Mohon tunggu...
Darryl Virgiawan Tanod
Darryl Virgiawan Tanod Mohon Tunggu... profesional -

A Doctor and a photographer, owner of ©DarrylV Photograph

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Arsip, Dikenal untuk Disayang

21 Februari 2011   19:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:24 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="320" caption="Arsip"][/caption] "Arsip membantu seseorang memperbaiki ingatan. Arsip menunjukkan kekuatan pribadi pemiliknya. Arsip tidak akan berbohong karena ia tidak bisa membantah dirinya sendiri," (Pramoedya Ananta Toer). Banyak alasan mengapa manusia menggunakan arsip; alasan pribadi, alasan sosial, alasan ekonomi, alasan hukum, alasan instrumental, alasan simbolis, dan alasan ilmu pengetahuan. Alasan-alasan tersebut pada hakikatnya merupakan sebuah kesadaran bahwa begitu pentingnya nilai informasi bagi segala aspek kehidupan manusia. Arsip merupakan identitas dan harkat sebuah bangsa, karena melalui arsip dapat tergambar perjalanan sejarah bangsa dari masa ke masa. Betapa pentingnya arsip ini, sehingga tingkat keberadaban suatu bangsa dapat dilihat dari pemeliharaan dan pelestarian terhadap arsipnya. Arsip Bagi Kita Semua Naluri manusia untuk menyimpan arsip telah ada sejak zaman Yunani Kuno. Pada abad ke-4 SM orang-orang Athena telah melakukan penyelamatan terhadap arsip-arsip penting mereka dengan menyimpannya di Kuil Metroon. Karena mereka menyadari bahwa ingatan manusia dapat hilang, tetapi tulisan abadi. Pada abad ke-18, negara modern pertama yang mendirikan Lembaga Arsip Negara adalah Perancis, latar belakang terbentuknya lembaga arsip tersebut adalah dorongan rakyat yang sedang melakukan revolusi pada tahun 1789 dengan bersemangat mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukan oleh para penguasa. Bagi bangsa kita lembaga kearsipan di Indonesia berawal sejak 28 Januari 1892, ketika Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Landarchief (1892-1942) kemudian berubah nama menjadi Kobunsjokan (1942-1945) pada masa pendudukan Jepang dan pada masa kemerdekaan menjadi Lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia ( ANRI ) sampai saat ini. Sejarah diatas menjadi bukti betapa pentingnya arsip bagi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dimana arsip berperan sebagai memori kolektif bangsa, dan juga sebagai cermin jati diri suatu bangsa. Dari arsip juga kita dapat melihat bagaimana sosok suatu bangsa pada zamannya. Arsip juga berperan penting dalam bidang ilmu pengetahuan dimana arsip dapat dijadikan sumber penelitian dan transfer pengetahuan. Selain itu arsip dapat menjadi sumber penting dalam penelitian sejarah, contohnya lembaga kearsipan Landsarchief pada masa Hindia Belanda yang semula dilatarbelakangi oleh kepentingan administrasi kolonial, namun kemudian berkembang untuk kepentingan pengembangan keilmuan terutama penelitian sejarah. Dimana pada tahun 1940 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Archief Ordonantie yang menjelaskan bahwa: “Landsarchief adalah juga merupakan institusi ilmiah yang mempunyai tugas antara lain merawat dan mengelola arsip secara ilmiah, mengembangkan sistem kearsipan di Hindia Belanda, ikut dalam penelitian dan penulisan sejarah Hindia Belanda, dan memberikan penerangan tentang sejarah Hindia Belanda kepada masyarakat.” Betapa pentingnya arsip ini sampai keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik wilayah, sumber daya alam dan budaya memerlukan pengarsipan yang baik karena melalui arsip, akan terekam data seluruh aspek keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Arsip akan menjadi bukti jika aspek-aspek tersebut dipersoalkan oleh pihak lain. Arsip juga akan menjadi pusat memori dan sumber referensi bagi generasi mendatang untuk mengawal keutuhan negara kita. Dapat kita bayangkan jika arsip-arsip yang merekam peristiwa sejarah suatu bangsa hilang. Hal ini akan mengakibatkan generasi berikutnya tidak mengetahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi pada peristiwa tersebut di masa lampau. Lebih buruk lagi bila karena motif-motif tertentu terjadi suatu penyelewengan sejarah, atau pemutar-balikan fakta, hal ini tentu akan menyebabkan kebingungan atau bahkan menyesatkan generasi yang berikutnya. Sebagai sumber penelitian dan ilmu pengetahuan, arsip adalah ‘kekayaan’ yang sudah selayaknya memperoleh kepedulian dan pengelolaan sebaik-baiknya bukan hanya dari lembaga-lembaga kearsipan tetapi juga peran serta dari masyarakat. Arsip dapat di eksplorasi untuk kegiatan penelitian ilmiah, bahkan arsip-arsip tertentu setelah melewati beberapa kurun waktu bisa memunculkan suatu pemahaman baru yang pada masa terciptanya arsip hal itu belum tergambar dengan jelas. Arsip bisa digunakan sebagai media transfer pengetahuan bagi masyarakat. Transfer pengetahuan tersebut bukan sekedar memindahkan ilmu, melainkan suatu proses yang bisa memberi inspirasi positif, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menggugah daya kreatif masyarakat. Masyarakat Sadar Arsip Menyadari betapa pentingnya peran asrip bagi keberlangsungan generasi kita yang akan datang di dalam hal berbangsa dan bernegara. Maka adalah juga tanggung jawab kita sebagai masyarakat untuk menjaga, melestarikan serta mengelolah arsip-arsip nasional bangsa dan negara kita dengan meningkatkan kesadaran kita terhadap arsip-arsip nasional tersebut. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian masyarakat kita belum mempunyai pemahaman yang benar terhadap arsip yang mengakibatkan kesadaran, kepedulian dan apresiasinya terhadap arsip juga rendah. Kesadaran masyarakat yang rendah terhadap arsip bukan semata-mata karena masyarakat yang tidak perduli akan pengarsipan tetapi turut dipengaruhi juga oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah sosialisasi dan pengenalan arsip kepada masyarakat yang kurang dan tidak menyentuh semua lapisan masyarakat. Upaya-upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arsip haruslah dilakukan oleh semua pihak baik dari instansi-instansi pemerintah yang terkait, lembaga-lembaga pengarsipan dan masyarakat yang telah lebih dahulu sadar mengenai arsip. Seperti kata pepatah : “ Tidak Di Kenal Tidak Disayang “. Maka upaya awal yang dapat kita lakukan adalah memperkenalkan arsip kepada masyarakat serta menanamkan kesadaran bagaimana arsip mempengaruhi dan berguna bagi kehidupan masyarakat. Upaya untuk mempromosikan arsip sebenarnya dapat kita lakukan dengan mudah dan sederhana. Bila kita cermati, maka sejak kita anak-anak, bahkan bayi , kita selalu berhubungan dengan arsip. Ketika kita dilahirkan, maka kita akan memiliki surat kenal lahir, kemudian akta kelahiran, ijazah, bukti kepemilikan dan sebagainya, yang semua itu kita katakan sebagai arsip penting dalam kehidupan kita. Arsip-arsip tersebut merupakan rekaman informasi aktivitas kehidupan kita, yang suatu saat dapat kita buka kembali sebagai alat bantu pengingat. Momentum-momentum seperti itu dapat kita gunakan untuk mempromosikan arsip kepada masyarakat bekerjasama dengan instansi terkait yang berwenang mengeluarkan arsp-arsip tersebut. Seperti jika sepasang suami istri ingin mendaftarkan anaknya yang baru lahir untuk dibuatkan akta kelahiran. Momen ini dapat kita manfaatkan untuk melakukan pengenalan mengenai arsip yang dapat dilakukan oleh instansi terkait ataupun masyarakat sekitarnya yang terlebih dahulu sadar akan pentingnya pengarsipan. Menyelenggarakan pameran pada waktu-waktu tertentu, atau ‘wisata arsip’ seperti yang telah dilakukan oleh Badan Arsip Daerah Jawa Tengah. Program-program kegiatan di atas sangat strategis dalam andil meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arsip. Selain upaya-upaya promosi arsip, pengembangan citra kearsipan di mata masyarakat juga menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap arsip. Dalam hal ini lembaga kearsipan secara berkelanjutan dapat melakukan upaya sosialisasi dan pendidikan masyarakat dalam arti luas, seperti misalnya penerbitan jurnal kearsipan, penyelenggaraan seminar-seminar kearsipan, melalui tulisan di media cetak dan internet, dan sebagainya. Bila masyarakat mempunyai pemahaman yang benar tentang kearsipan, pada gilirannya akan menimbulkan kepedulian dan penghargaan masyarakat terhadap arsip. Peningkatan kesaradan masyarakat terhadap arsip juga harus dibarengi dengan peningkatan mutu didalam hal pengelolaan kearsipan. Diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas denagan kualifikasi tingkat pendidikan yang memadai, juga mempunyai pemahaman tentang ilmu kearsipan yang memadai pula. Maka selain pendidikan formal yang telah diperoleh, diperlukan pula diklat-diklat teknis ataupun fungsional tentang kearsipan yang akan meningkatkan mutu kinerjanya, sehingga akan terwujud institusi kearsipan yang bermutu. Terwujudnya Kesadaran Arsip Di dunia yang semakin kompleks ini, kegiatan apapun tidak lagi mengandalkan ingatan pelaksana atau pelakunya. Apa yang harus dilakukan adalah mengelola informasi melalui pengelolaan arsipnya. Dikenalnya arsip oleh masyarakat akan meimbulkan rasa sayang, rasa sayang akan menimbukan kepedulian dan kepedulian akan menimbulkan kesadaran akan pentingnya arsip. Terwujudnya kesadaran masyarakat akan arsip berdampak besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jati diri dan identitas bangsa ini tidak akan pernah hilang sampai ke generasi kapanpun serta persatuan dan kesatuan akan terus terjalin karena arsip merupakan simpul pemersatu bangsa. Arsip sebagai salah satu sumber sejarah sebenarnya sejak awal masa penciptaannya sudah bisa diproyeksikan untuk berbagai kepentingan termasuk dalam rangka rekonstruksi sejarah. Kesadaran nasional berakar pada kesadaran sejarah, kesadaran sejarah akan terbangun dengan baik dari kesadaran arsip bangsa ini. Kesadaran tersebut dapat berfungsi sebagai sumber inspirasi kebanggaan nasional dan memperkuat kebanggaan Indonesia. Kesadaran sejarah juga memantapkan identitas nasional sebagai simbol solidaritas nasional, hal ini berarti pertentangan-pertentangan yang mengarah pada perpecahan bangsa dapat dicegah. Dr. Darryl Virgiawan Tanod

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun