Mohon tunggu...
Darren Andrew Widjaya
Darren Andrew Widjaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hanya seorang pelajar biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dampak Perubahan Sosial Pada Persatuan

6 September 2024   21:00 Diperbarui: 6 September 2024   21:35 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tidak semua yang dihadapi bisa diubah, tapi tidak ada yang bisa diubah sampai dihadapi." - James Baldwin

Apakah kalian tahu apa itu perubahan sosial? Apa kaitanya dengan persatuan? Contoh perubahan sosial yang berdampak pada cara hidup dalam berbangsa dan bernegara? Nah, dalam artikel kali ini, mari kita cari tahu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas.

Apa itu perubahan sosial?

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, perubahan sosial merupakan suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru. Menurut penulis sendiri, perubahan sosial merupakan berubahnya cara hidup manusia.  Pastinya, bisa terjadi dalam segala bidang, baik itu politik, ekonomi, budaya, dan lain-lain.

Nah, dari hakikat perubahan sosial di atas, kita bisa mengambil kesimpulan apa itu perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan suatu proses yang dinamis yang berkaitan dengan perubahan cara hidup manusia. Perubahan ini pastinya dipicu karena faktor internal dan eksternal. Proses ini tidak hanya berpengaruh dalam satu aspek, tetapi meluas ke seluruh bidang dan pastinya berkelanjutan.

Perubahan sosial bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling sederhana adalah penggunaan kompor gas. Sebelum adanya kompor gas, masyarakat terdahulu masih menggunakan kompor tradisional. Masyarakat harus mencari kayu bakar terlebih dahulu sebelum menggunakannya untuk memasak. Perubahan ini pastinya berdampak secara global, maka dari itu termasuk kepada perubahan sosial besar.

Setelah mengetahui hakikat dari perubahan sosial itu sendiri, kira-kira apakah kalian tahu jenis-jenis perubahan sosial yang berkaitan dengan perubahan di Indonesia pada masa awal kemerdekaan?

Perubahan sosial sendiri memiliki banyak jenis, diantaranya perubahan lambat / evolusi, perubahan cepat / revolusi, perubahan kecil, perubahan besar, perubahan yang dikehendaki atau direncanakan, perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan, perubahan struktural, dan perubahan proses. Dalam konsep hidup berbangsa dan bernegara, kita bisa lihat dari perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia pada masa awal kemerdekaan.

Perubahan Sosial di Indonesia Sejak Merdeka

Bangsa kita sendiri, Indonesia, sudah mengalami berbagai perubahan baik secara signifikan dan disadari maupun tidak. Perubahan terjadi di segala bidang baik itu politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

  • Bidang Politik

Setelah kemerdekaan Indonesia diraih, sistem pemerintahan yang digunakan tentunya berbeda dengan masa kolonial. Indonesia menggunakan sistem pemerintahan yang demokratis. Dimulai dari demokrasi parlementer, terpimpin, pancasila, dan reformasi.

Perubahan sistem pemerintahan ini termasuk ke dalam perubahan struktural. Perubahan secara struktur organisasi pemerintahan untuk menyesuaikan sistem yang baru pastinya dilakukan secara mendasar, inilah mengapa perubahan sistem pemerintahan termasuk dalam perubahan struktural. Melalui pergantian pemerintahan ini, persatuan diantara masyarakat pastinya semakin rekat. Muncul rasa identitas nasional diantara masyarakat yang merasakan nasib sepenanggungan.

  • Bidang Ekonomi

Setelah bangsa kita merdeka, Indonesia berada dalam posisi sangat kritis. Pemerintahan yang baru dibentuk tidak siap dalam menangani ekonomi bangsa. Inflasi melonjak tinggi yang disebabkan oleh banyaknya mata uang yang beredar di masyarakat. Indonesia juga sempat memiliki ketersediaan barang yang sangat sedikit yang disebabkan oleh blokade ekonomi dari Belanda.

Kondisi ekonomi ini termasuk dalam perubahan yang tidak dikehendaki. Pastinya pemerintah tidak merencanakan perubahan ini dan terjadi diluar pengawasan. Pemerintah yang baru dibuat belum stabil dan masih sangat muda, tentunya beluk memiliki pengalaman dan sumber daya yang cukup untuk mengatasi tantangan ekonomi ini.

