Sekitar setahun yang lalu, kala covid 19 masih menghantui negeri ini, banyak aktivitas lumpuh di antaranya kegiatan kajian rutin bulanan yang diisi oleh Ustadz Bisri di Masjid Al-Hijriyah Morotai.Â
Setelah shalat Zhuhur Imam Masjid Al-Hijriyah menyampaikan bahwa ustadz Bisri akan datang mengisi kajian kitab ushulu As-sunnah karya Imam Ahmad rahimahullah.Â
Melalui Program yayasan MDI (Multaqa Du'at Indonesia). Pada hari senin setelah shalat zhuhur, kami mempersiapkan diri untuk menjemput di bandara Pitu Morotai. Kajian kitab akan diadakan selama tiga hari.
Dalam perjalanan, kami berbincang-bincang di kursi belakang. Sopir terlihat benar-benar serius mengemudi mobil, ia sesekali berbicara menyambung pembicaraan kami. Dari kejauhan terlihat dua orang tentara AURI berjaga di pintu masuk. Kami membayar dua ribu rupiah lalu lewat memasuki wilayah bandara.
Kami duduk bertiga di ruang tunggu penumpang bandara. Seorang polisi dibelakang yang berada dibelakang kami, ia sedang merokok. Asap rokoknya sangat mengganggu pernapasan kami. Jujur saja, kami sangat terganggu dengan asap rokok bapak tadi. Lalu kami berempat berpindah dari tempat untuk menghindari asap rokok. Tidak lama kemudian terdengarlah pengumuman bahwa pesawat telah tiba dari kota Ternate.
Dari kejauhan ustadz Bisri tersenyum sumringah. Ada perasaan bahagia yang tak dapat diucapkan dengan kata-kata. Kami bisa bertemu lagi dengan Ustadz Bisri Tujang, Lc, M.Hum. beliaulah sosok da'i yang ramah senyum, baik dan santun. Sekitar satu tahun lalu setelah pandemi covid 19 barulah bisa bertemu lagi.Â
Beliau adalah salah seorang dosen di Fakultas Hadits di STDI Jember. Beliau sekarang berdomisili di kota Ternate dan sering menyampaikan kuliah via daring kepada mahasiswanya. Dalam kegiatan kali ini beliau difasilitasi oleh MDI (Multaqa Duat Indonesia) selama tiga hari di Morotai.Â
Oh...ya bukannya mau membandingkan dengan dai yang lain, tapi beliau bukan dai satu miliar atau dai seratus juta. hehehe. Beliau pantas dijuluki dai gratisan. Perlu diketahui, jam terbang beliau sangat padat.Â
Biasanya beliau mengisi kajian di berbagai wilayah di Indonesia. Misalnya : Jakarta, Papua, Manado, Kalimantan, Sumatera, Jawa dan lain-lain. Biasanya juga beliau mengisi di beberapa TV Dakwah.Â
Meski terbilang jauh dari tempat kami, beliau mau mengunjungi kami setiap bulan. Bagi panitia cukup dengan mempersiapkan uang transportasi dan jamuan makan.Â
Ustadz Bisri adalah alumni Universitas Islam Madinah Fakultas Hadits kalau tidak salah. Ilmu beliau jangan ditanya sobat, tentu saja bukan ilmu lawak, hehehe, bercanda. Bukan ilmu kaleng-kaleng.Â
Dalam kajian-kajiannya selalu menyampaikan dengan dalil-dalil Al-Qur'an dan hadits sehingga tenanglah hati ini bahwa inilah sumber agama islam.
Tampak bandara Pitu Morotai banyak berbenah diri. Taman yang dulunya belum ada sekarang terlihat indah dengan bunga-bunga berwarna-warni.Â
Sekadar tambahan, dulunya bandara ini dibangun oleh sekutu saat ingin melucuti tentara Jepang di Indonesia. Pemerintah pusat melalui AURI tidak mengubah landasan bandara. Masih asli seperti dulu.Pemerintah hanya membangun fasilitas bandara. Seperti ruang tunggu, ruang keberangkatan dan sebagainya.Â
Dinamakan bandara pitu, karena ada tujuh landasannya. Namun yang terpakai baru dua landasan. Tampak dari depan di ruang tunggu, ada tambahan ornamen-ornamen dan tulisan besar Bandar Udara Morotai. Kami berpose bertiga secara bergantian. Mumpung ada kesempatan. Kapan lagi?, Dakwah Anti Baper #doc Jay
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI