar kita dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, maka kita perlu memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik. Peran kita adalah:1) Mendampingi murid agar pengembangan potensi kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.2) Mengurangi kontrol kita terhadap mereka.
Refleksi:
Saat murid memiliki kontrol atas apa yang terjadi, atau merasa bahwa mereka dapat mempengaruhi sebuah situasi inilah, maka murid akan memiliki apa yang disebut dengan "agency . Murid mendemonstrasikan "student agency" ketika mereka mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses belajarnya adalah Kepemimpinan Murid.
Program atau kegiatan diarahkan pada memberikan stimulus, mengajukan usulan, menyerahkan beberapa urusan kepada murid sampai pada gilirannya murid memecahkan sendiri kegiatan apa yang paling mereka harapkan timbul di kelasnya dan di sekolahnya.
(()))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H