Mohon tunggu...
darmelia puspitasari
darmelia puspitasari Mohon Tunggu... Human Resources - student of international relations

Darmelia puspita sari

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sistem Politik dan Pemerintahan Menurut Al-Farabi

28 Oktober 2019   14:03 Diperbarui: 28 Oktober 2019   14:11 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abu nasir Muhammad bin al-farakh al-farabi, beliau berasal dari farb,kaz yang lahir pada 257 H dan pada bulan desember 950 M al-farabi meninggal di damaskus dalm usia 80 tahun.salah satu karyanya ialah syuruh risalah zaimun al-kabir al-yunani, al-ta'liqat, risalah fima yajibu ma'rifat qoblahu ta'alumi al-filsafat serta kitab tehsil al-sa'adah.

Teori politik al-farabi sangat kental dengan nuansa teologis yang bermuara kepada kesatuan. Tujuan sejati manusia yaitu kebahagiaan duniawi dan ukhrawi, bagi al-farabi pemimpin Negara harus ada terlebih dahulu baru kemudian rakyat atau masyarakatnya. Manusia, sebagaimana dinyatakan oleh al-farabi dalam al-siyasah al-madaniyah, secara natural tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri tanpa bantuan orang lain. Dimana tugas seorang pemimpin dalam menyelenggarakan kepemimpinannya, bukan hanya sebatas tugas politis tetapi juga tugas etis.

Pandangan sosiologis dalam ara'abl almadinah alfadhilah yang menyatakan bahwa komunitas di bedakan menjadi tiga jenis diantaranya: besar, menengah, dan kecil. Komunitas besar adalah umat masyarakat yang bertempat tinggal di alma'manah, komunitas menengah bertempat di satu bagian dari dunia. Sedangkan komunitas kecil adalah masyarakat kota yang bertempat tinggal di bagian dari belahan dunia di suatu wilayah.

Konsep besar al-farabi dalam pemikirannya yang tertulis dalam karyanya ara'ahl madinah alfadhilah adalah terwujudnya kota utama dalam Negara utama.menurut al --farabi Negara kota mmerupakan suatu kesatuan masyarakat yang paling mandiri dan palingmampu memenuhi kebutuhan hidup diantara lain: sandang, pangan, papan dan keamanan.

Pemikiran politik al-farabi menganut teori organic yaitu tertua dalam istilah sifat dasar Negara dalam teori ini Negara adalah organisme . ia memiliki nutrisi, sirkulasi, koordinasi dan reproduksi. Sistem penyokongan Negara terdiri dari para petani yangmembajak sawah dan perkerja tambang serta para buruh. Sedangkan sistem penyalur Negara ialah pedagang, banker, perkerja stasiun kereta api, dan pelaut. Sistem relgulatori Negara di buat dari siistem pemerintahan yang mengatur aktivitas setiap individu. Dalam uraian teori organic itu alfarabi membawa islam sebagai pisau analisa dengan menguraikan kerja organ hati sebagai pisau analisa dengan menguraikan kerja organ hati sebagai pemimpin utama dari organ-organ lain yang menjadi pusat dari segala kehendak manusia.

Menurut al-farabi Negara terbagi menjadi dua yaitu: Negara utama dimana para masyarakatnya mampu menjalankan syariat yang adda di negaranya, dan Negara yang berlawanan dengan negeri utama yang meliputi negri bodoh, pembangkang, berubah an negeri yang sesat. Tidak hanya itu al-farabi juga membagi sistem politik dan pemerintahanya ke dalam tiga golongan: Atas (Fisuf, legislative,pemerintahan), Tengah (militeratau penjaga Negara), dan masyarakat (petani, buruh, pegawai).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun