Mohon tunggu...
Darno Latif
Darno Latif Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca itu bukan hobi tapi kebutuhan pokok

Selanjutnya

Tutup

Diary

Alat Peroboh Sapi

15 November 2022   06:06 Diperbarui: 15 November 2022   07:02 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir setiap tahun Badan Ketakmiran Masjid (BKM) Al-Hijriyah selalu mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan daging kurban. Setiap tahun biasanya mendapatkan 4 sampai 6 ekor sapi dari masyarakat. Selain sapi ada juga yang menyerahkan kambing sebagai hewan kurban.

Pada tahun-tahun sebelumnya kami banyak mendapatkan kesulitan ketika merobohkan sapi. Pasalnya, sapi di Morotai terkenal galak sebab tidak dipelihari di dalam kandang dan jarang melihat orang. Peternak sapi di Morotai biasanya mengumbar sapi di hutan atau dikebun  agar bebas mencari rumput untuk di makan. Jenis sapi di morotai adalah jenis sapi bali dan sapi lokal.

Yang paling sulit dirobohkan sapi jenis sapi bali. Pernah sekali kami membutuhkan waktu empat jam untuk merobohkan seekor sapi karena sangat berbahaya. Sapinya mengamuk sehingga membutuhkan waktu yang lama. Karena masalah tersebut, akhirnya salah satu jamaah masjid menyarankan agar merancang alat khusus untuk merobohkan sapi.

Kami bermusyawarah bersama lalu mendatangi tempat pengelasan untuk membuat alat terebut. Setelah lama berbincang, akhirnya Tukang las setujua dengan harga yang kami tawarkan.

Jauh sebelum perayaan idul kurban, kami telah mempersiapkan peralatan untuk melakukan pemotongan Hewan kurban. Alat peroboh sapi telah selesai. Dan kami bekerja bakti untuk memasang pondasi cor untuk dudukan alat peroboh tersebut. Tibalah saatnya kami menggunakan alat tersebut. Alhamduliillah, berjalan lancar.

Biasanya kami membutuhkan waktu yang lama untuk merobohkan sapi tapi kali ini kami hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Setelah seluruh panitia bekerja memotong daging menjadi ukurang sedang, menimbang lalu memsaukkannya ke dalam tas. Selanjtunya kami membagikan kepada masyarakat sekitar. Semua itu sebagai bentuk kepeduliaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga bermanfaat.#doc jay

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun