Mohon tunggu...
Darren
Darren Mohon Tunggu... Aktor - Ok

Yeah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolese Kanisius: Dahulu, Kini, dan Nanti

20 September 2024   19:49 Diperbarui: 20 September 2024   19:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolese Kanisius memiliki sejarah panjang dalam membentuk siswa-siswanya menjadi pribadi yang unggul dalam berbagai aspek kehidupan. Berdiri sejak tahun 1927, sekolah ini telah menghasilkan banyak tokoh berpengaruh di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Purnomo Yusgiantoro, mantan Menteri Pertahanan. Kolese ini tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mendorong pengembangan diri di berbagai bidang nonakademik. Sebagai seorang siswa SMA Kanisius, saya melihat langsung bagaimana kolese ini menjaga keseimbangan antara pendidikan akademik, nilai-nilai moral, dan pengembangan kepemimpinan. Sejak awal, Kolese Kanisius dikenal dengan sistem disiplin yang ketat dan tegas. 

Alumni-alumni terdahulu sering bercerita tentang bagaimana aturan sekolah yang ketat ini mendorong mereka untuk menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab. Salah satu tradisi yang paling dikenang adalah penggunaan point system di mana setiap pelanggaran aturan sekolah, mulai dari keterlambatan hingga pelanggaran tata tertib, diberikan poin negatif. Jika seorang siswa mencapai batas tertentu, sanksi berat pun diterapkan, termasuk skorsing. Tradisi ini membuat siswa lebih disiplin dalam mengatur waktu dan bertanggung jawab atas perilaku mereka. 

Pengalaman ini sering menjadi salah satu cerita yang paling diingat oleh para alumni, termasuk ayah saya yang juga merupakan lulusan Kanisius. Dia sering berbagi kisah tentang bagaimana aturan ketat ini mengajarkannya pentingnya ketepatan waktu dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun disiplin ketat diterapkan, para siswa juga mendapatkan ruang untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Kanisius sejak lama sudah mempromosikan debat sebagai salah satu ekstrakurikuler andalannya. 

Kegiatan debat ini telah melahirkan banyak juara nasional bahkan internasional. Saya sendiri terlibat dalam kegiatan debat di sekolah, dan dari situ saya merasakan betapa pentingnya keterampilan berbicara di depan umum dan kemampuan berpikir kritis. Pengalaman ini bukan hanya tentang menang atau kalah di ajang kompetisi, tetapi tentang bagaimana mempertahankan pendapat berdasarkan fakta dan logika.  Saat ini, Kolese Kanisius telah beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam dunia pendidikan. Salah satu perubahan signifikan adalah integrasi teknologi dalam proses pembelajaran. 

Di kelas, penggunaan smart board dan platform pembelajaran daring sudah menjadi bagian dari keseharian. Meski demikian, Kanisius tetap berpegang pada nilai-nilai tradisional yang mengutamakan interaksi langsung antara guru dan murid. Saya merasakan sendiri bagaimana para guru mendorong kami untuk berpikir kritis dan kreatif, tidak hanya sekadar mengikuti materi pelajaran yang ada di buku teks. Selain itu, kegiatan di luar kelas juga menjadi salah satu elemen penting dalam pendidikan di Kanisius. 

Saya pernah mengikuti leadership training yang diadakan di luar kota selama beberapa hari. Melalui kegiatan ini, kami belajar tentang pentingnya kerja sama, komunikasi, dan kemampuan memimpin dalam situasi nyata. Kegiatan ini benar-benar meninggalkan kesan mendalam bagi saya, karena kami ditempatkan dalam situasi yang menantang, di mana setiap keputusan yang kami buat berdampak pada keberhasilan kelompok. 

Dari pengalaman ini, saya menyadari bahwa kepemimpinan bukan hanya soal memimpin, tetapi juga tentang mendengarkan, mengatur emosi, dan mampu bekerja sama dengan orang lain. Kanisius juga menekankan pentingnya pelayanan kepada masyarakat. Setiap siswa diwajibkan mengikuti kegiatan service learning di mana kami berinteraksi langsung dengan komunitas yang membutuhkan, seperti mengajar anak-anak di daerah kurang mampu atau membantu program kebersihan lingkungan. Pengalaman ini membuka mata saya akan pentingnya kontribusi sosial dan membuat saya lebih menghargai berbagai kesenjangan sosial yang ada di sekitar kita. Pelajaran yang saya dapatkan bukan hanya sekadar teori, tetapi tentang bagaimana kami bisa berkontribusi langsung dalam membangun masyarakat yang lebih baik. 

Ke depannya, saya percaya Kolese Kanisius akan terus menjadi institusi pendidikan yang relevan dengan tantangan zaman. Dunia pendidikan sedang bergerak cepat menuju digitalisasi dan globalisasi. Tantangan terbesar adalah bagaimana tetap mempertahankan kualitas pendidikan yang tinggi di tengah berbagai perubahan ini. Kanisius telah mempersiapkan hal ini dengan memperkuat program-program inovatif, seperti peningkatan kompetensi teknologi informasi dan kolaborasi dengan lembaga pendidikan internasional. Tantangan terbesar bukan hanya dalam hal teknologi, melainkan juga dalam membentuk siswa-siswa yang memiliki integritas dan kesadaran sosial di tengah dunia yang semakin kompetitif. Saya yakin, dengan nilai-nilai yang telah ditanamkan sejak dulu---seperti disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan---Kolese Kanisius akan terus menghasilkan lulusan yang mampu beradaptasi dan membawa perubahan positif di masyarakat. Pengalaman pribadi saya selama bersekolah di Kolese Kanisius telah memberikan saya banyak pelajaran berharga. Dari disiplin yang diajarkan, saya belajar untuk lebih menghargai waktu dan tanggung jawab.

Dari kegiatan-kegiatan kepemimpinan dan pelayanan, saya belajar tentang pentingnya empati dan kerja sama. Saya yakin, nilai-nilai ini akan terus hidup dalam diri saya dan teman-teman seangkatan, serta akan menjadi bekal berharga untuk masa depan kami. Kolese Kanisius, baik di masa lalu, saat ini, maupun di masa depan, selalu berkomitmen untuk menghasilkan lulusan-lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral tinggi dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Dengan segala pengalamannya, kolese ini tidak hanya menjadi tempat untuk belajar, tetapi juga tempat untuk membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan yang sejati. Dari disiplin hingga inovasi, dari ruang kelas hingga pelayanan masyarakat, Kolese Kanisius selalu menanamkan nilai-nilai yang akan terus melekat pada setiap lulusan dan membantu mereka menjadi pribadi yang berkontribusi positif bagi bangsa dan dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun