Mohon tunggu...
Muhamad Nur Alim
Muhamad Nur Alim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi PGSD UM Kuningan

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Optimisme dalam Diri.

11 September 2024   18:39 Diperbarui: 11 September 2024   19:01 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diambil dari penyampaian Bapak Dr. Nanan Abdul Manan, M. Pd selaku ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan dalam Rapat Akademik semester gasal tahun akademik 2024/2025 Universitas Muhammadiyah Kuningan. (Rabu, 11 September 2024).

Untuk membangun optimisme dalam diri, setidaknya ada 3 Poin pola kehidupan yang harus kita pilih:

1. Growth mindset vs Fixed mindset
Mindset atau pola pikir adalah hal penting yang sangat mempengaruhi prilaku dan akan berdampak pada aspek kehidupan. Baik atau buruknya tindakan kita dituntun oleh bagaimana mindset kita. Untuk itu perlu adanya penanaman mindset yang sehat supaya tindakan kita juga sehat. Sehingga akan menghasilkan pola kehidupan yang sehat pula.

Seorang pakar psikolog dari Standford University dalam bukunya yang berjudul "Mindset", menegaskan bahwa cara berpikir seseorang terbagi menjadi dua, yaitu: cara berpikir tetap (Fixed Mindset) dan cara berpikir berkembang (Growth Mindset).

Sederhananya Growth mindset adalah cara pandang kita bahwasanya sebagai insan berakal harus terus berkembang, terus belajar, tidak stuck dalam kondisi dan keilmuannya. Selain itu dengan growth mindset kita dapat menjadi pribadi yang percaya diri, memandang masalah sebagai tantangan yang harus di taklukkan. Jauh berbeda dengan fixed mindset, yang mana fixed mindset memberikan cara pandang tidak berkembang, sehingga tidak akan terjadi perubahan atau transformasi ke arah kebaikan dalam hidup kita yang mana hidup kita akan menjadi tidak sehat atau stagnan.

2. Follower vs Trendsetter
Menjadi suri tauladan yang baik adalah salah satu indikator pendidik, karena dalam pola sebuah pendidikan bukan hanya transfer of knowledge, tapi juga memberikan contoh. Maka sebagai tenaga pendidik penting sekali harus mempunyai akhlakul karimah / akhlak yang baik untuk senantiasa menjadi Trendsetter bagi yang lain.

3. Passanger vs Driver
Passanger vs Driver merupakan analogi daripada pembahasan poin sebelumnya, bahwa pilihannya adalah kita ingin menjadi penumpang saja atau menjadi supirnya yang dapat menentukan arah sesuai kehendak bukan karena orang lain. Tentunya menuju arah kebaikan.

Tiga poin pola kehidupan yang harus kita pilih diatas menentukan bagaimana progres dan perkembangan kita kedepan, apakah lima sampai sepuluh tahun kita kedepan masih dengan ilmu dan pengetahuan yang sama, atau justru menjadi lebih baik. Tergantung bagaimana kita memilih tiga poin pola kehidupan diatas.

Membangun optimisme yang baik dimulai dari membangun mindset yang baik. 
Salam akal sehat. (Muhamad Nur'alim, Mahasiswa semester 7 UM Kuningan)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun