Mohon tunggu...
Darsono
Darsono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Guru SMK Negeri 6 Surakarta sejak Th. 1998 bidang mengajar Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal 12- Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

18 Mei 2022   08:47 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:43 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikutnya, dalam kompetensi berhubungan sosial -- daya lenting (resiliensi), maka teknik yang dapat dilaksanakan, yakni kegiatan Role Play komunikasi aktif; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni guru mempersilakan setiap murid duduk berpasangan, kemudian saling bergantian bercerita tentang pengalaman yang menyenangkan; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni guru meminta setiap murid mendengarkan cerita temannya dengan seksama dan penuh kesadaran serta berusaha tidak memotong pembicaraan saat temannya saat bercerita; 4) tentang tujuan, yakni murid mampu merefleksikan apa yang murid dengarkan dan rasa saat bercerita maupun saat mendengarkan cerita temannya.

Selanjutnya, di dalam kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung Jawab, tekni yang dapat dilakukan: 1) identifikasi masalah; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni memberikan beberapa contoh kasus dalam kegiatan sehari-hari terkait beberapa tindakan yang baik atau kurang baik dan yang salah ataupun benar; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni mereka mengidentifikasi masalah yang di berikan oleh guru, kemudian murid menentukan apakah kasus yang diberikan tersebut baik/kurang baik/buruk ataupun benar/salah; 4) tentang tujuan, yakni murid mampu mengidentifikasi masalah dengan mandiri dan menentukan pilihannya dengan bertanggung jawab.

Ruang Lingkup Protokol Budaya

Pada ruang lingkup protokol budaya atau tata tertib, di dalam kompetensi kesadaran diri-pengenalan emosi, tekni yang dapat dilaksanakan, yaitu: 1) doa bersama sebelum masuk kelas; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni murid dikumpulkan di lapangan dan berbaris rapi. lalu dipimpin berdo'a oleh satu orang murid; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni doa yang dibacakan oleh murid di depan, diikuti oleh seluruh murid yang berbaris di lapangan; 4) tentang tujuan, yskni dengan membacakan do'a bersama akan memperkuat emosional murid dalam menghadapi proses pembelajaran.

Kemudian, di dalam kompetemsi pengelolaan diri-mengelola emosi dan fokus, tekni yang dapat diambil: 1) pola makan berkesadaran; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni murid diminta Untuk menerapkan S-S-S yaitu Sit (duduk saat makan), slow (makan secara perlahan) dan savor(menikmati makanan mereka); 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni merefleksikan bersama mengenai perbedaan makan dengan berkesadaran dan tidak; 4) tentang tujuan, yakni murid mampu mengendalikan kesadaran diri dan menahan diri agar bias fokus ke tujuan yang dibuat.

Berikutnya, pada kompetensi kesadaran sosial -- keterampilan berempati, teknik yang dapat diambil, yakni 1) saling menghargai pendapat; 2) tentang apa yang dilakukan guru: guru meminta murid saling menghargai pendapat dalam diskusi membuat kesepakatan kelas; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni mereka mendengarkan ketika ada teman yang berbicara dan tidak boleh mencemooh atau menhina temannya; 3) tentang tujuan, yakni murid mampu menerapkan sikap saling menghargai dan menghormati yang pada akhirnya kesadaran sosial berempati dapat ditumbuhkan.

Sementara dalam kompetensi berhubungan sosial -- daya lenting (resiliensi), tekninya: 1) Kolaborasi/Gotong Royong dalam kebersihan lingkungan; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni mengajak semua murid Untuk berkolaborasi dan bergotong royong dalam menjaga lingkungan kelas maupun lingkungan sekolah; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni melaksanakan kegiatan gotong royong secara bersama-sama dalam membersihkan lingkungan kelas atau sekolah; 4) tentang tujuan, yakni menumbuhkan murid untuk bersikap saling bekerja sama dalam memelihara dan menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah,

Selanjutnya, kompetensipPengambilan keputusan yang bertanggung jawab, yakni 1) teknik pendekatan personal; 2) tentang apa yang dilakukan guru, yakni jika terdapat murid yang melanggar kesepakatan kelas, guru memanggil yang bersangkutan ke ruang Bimbingan Konseling di luar jam pelajaran untuk melakukan pendekatan personal; 3) tentang apa yang dikatakan pada murid, yakni setelah bertemu guru, bertanya alasannya, dan ingin memahami serta memberikan solusi sebagai konsekuensi. Guru juga bisa memberikan nasihat dan motivasi agar tidak mengulangi lagi; 4) tentang tujuan, yakni membiasakan murid untuk menerima konsekuensi dan bertanggung jawab dan membangun motivasi agar lebih baik lagi.

Simpulan

Akhirnya, pembelajaran sosial dan emosional yang merupakan pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, memungkinkan murid dan guru akan memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional. Sehingga hal tersebut akan menciptakan kondisi yang harmonis, kondusif dan menjadi salah satu alternatif solutif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada murid dan memunculkan peran guru sebagai fasilitator yang memfasilitasi potensi yang dimiliki muridnya.

Daftar Pustaka :  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun