Mohon tunggu...
Putu Darmika Susilawati
Putu Darmika Susilawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Halo saya ingin membagikan tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengikis Diskriminasi di Tengah Pandemi

4 September 2020   19:38 Diperbarui: 4 September 2020   19:40 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terkhusus kepada pasien covid 19 sebagai seorang manusia, ia juga tentu akan merasakan ketakutan seperti yang kita rasakan. Sebaiknya kita juga harus menempatkan diri kita sebagain mereka, dengan adanya penyakit yang datang pada mereka ditambah adanya tekanan tekanan dari masyarakat luar akan menyebabkan kondisi mental pasien buruk. Ada baiknya sebagai sesama manusia kita harus saling menyemangati agar mereka juga bisa bangkit dan berjuang demi kesembuhannya.

Nabila Amalina Rozi dari komunitas SabangMerauke, sebuah organisasi yang bergerak di bidang toleransi menyebutkan bahwa pasien covid 19 membutuhkan semangat dan dukungan dari masyarakat, mereka tentu mengalami ketakutan serta stress. Dengan berucap dan berperilaku baik akan sangat menolong mereka karena kita tidak menambah beban mereka.

Perlu adanya upaya dan kerjasama yang kita lakukan untuk menghentikan tindakan diskriminatif yang dilakukan kepada pasien covid 19 , PDP(Pasien Dalam Pengawasan), ODP (Orang Dalam Pantauan) maupun kepada keluarga pasien. Meskipun hal ini tidak mudah ditambah lagi dengan masyarakat Indonesia yang heterogen yang menyebabkan perbedaan perspektif, namun kita juga harus berusaha agar tidak terjadi tindakan yang tidak seharusnya di masyarakat. Dalam menciptakan hal tersebut, tentunya pertama kita harus membekali diri dengan pemahaman tentang pandemi yang terjadi sekarang ini agar orang-orang tidak salah kaprah dalam menghadapi hal yang terjadi.  

"Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat soal pandemi ini, tidak hanya secara fisik tapi mungkin juga psikologi, jadi orang bisa lebih paham sama perasaan dan pemikiran orang lain", ungkap Nabila saat ditanya mengenai tentang cara menumbuhkan sikap toleransi di tengah pandemic khususnya terhadap pasien covid 19.

Pandemi covid 19 ini merupakan situasi global yang terjadi di berbagi Negara di dunia tidak hanya di Indonesia. Dengan kurangnya pemahaman masyarakat tentang hal ini akan menimbulkan berbagai dampak khususnya kesalahpahaman yang akhirnya menimbulkan sikap diskriminatif di masyarakat. Di masa sulit seperti sekarang ini seharusnya kita dapat saling mendukung, bukannya saling menentang satu sama lain. 

Kembangkanlah nilai-nilai toleransi yang kita miliki bukannya stigma negatif yang justru merugikan bahkan menyakiti orang lain, jangan sampai dengan adanya pandemi sedikit demi sedikit hal tersebut memudar.Mari dukung upaya pemerintah dalam menghadapi pandemi ini, laksanakanlah protokol kesehatan sebagai sarana proteksi diri tanpa harus merugikan pihak lain. 

Tulisan ini dibuat oleh Peserta Remaja Belajar Menulis Konten Musim 3 Bastra ID

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun