Sampah dapur yang tidak dikelola dengan baik maka dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan sehingga membuat kesehatan masyarakat terganggu. Oleh karenanya, kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan sampah dapur menjadi pupuk organik tersebut masih perlu ditingkatkan agar mereka mau berpartisipasi dalam pemisahan limbah dan penggunaan pupuk organik, sehingga nantinya akan mendatangkan manfaat tersebut baik untuk meningkatkan perekonomian mereka atau bisa untuk mengembangkan lahan pertaniannya.
Seorang Pemuda 21 tahun di Sebuah Desa di Babakanmulya, Jalaksana memanfaatkan Sampah Dapur untuk dijadikan pupuk organik untuk Lahan Pertaniannya yang kurang lebih dengan luas 2 Hektar, dengan berbagai jenis Tumbuhan yang ia tanam seperti : Cabai, Pisang, Pepaya, Sereh, dll
"Awalnya si saya coba-coba karena ada Fyp di tiktok mengenai Sampah dapur dan kebetulan Sodara punya Toko Buah jadi saya bemanfaatkan yang ada untuk di permentasi, engga itu aja saya juga gunakan Daun kelor, Anggrek sawah, lumut, Jantung pisang dll, setelah itu saya coba ke Lahan Saya yang awalnya dalam setiap Pemupukkan memerluhkan beberapa kali Pupuk An Organik Alhamdulillah setelah menggunakan ini menurun 30%" Ujar Putri, Selaku Pemuda Inovatif tersebut.
Putri berharap inovasi yang ia kembangkan tersebut, dapat membantu masyarakat luas dan menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah organik yang ada di Indonesia.
Jangan pernah meremehkan ide-ide yang mungkin terdengar sangat mustahil untuk dilaksanakan. Jangan pernah khwatir untuk mengembangkannya. Jangan hiraukan apa kata orang lain dan buktikan bahwa kamu bisa menciptakan inovasi yang solutif," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H