  • Bidang Sosial

Urbanisasi merupakan hal yang bisa kita lihat secara jelas dan memberikan dampak secara signifikan, terutama di masa awal kemerdekaan. Urbanisasi ini tergolong pada perubahan yang revolusioner atau cepat. Revolusi sendiri adalah perubahan sosial yang tergolong cepat. Hal ini dikarenakan setelah Indonesia merdeka, Jakarta dilihat sebagai kota yang penuh harapan. Masyarakat berbondong-bondong pindah ke kota metropolitan ini, dengan skala yang masif. Tahun 1949 hingga 1970 merupakan periode dimana urbanisasi memberikan dampak yang signifikan terhadap kota Jakarta.

  • Bidang Budaya

Modernisasi budaya yang cukup cepat di Indonesia, yang disertai dengan dampak budaya dari dunia Barat, telah menyebabkan perubahaan terhadap cara hidup masyarakat. Seperti yang diketahui, budaya barat sering kali tidak sejalan dengan norma kehidupan tradisional. Sebagai hasil dari perubahan ini, terjadi pertentangan antara generasi tua yang masih ingin berpegang pada nilai hidup tradisional dan generasi muda yang lebih terbuka akan nilai-nilai baru.

Modernisasi budaya termasuk dalam perubahan secara cepat, dengan efek signifakan dan langsung pada pola pikir, perilaku, dan nilai-nilai masyarakat tersebut. Budaya Barat, yang masuk melalui media, interaksi selama kolonial, mengubah cara berpikir masyarakat. Masuknya budaya barat sering kali terjadi dengan sangat cepat, dan kita terpaksa menyesuaikan diri dengan nilai serta norma dan cara hidup yang baru.

  • Bidang pendidikan

Salah satu perubahan yang dikehendaki dan besar adalah pemertaan akses pendidikan di Indonesia, pada masa awal kemerdekaan hingga sekarang. Pemerintah berusaha membangun lebih banyak sekolah dan menyediakan program pendidikan yang lebih merata. Meskipun upaya ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pendidikan secara keseluruhan, kenyataan yang terjadi seringkali menunjukkan adanya kesenjangan yang terjadi, terutama di daerah pedesaan yang terpencil. Khususnya di awal kemerdekaan, pembangunan masih terhitung sentralistik dan hanya berfokus pada pulau Jawa.

Pemerataan akses pendidikan di Indonesia termasuk dalam kategori perubahan yang besar dan dikehendaki karena dampaknya yang luas dan direncanakan demi kesiapan warga Indonesia terhadap negara-negara lain. Pemerintah, sesuai tujuan awalnya akan selalu memajukan serta meningkatkan kualitas dari sumber daya warga negara Indonesia.

Contoh Perubahan di Indonesia pada Masa Awal Kemerdekaan

  • PKI di Madiun 1948

Pemberontakan PKI Madiun terjadi pada 18 September 1948, dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dan Muso, dengan tujuan menggulingkan pemerintah dan mengganti dasar negara Pancasila dengan komunisme. Latar belakangnya termasuk jatuhnya Kabinet Amir Syarifuddin akibat Perjanjian Renville, pembentukan Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang menggabungkan berbagai kelompok sosialis dan komunis, serta kedekatan Amir dan Muso dalam menyebarkan ideologi komunisme.

Pemberontakan dimulai dengan penguasaan tempat-tempat strategis di Madiun, namun segera direspons oleh pemerintah yang mengirimkan pasukan untuk menumpas gerakan tersebut. Meskipun ada upaya damai dari beberapa pemimpin FDR, pemerintah berhasil menangkap dan mengeksekusi tokoh-tokoh kunci pada akhir tahun 1948, termasuk Muso dan Amir. Peristiwa ini mengakibatkan sekitar 24.000 korban jiwa dan menandai berakhirnya pemberontakan PKI Madiun.

Pemberontakan ini termasuk pada perubahan secara struktural. PKI ingin menggantikan ideologi Indonesia yang berdasar pada pancasila ke komunisme. Jika, perubahan ini berhasil terjadi maka "tonggak dasar" negara kita akan berubah dari pancasila ke komunisme.

  • DI/TII

Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) bertujuan menjadikan / merubah Republik Indonesia sebagai negara yang menerapkan hukum Islam. Didirikan pada 7 Agustus 1949 oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, pemberontakan ini muncul sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah, terutama setelah persetujuan Renville yang dianggap merugikan Indonesia.

Pemberontakan DI/TII terjadi di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Di Aceh, pemberontakan yang dipimpin oleh Tengku Muhammad Daud Beureueh berlangsung hingga 1962, dipicu oleh kekecewaan terhadap status Aceh dan harapan untuk otonomi lebih besar, sebelum akhirnya dapat dipadamkan melalui kesepakatan dengan pemerintah.

Pada akhirnya Aceh, diberikan otonomi daerah seluas-luasnya. Hingga sekarang, Aceh, merupakan satu-satunya daerah yang dapat menjalankan hukum Islam. Perubahan ini bisa digolongkan struktural bagi pemerintahan daerah tersebut. Hukum yang berlaku pastinya berbeda dibandingkan sebelum Aceh menjadi daerah istimewa.

  • Republik Maluku Selatan

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil, yang menolak pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan ingin memisahkan Maluku Selatan dari Indonesia. Penyebab utama pemberontakan ini adalah ketidakpuasan terhadap pemerataan pembangunan yang dianggap tidak sebanding dengan Jawa. Proklamasi RMS terjadi pada 25 April 1950, dengan J.H. Manuhutu sebagai Presiden dan Albert Wairisal sebagai Perdana Menteri. Soumokil berhasil mengumpulkan pasukan dengan propaganda yang kuat, dan menolak tawaran perdamai dari pemerintah Indonesia.

Pemerintah merespons dengan mengerahkan kekuatan militer, dan pertempuran berlangsung hingga pasukan APRIS menduduki Ambon pada November 1950. Meskipun pertempuran masih berlanjut di Pulau Seram hingga 1962, akhirnya Soumokil ditangkap pada 12 Desember 1963 dan ia dijatuhi hukuman mati.

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) tidak hanya merupakan perubahan sosial secara struktural, tetapi juga mencerminkan perubahan sosial yang besar jika terjadi. Jika salah satu daerah berhasil melepaskan diri dan mendapat kemerdekaan, tidak menutup kemungkinan daerah daerah lain akan mencoba juga. Hal ini akan mempengaruhi nama Indonesia di mata Internasional.

Akibat Perubahan Sosial

Pemberontakan yang terjadi di Indonesia, seperti DI/TII, PKI, dan RMS, telah membawa dampak signifikan bagi persatuan bangsa. Ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil mendorong munculnya gerakan-gerakan ini, pertama, dengan rasa ketidakadilan yang dapat memicu daerah lain untuk menuntut hal serupa. Kedua, jika salah satu kelompok berhasil mewujudkan cita-cita mereka, yang akan melemahkan integritas NKRI di mata dunia.

Selanjutnya, konflik-konflik ini menimbulkan ketidakstabilan yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Hal ini akan menghambat upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencapai cita-cita bangsa.

Sikap Terhadap Perubahan Sosial

Setelah mengetahui bahwa perubahan sosial dapat menyebabkan disintegrasi kita patut menerapkan sikap-sikap seperti dibawah ini.

  • Menghargai Pendapat
    Dengan mengedepankan pendapat antara masyarakat dengan pemerintah, rakyat akan lebih merasa dihargai. Pemerintah pada dasarnya, harus mendengarkan baik itu keluhan maupun pendapat dari masyarakat. Komunikasi yang baik pastinya akan membuat semua pihak merasa didengar. Hal ini bisa dimulai dari menghargai pendapat antar masyarakat.
  • Mengembangkan Pemahaman Terhadap Persatuan dan Kesatuan
    Dengan mengembangkan pemahaman terhadap persatuan dan kesatuan, pastinya akan membangun rasa memiliki indentitas nasional yang sama. Masyarakat akan semakin menghargai antar satu sama dengan yang lain. Dengan itu, toleransi juga akan semakin dijunjung tinggi dalam masyarakat.

  • Kesadaran Terhadap Isu yang Ada
    Kita perlu terus terbuka terhadap isu-isu yang terjadi di negara kita. Dengan meningkatkan kesadaran, kita bisa ikut berkontribusi dalam mencari solusi maupun mendorong agar perubahan terjadi secara positif.

Kesimpulan

Perubahan sosial merupakan proses yang akan terus berkelanjutan. Perubahan sosial pastinya akan mempengaruhi cara hidup manusia dan dapat terjadi di berbagai bidang. Di Indonesia sendiri, perubahan sosial telah terjadi dan dapat dilihat secara signifikan pada masa awal kemerdekaan. Maka dari itu, kita harus terus belajar dari pengalaman yang telah kita lewati, contohnya sikap yang perlu kita ambil setelah melihat pemberontakan yang terjadi.

Sumber:

detik.com

alamisharia.co.id

detik.com 2

jurnal ugm

kompasiana.com

fahum.umsu.ac.id

kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun