PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SKRINING USG
 DALAM PEMANTAUAN IBU HAMILÂ
Darsita wijaya
jurusan keperawatan, stikes mitra keluarga
jalan pengasinan Rawa Semut Margahayu Bekasi Timur
Ultrasonografi (USG) merupakan pengembangan metode screening untuk mendukung upaya dalam pelayanan terhadap kesehatan ibu hamil  dari konpensional ke teknologi canggih  dengan menggunakan gelombang suara frekuensi yang  tinggi dan akan dipancarkan kepada organ yang akan di lakukan pemeriksaan .Â
Ultrasonografi merupakan jenis alat  pemeriksaan kehamilan yang tidak berbahaya, ultrasografi dianggap aman dengan seiringnya berjalan waktu, kemudian  fungsi USG sendiri memiliki kemampuan memunculkan gambar yang halus  dapat dilihat pada  layar monitor.Â
Ultrasonografi (USG) dapat membantu untuk mendektesi peristiwa kehamilan dengan akurat, Â langkah peggunaan USG Â tepat dalam mendukung kebijakan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia untuk akselarasi dalam penurunanan angka kematian ibu dan bayi. (Sugiharto & Oktarina, 2011)
Peningkatan teknologi  Skrining meningkatkan kulalitas dalam pelayanan kesehatan serta meningkatkan biaya kesehatan. Di negara yang semakin berkembang  pengunaan teknologi USG telah memberikan 25% Dalam kontribusi kesehatan di Malaysia serta meningkatkan pengobatan 40% lebih tinggi (Sugiharto & Oktarina, 2011) . Â
Manfaat USG bagi ibu hamil untuk melihat keadaan posisi bayi, plasenta maupun dapat mendektesi detak jantung janin kehamilan pada usis 5.5 minggu, untuk mengetahui usia kehamilan secara tepat dengan pengukuran fetus, menilai tumbuh kembang bayi dalam kandungan serta dapat mengetahui adanya ancaman terjadinya keguguran (Sugiharto & Oktarina, 2011)
 1. Pemantau Kesejahteraan Janin
Dalam meningkatkan akses layanan kesehatan pada ibu hamil dan neonatal yang berkualitas maka digunakan teknologi untuk pemantauan janin pada bayi kandungan untuk kesejahteraan janin. Teknologi pemantauan kesejahteraan janin dibagi menjadi dua metode invasive dan non ivasive (Faradisa et al., 2017)
   a.  Internal Electronic Fetal Monitoring
Pada pemeriksaan denyut jantung dilakukan dari kulit bagian kepala janin yaitu tindakan invasive dengan memecahkan kulit ketuban. Hasilya berupa gambar EKG dari hasil gambar tersebut terlihat kondisi denyut jantung normal dan abnormal. (Faradisa et al., 2017)
   b. Internal Electronic Contraction Monitoring
Tindakan invasive dengan cara memecahkan kulit ketuban. pada Pemeriksaan tekanan intra uterin langsung didalam ketuban. Teknologi ini digunakan ketika  dokter tidak mendapatkan bacaan yang baik dari pemeriksaan eksternal electronic monitoring biasa dikenal dengan Non Stress Test. (Faradisa et al., 2017)
 Perawatan kesehatan pada ibu hamil telah di atur pada undang-undang No. 39 tahun 2009, tentang kesehatan pada bab VII pasar 126.  upaya keselamatan serta kesehatan ibu hamil agar dapat melahirkan secara sehat untuk mengurangi angka kematian yang terjadi pada ibu hamil dengan melakukan penanganan kesehatan ibu dan bayi yang baru saja lahir (Natal & Anc, 2010).
pemeriksaan yang di lakukan dengan mengunakan USG untuk mengevaluasi keadaan janin secara rutin dengan adanya pemantauan yang dilakukan ketika ditemukannya tanda tanda yang dapat meragukan  indikasi masalah risiko yang tinggi. kenyataannya dengan melakukan pemeriksaan USG, dengan mengunakan pemeriksaan USG sesorang mempunyai suatu motivasi yang mempengaruhi dirinya untuk melakukan pemeriksaan USG, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.  Motivasi intrinsik  muncul tidak adanya dorongan dari luar karena sudah ada di dalam dirinya untuk  melakukan sesuatu, sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang muncul ketika ada dorongan dari sesorang seperti keluarga, teman untuk melakukan pemerisaan USG terhadap kehamilan (Natal & Anc, 2010)
Faktor- faktor yang mempengaruhi adanya motivasi pada ibu hamil yaitu dari tingkat pengatahuan serta dukungan dari pihak keluarga untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dengan mengunakan pemeriksaan USG. (Natal & Anc, 2010) Â kemudian Responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sekitar 5 responden (8,1%), Â sedang yaitu 47 responden (75,8%) serta tinggi 10 responden (61,1%) untuk pemeriksaan kehamilan dengan mengunakan USG. karena ibu hamil menyatakan ingin mengetahui jenis kelamin pada bayinya serta mengetahui perkembangan pada janinnya. Â Hal ini ada mempunyai kecendrungan dalam pengetahuan agar semakin baik untuk kesadaran akan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan dengan melakukan pemeriksaan. Â Â Â Â Â Â
REFERENSIÂ
(Sugiharto & Oktarina, 2011)Faradisa, I. S., Sardjono, T. A., & Purnomo, M. H. (2017). Teknologi Pemantauan Kesejahteraan Janin. Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017, 1--6.
Natal, A., & Anc, C. (2010). UNTUK MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DENGAN MENGGUNAKAN USG DI POLIKLINIK KANDUNGAN BPRSUD SALATIGA TAHUN 2008 Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. II(02), 52--60.
Sugiharto, M., & Oktarina. (2011). Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur ( Studi Kasus Hta ). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14(4), 366--374.
(Faradisa et al., 2017)Faradisa, I. S., Sardjono, T. A., & Purnomo, M. H. (2017). Teknologi Pemantauan Kesejahteraan Janin. Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017, 1--6.
Natal, A., & Anc, C. (2010). UNTUK MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA DENGAN MENGGUNAKAN USG DI POLIKLINIK KANDUNGAN BPRSUD SALATIGA TAHUN 2008 Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali. II(02), 52--60.
Sugiharto, M., & Oktarina. (2011). Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur ( Studi Kasus Hta ). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 14(4), 366--374.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H