Mohon tunggu...
Darsono
Darsono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Guru SMK Negeri 6 Surakarta sejak Th. 1998 bidang mengajar Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal 12- Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

18 Mei 2022   08:47 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:43 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki Minggu ke-12 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kota Surakarta saya mendapatkan ilmu baru yakni : Pembelajaran Sosial Emosional dan sebelumnya Pembelajaran Berdiferensiasi. Sangat fresh, segar dan pembaruan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis sosial emosional diterapkan pada kelas sangat penting untuk memastikan siswa menerima pelajaran dengan nyaman tanpa tekanan dan bisa menikmati bertahannya belajar siswa tanpa paksaan guru.

Pengembangan kompetensi murid tentu tidaklah cukup dengan hanya fokus pada aspek kognitif saja, namun kompetensi sosial dan emosional sangat diperlukan. Diperlukan keterampilan dalam berinteraksi antara guru dengan murid yang dapat membangkitkan kompetensi tersebut, sehingga bisa membangun hubungan hormanis keduanya. Oleh karena itu kompetensi sosial dan emosional memiliki peran sentral dalam keberhasilan akademik dan kehidupan guru dan murid.

Seperti diketahui, Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan merupakan daya dan upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan anak yang sesuai dengan dunianya. Hal tersebut menegaskan pembelajaran sosial dan emosional yang berbasis kesadaran penuh merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong bertumbuhnya budi pekerti, selain intelektual tentunya. Melalui pembelajaran sosial dan emosional ini, murid diajak untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami sejumlah pengalaman yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif.

Terdapat lima kompetensi kunci dalam pengembangan pembelajaran soial dan emosional menurut Daniel Goleman (1995), yakni kesadaran diri (self awareness), manajemen diri (self mangament), kesadaran sosial (social awareness), kemampuan berelasi (relationship), dan pembuatan keputusan yang bertanggung jawab (responsible decision-making). Semuanya sangat penting dalam pengembangan kemampuan mengontrol diri, sejak mengidentifikasi masalah, menganalisi permasalahan, mengevaluasi, merefleksi, dan tanggung jawab yang etis.

Jika melihat hal di atas, maka dapat dikatakan pembelajaran sosial dan emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Pada kali ini saya menggunakan model Segitiga Refleksi untuk mendeskripsikan fakta, harapan dan impian serta perasaan saya belajar sosial emosional ini, sebagai berikut :

Setelah melakukan pembelajaran hari ini,  Proses pembelajaran anak tidak tergantung pada aspek inteligensi atau kemampuan kognitif saja, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek lain seperti aspek perkembangan emosi dan sosial. Aspek emosi dan sosial ini sangat berpengaruh terhadap prilaku anak kepada dirinya, orang lain dan lingkungannya. pembelajaran sosial emosional adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar. Pembelajaran sosial emosional ini dapat dijadikan sebagai awal dan dasar penanaman pendidikan karakter kepada anak usia dini. Ada empat kompetensi kunci pengembangan dalam aspek sosial emosional anak; self-awareness, self-management, social awareness, responsible decision making, dan relationship management.

segitiga3-jpg-628308907191377270430292.jpg
segitiga3-jpg-628308907191377270430292.jpg
Perasan saya setelah memahami pelajaran ini adalah : saya merasa tertarik, antusias, dan ingin tahu lebih dalam. Materi ini sangat aplikatif, berguna dalam menghadapi berbagai masalah dan tekanan, seperti menghadapi siswa, hubungan dengan rekan guru dan atasan, hubungan dengan keluarga, maupun pergaulan di masyarakat. Saya merasa perlu untuk menerapkan kesadaran penuh dalam setiap kegiatan saya, perlu mengelola diri dengan lebih baik, meningkatkan kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan belajar mengambil keputusan dengan bertangungjawab. Selama ini saya menjalani profesi sebagai guru, ternyata saya belum sepenuhnya menggunakan kesaaran penuh dalam melaksanakan kegiatan maupun menghadapi masalah. Saya seringkali reaktif terhadap suatu situasi. Proses pembelajaran selama seminggu ini memberikan banyak pengetahuan mengenai kesadaran penuh, mengelola emosi, mengelola diri, empati, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Kompetensi Sosial dan Emosional ini sangat penting dalam menjalankan peran sebagai guru

segitiga4-jpg-628308a5e8da2047180b7c52.jpg
segitiga4-jpg-628308a5e8da2047180b7c52.jpg
Setelah melakukan pembelajaran hari ini, akhirnya saya mampu : menerapkan teknik STOP, mengembangkan ice breaking sesuai situasi dan kondisi, releksasi KBM, menerapkan POOCH dan utamanya 5 KSE pada modul ini.

segititga1-jpg-628308ae719137727436e352.jpg
segititga1-jpg-628308ae719137727436e352.jpg
  • Setelah melakukan pembelajaran hari ini, target saya berikutnya adalah Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional

Ada tiga hal yang menjadi ruang lingkup untuk setiap kompetensi pembelajaran sosial dan emosional, yaitu: 1) kegiatan rutin yang merupakan kondisi di luar kegiatan belajar mengajar secara akademik; 2) integrasi dalam pembelajaran, dan 3) protokol, budaya atau peraturan sekolah yang sudah disepakati bersama. Semuanya akan dipetakan ke dalam lima kompetensi pembelajaran sosial dan emosional, yakni kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan pembuatan kepetusan yang bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun