Lompat batu atau yang biasa disebut sebagai Fahombo adalah salah satu pertunjukan atraksi budaya di Pulau Nias,Sumatra Utara, keberadaan lompat batu nias sebagai tradisi kebudayaan di nias sudah lama berlangsung.
Tradisi lompat batu  telah menjadi ikon pulau di nias, hal itu sudah terlihat dari gambar uang kertas pecahan seribu rupiah yang beredar di tahun 90an . Tradisi lompat batu di nias ternyata di mulai ketika ajaran agama kristen menginjakan kakinya di pulau nias, sekitar 1875-1930.
Tradisi lompat batu adalah hasil konversi dari sebuah ritual adat yang mengerikan di nias.
Pada jaman dahulu pemuda nias yang telah menginjak usia dewasa diwajibkan untuk mengikuti tradisi atau ritual kuno yang mengerikan, namun karena misi agama Kristen mulai menunjukkan pengaruhnya, tradisi itu pun dihilangkan dan di ganti dengan melompati sebuah susunan batu yang memiliki tinggi antara 2 sampai 2.5 meter.Â
Apabila ada pemuda yang berhasil melompati batu tersebut maka dia dinilai memiliki keberanian dan ketangkasan. Hal itu membuat dirinya dianggap sudah matang dan siap, baik itu untuk menikah atau menjadi prajurit untuk membela desanya.
Menurut sejarahnya, Tradisi Lompat Batu ini muncul karena kebiasaan masyarakat saat perang suku yang pernah terjadi di Nias. Konon pada saat itu, setiap kampung yang berperang mempunyai bentengnya masing-masing untuk menjaga wilayah mereka. Sehingga untuk menyerang, dibutuhkan kekuatan khusus untuk melompati benteng tersebut. Mereka kemudian membuat tumpukan batu yang digunakan untuk melatih fisik mereka, terutama ketangkasan dalam melompat.
Seiring dengan berakhirnya perang tersebut, lompat batu ini masih dilakukan oleh masyarakat di sana hingga menjadi suatu tradisi. Tradisi ini kemudian berkembang menjadi ritual atau media bagi para pemuda untuk menunjukan bahwa dia sudah dewasa.Â
Namun perlu diketahui, bahwa tradisi ini tidak dilakukan semua masyarakat Nias, dan hanya dilakukan oleh kampung-kampung tertentu saja. Walaupun begitu, karena keunikannya Tradisi Lompat Batu ini mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi symbol budaya bagi masyarakat Nias.
Walaupun tradisi lompat batu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Nias. Namun tidak semua pemuda di Nias dapat melakukan lompat batu, meskipun telah berlatih selama bertahun-tahun, ada juga yang tidak mampu untuk menaklukan batu setinggi dua meter lebih tersebut.
Tapi  tidak jarang juga ada dari mereka yang tidak pernah latihan, tetapi dia sanggup melompati batu setinggi dua meter tersebut. Itu artinya lompat adalah suatu bakat yang miliki oleh orang tertentu. Mereka percaya bahwa faktor gen sangat menentukan hal tersebut. Apabila ayah atau kakeknya bisa melakukan lompat batu di masa mudanya maka bakat tersebut akan secara alamiah turun kepada keturunannya.
Walaupun kegiatan lompat batu terlihat sangat extrim, dan bisa membuat mereka mengalami cedera yang fatal. Hal itu tidak membuat mereka gentar ataupun takut, mereka malah sangat senang untuk melakukannya.Bagi para pemuda di nias kegiatan lompat batu adalah suatu ajang untuk unjuk keberanian, ketangkasan dan gengsi.Â
Nilai-Nilai Dalam Tradisi Lompat Batu :
Tradisi Lompat Batu ini tidak hanya sekedar permainan maupun upacara biasa, namun juga memiliki nilai-nilai khusus yang ada didalamnya, terutama nilai kehidupan, nilai budaya, nilai kebersamaan.
- Nilai KehidupanÂ
Bagi masyarakat di sana, Tradisi Lompat Batu ini dijadikan sebagai media untuk menentukan kedewasaan seseorang, khususnya kaum laki-laki. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan untuk membentuk karakter pemuda yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan.
- Nilai BudayaÂ
Sebagai salah satu warisan budaya, tradisi ini masih terus dilestarikan hingga sekarang. Selain sebagai bentuk ritual maupun upacara adat, tradisi ini juga dilakukan sebagai wujud apresiasi mereka terhadap budaya yang diwariskan oleh leluhur atau nenek moyang mereka.
- Nilai Kebersamaan
Kebersamaan terlihat dari antusias masyarakat untuk menyaksikannya. Tradisi ini seakan menjadi suatu media dimana masyarakat bisa saling berkumpul dan mendukung peserta yang mengikutinya. Selain itu, tradisi ini juga menjadi media bagi para peserta untuk berjuang bersama dan menampilkan kehebatan mereka.
Pada masa sekarang ini kegiatan lompat batu di nias tidak lagi menjadi ritual yang wajib untuk para pemuda suku nias yang memasuki usia dewasa.
Pemuda di nias menjadikan Lompat batu sebagai media hiburan atau olahraga memacu adrenalin. Kegiatan antraksi lompat batu biasanya diadakan pada event event besar seperti HUT RI, acara penyambutan tamu, dan upacara adat. Lompat batu nias sekarang pun mulai di kreasikan seperti membuat lompatan yang indah bahkan ada yang melompat batu sambil memegang Baluse.
Menurut opini saya , Lompat batu di Nias adalah salah satu Kebudayan Suku Nias yang masih eksis dan menjadi kebanggaan sekaligus simbol atau jati diri masyarakat Pulau Nias khususnya nias selatan. Lompat batu nias juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke nias.
Demikianlah Makna Tradisi Lompat Batu Nias yang menjadi kebudayaan suku nias. Dengan adanya tradisi lompat batu di nias hal ini menambah kekayaan budaya nias sekaligus negeri kita tercinta Indonesia.
(Darren.n/XMIPA 1/12 / smak 5 penabur )
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI