Mohon tunggu...
Darren Elnathan Ponimin
Darren Elnathan Ponimin Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa Kolese Kanisius

Hobi wall climbing

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI: Pengganti Masa Depan Atau Perusak

27 April 2024   22:05 Diperbarui: 27 April 2024   22:15 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Robot Model-T yang bekerja di FamilyMart Tokyo, Minggu (11/10/2020)

AI yang merupakan singkatan dari Artificial Intelligence merupakan sebuah inovasi teknologi yang menunjukan seberapa besarnya manusia telah berkembang. Banyak sekali perdebatan mengenai masalah-masalah yang dapat disebabkan oleh AI. Salah satu masalah tersebut adalah apakah AI dapat menggantikan pekerjaan manusia pada waktu yang akan datang.

"My belief is that all repetitive human work that doesn't require the deep emotional connection between two people, that will all be done in the next couple of  decades better, cheaper, faster by AI", kata Sam Altman saat interview di bloomberg (2018). Sam Altman sekarang adalah CEO OpenAI yang merupakan organisasi pembuat Chat GPT.

"Technological advances are contributing to declining costs in robotics. Over the past decades, robot prices have fallen about 10 percent annually and are expected to decline at an even faster pace in the near future (MGI, 2013). Industrial robots, with features enabled by machine vision and high-precision dexterity, which typically cost 100,000 to 150,000 USD, will be available for 50,000 to 75,000 USD in the next decade, with higher levels of intelligence and additional capabilities (IFR, 2012b)", kata Frey dan Osborne di jurnalnya yang berjudul the "Future of employment". Statement ini dapat dibuktikan dari harga 909,3 juta rupiah atau 100,000 USD di tahun 2012 menurun menjadi 45 juta rupiah untuk tipe industrial robot.

Altman serta Frey dan Osborne telah memberikan gambaran yang dapat memungkinkan terjadi pergantian beberapa pekerjaan manusia dengan AI. Ahli ini sudah dapat membuktikan pandangannya mengenai masa depan yaitu sekarang. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus seperti robot yang bisa beres- beres toko di Jepang. 

Robot Model-T yang bekerja di FamilyMart Tokyo, Minggu (11/10/2020)
Robot Model-T yang bekerja di FamilyMart Tokyo, Minggu (11/10/2020)

"Konsep ini disebut telerobotik atau teleoperation, dan telah didramatisasi dalam film sci-fi distopia seperti Surrogates dan Sleep Dealer. Dia (Yuichiro Hikosaka, Direktur Telexistence) berpendapat bahwa masalah itu sebagian dapat diselesaikan dengan mengerahkan ribuan robot di lokasi di mana pekerjaan fisik kadang-kadang perlu dilakukan, dan memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan orang dari jarak jauh untuk mengoperasikan robot." Dikutip dari Baraniuk di BBC News Indonesia.

"Ini mungkin hanya memakan waktu 10 menit," ia menjelaskan. "Pertama-tama, Anda bekerja di Tokyo, tetapi sepuluh menit kemudian Anda bisa bekerja di Hokkaido." Kata Yuichiro di BBC News

Teknologi seperti ini memungkinkan kita untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Robot-T memungkinkan kita untuk dapat melakukan pekerjaan tanpa berada di tempat tersebut secara langsung. Kita dapat lebih cepat dan menghemat waktu untuk pindah dari 1 pekerjaan ke pekerjaan lainnya, Contoh : sebuah orang yang memiliki pekerjaan rumah dan kantor, ia dapat mengerjakan pekerjaan kantornya sekaligus pekerjaan rumah di tempat yang sama sehingga hemat waktu.

Mesin-mesin seperti ini dapat mengakibatkan keraguan orang yang memiliki pekerjaan seperti pembantu, kuli, dll (pekerjaan yang membutuhkan kemampuan fisik) dapat digantikan. Tidak hanya itu, pekerjaan  white collar juga dapat digantikan karena AI memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik dibandingkan manusia. Jika dilihat dari segi kognitif tetapi kalau dalam pekerjaan yang membutuhkan hati nurani atau perasaan, AI tidak akan pernah dapat menggantikan manusia karena mereka tidak memiliki hati melainkan hanya berdasarkan program yang dijalankannya.


AI dapat menggantikan beberapa pekerjaan manusia di masa yang akan datang. Namun, tidak secara keseluruhan karena seperti yang dikatakan oleh Sam Altman AI tidak dapat menggantikan pekerjaan manusia yang membutuhkan koneksi emosional erat antara 2 orang. Untuk membuat robot AI juga membutuhkan SDA yang cukup banyak dan SDA pada bumi ini tidak semuanya dapat diperbarukan. Oleh karena itu, kita dapat menghindari krisis ini apabila kita memiliki wawasan yang lebih besar. Dengan wawasan yang lebih besar, kita dapat mengetahui pekerjaan apa saja yang akan digantikan dan melihat pola untuk beradaptasi pada masa yang akan datang. Wawasan dapat kita luaskan dengan membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun