Mohon tunggu...
Darren Nathan
Darren Nathan Mohon Tunggu... Freelancer - Murid

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kanisius Tempat untuk Berkembang

16 September 2024   16:32 Diperbarui: 16 September 2024   17:00 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya pertama kali menginjak kaki di Kanisius ketika saya mengikuti lomba sepak bola CTS. Ketika saya melihat lingkungan sekitar Kanisius, saya kagum. Saya kagum melihat bagaimana bagaimana kakak-kakak kelas saya pada saat itu dapat menyusun acara dan menjadi panitia, namun satu hal yang benar-benar membuat saya tertarik ingin masuk ke SMP Kanisius adalah lapangan yang ada di Kanisius. Saya merupakan seorang anak yang hobi berolahraga, saya suka mengikuti olahraga apapun, sehingga melihat bagaimana Kanisius memiliki banyak sekali lapangan membuat saya ingin masuk ke SMP Kanisius. Saat kelas 6 saya daftar untuk masuk Kanisius dan setelah mengikuti seleksi ujian masuk saya mendapatkan kursi di SMP Kanisius.

Setelah masuk di SMP Kanisius dan duduk di bangku kelas 7, saya masih merasa grogi. Masih banyak hal baru yang saya alami dan belum saya ketahui sebelumnya. Saya belum pernah mengikuti sebuah acara sebagai panitia sehingga masih bingung dalam menjalaninya. Menurut saya kelas 7 merupakan masa dimana saya beradaptasi di Kanisius. Saya belajar banyak tentang nilai-nilai Kanisian, dan juga hal-hal yang harus dilakukan agar dapat menjadi Kanisian sejati. Menurut saya aktivitas paling berkesan bagi saya ketika saya kelas 7 adalah menjadi panitia POR CC. Saat itu adalah waktu pertama saya menjadi panitia dan saya belajar banyak dari pengalaman tersebut. Saya belajar agar menjadi seseorang yang bertanggung jawab dan disiplin. Menurut saya pengalaman menjadi panitia di POR CC menjadi fondasi bagi saya agar dapat menjadi Kanisian dan berkembang selama berada di Kanisius. Selama kelas 7 saya juga sering bermain di lapangan yang ada bersama dengan teman-teman saya

Namun ketika memasuki semester 2 sekitar bulan Maret, kita diumumkan mengenai pandemi Covid-19. Pada minggu-minggu awal pandemi jujur saya merasa senang, saya merasa senang karena saya dapat merasa lebih santai dirumah, saya tidak perlu bangun pagi untuk pergi ke sekolah dan dapat lebih santai mengikuti pelajaran. Namun seiring berjalannya waktu, selama pandemi saya merasa bahwa saya tidak berkembang. Saya menjadi malas mengikuti pelajaran dan bahkan menjauh dari teman-teman saya, saya menjadi jarang mengobrol dengan teman-teman saya karena saya tidak bertemu dengan mereka. Menurut saya waktu saya selama di kelas 8 merupakan waktu dimana saya sama sekali tidak mengalami perkembangan dan tidak berbuat apa-apa. Saya sadar akan hal itu, maka saat kelas 9 dan sudah mulai bertransisi ke pembelajaran normal dimana kita bisa bergantian masuk ke sekolah, saya mendaftar dan ingin berubah.

Ketika kelas 9 saya merasa bahwa saya mulai aktif kembali di sekolah. Saya menjadi lebih sering bersosialisasi dengan teman-teman saya dan saya juga mulai kembali rajin belajar. Menurut saya kelas 9 ini merupakan waktu dimana saya mulai menemukan kembali kesenangan bersekolah di Kanisius. Pada kelas 9 ini saya juga mendaftar untuk kembali melanjutkan studi di SMA Kanisius. Ketika memasuki kelas 10, saya bertemu dengan wajah-wajah baru di kelas saya. Saya berkenalan dengan banyak orang baru dan beradaptasi dengan proses pembelajaran yang ada. Menurut saya pengalaman di kelas 10 yang membuat saya berkembang adalah ILT. Dari pengalaman ILT saya dapat belajar banyak hal mengenai kehidupan di SMA Kanisius, namun nilai paling penting yang saya dapatkan adalah solidaritas bersama dengan teman-teman saya. Menurut saya pengalaman ILT membuat saya menjadi lebih peduli terhadap teman-teman saya dan saya juga menjadi lebih dekat dengan mereka. Dari ILT saya juga belajar untuk lebih mau terbuka terhadap orang-orang baru, melalui ini saya dapat lebih mudah berkenalan dengan orang lain dan lebih mudah mencari teman.

Kemudian saya memasuki kelas 11 dimana kami sudah mengambil pelajaran peminatan. Saat kelas 11 saya menjadi lebih rajin belajar karena pada masa ini saya juga sadar bahwa sebentar lagi saya akan memasuki kuliah. Namun akibatnya, saya jadi lebih jarang mencari teman karena fokus belajar. Saat kelas 11 saya masih merasa kurang bisa menyeimbangkan antara waktu bersosialisasi dengan waktu belajar. Tetapi saya juga belajar banyak di kelas 11. Saya belajar agar lebih mempersiapkan masa depan, mengatur waktu dengan baik, serta agar lebih berani bertanya dan belajar dengan sungguh-sungguh. Pada kelas 11 ini saya juga mendapatkan banyak fasilitas dari SMA Kanisius yang membantu saya untuk mempersiapkan kuliah seperti edufair serta jam BK dimana kami banyak membahas kuliah.

Pada saat ini saya sudah duduk di bangku kelas 12 dan waktu saya di Kanisius tidak lama lagi. Melihat kembali pengalaman-pengalaman saya selama di Kanisius, saya sangat bersyukur atas pengalaman dan nilai-nilai yang saya dapatkan. Saya dapat belajar menjadi seorang yang bertanggung jawab, disiplin, kompeten, serta menghidupi 4C1L. Meskipun waktu saya di Kanisius tinggal sedikit, saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu tersebut. Saya ingin memanfaatkan waktu-waktu yang tersisa dengan sebaik mungkin dan memaksimalkan waktu yang ada. Saya ingin terus belajar dan berkembang hingga waktu terakhir saya di Kanisius agar saya benar-benar dapat menjadi seorang pemimpin yang berdampak bagi dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun