Oleh karena itu, dalam menuntaskan stunting di kalangan remaja putri, melalui intervensi spesifik, Kementrian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) mempunyai program yaitu, pihaknya memberikan intervensi kepada remaja putri yang duduk di kelas 7 dan 10 untuk diberikan tablet tambah darah (TTD) guna mencegah terjadinya anemia sejak muda.Â
Puskesmas juga diminta dapat rutin mengukur kadar hemoglobin (Hb) dalam darah remaja putri dalam program Aksi Bergizi, agar mendapat data yang konkret terkait remaja yang anemia.Â
Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan suplemen gizi bervitamin dan mineral yang di dalamnya mengandung zat besi yang setara dengan 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat. Zat besi sendiri merupakan mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin atau sel darah merah dalam tubuh. Sel darah merah memiliki fungsi yang vital, sebab sel ini bertugas memasok zat-zat penting ke dalam tubuh.
Mengonsumsi TTD sangat dianjurkan untuk remaja putri dan wanita hamil, karena wanita kehilangan banyak darah setiap bulannya melalui menstruasi. Ketika jumlah darah dalam tubuh berkurang, wanita lebih mungkin mengalami anemia. Jika seseorang menderita anemia sejak kecil, maka akan lebih tinggi berisiko terkena anemia saat hamil. Selama kehamilan, peningkatan volume darah diperlukan untuk membentuk simpanan zat besi di plasenta, janin, dan ASI.
Minum TTD (Tablet Tambah Darah) Secara Teratur akan mengurangi resiko anemia pada remaja dan kelahiran anak stunting pada ibu di kemudian hari, sehingga diharapkan mampu menghasilkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan mampu bersaing di kancah dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H