Mohon tunggu...
Darmawati
Darmawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menjadi Guru Profesional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pembelajaran yang Efektif di Era New Normal: Blended Learning

15 Oktober 2021   11:00 Diperbarui: 15 Oktober 2021   11:08 2538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BLENDED LEARNIG: STRATEGI PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI ERA NEW NORMAL

 

Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah 2 tahun terakhir ini mempengaruhi berbagai bidang kehidupan termasuk pendidikan dan berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Pembatasan sosial harus dilakukan untuk memutus mata rantai virus corona. Pembatasan sosial membuat guru dan siswa harus melakukan perubahan dari pembelajaran tatap muka ke pembelajaran online. 

Pembelajaran blended learning menjadi salah satu alternatif pembelajaran di masa new normal seperti saat ini. Abad 21 merupakan era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perubahan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, ekonomi termasuk pendidikan. Kemajuan teknologi yang canggih menggeser cara berpikir siswa terhadap proses pembelajaran. Siswa lebih tertarik belajar menggunakan media teknologi seperti mobile learning yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja.

Pembelajaran tatap muka secara tradisional membuat siswa mudah bosan serta waktu yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran tidak cukup karena terbatas ruang dan waktu. Guru dapat menggabunggkan pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online yang disebut dengan blended learning.

Pembelajaran blended learning dapat memudahkan siwa dan guru untuk membagikan dan menerima materi secara online. Selain siswa dapat menggunakan kecanggihan teknologi saat pembelajaran online, siswa tetap dapat melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung. Banyak platform yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran online, namun pembelajaran tatap muka tetap tidak bisa di tinggalkan. Interaksi antara guru dengan siswa secara langsung tidak dapat tergantikan dengan pembelajaran online.

Apapun platform pembelajaran daring yang nanti akan kita pilih, harus mempertimbangkan kondisi, kemampuan dan kendala yang ada, termasuk infrastruktur, kemampuan SDM dan kondisi siswa. Yang terpenting adalah memastikan proses pembelajaran selama masa pandemi ini tetap berjalan, tujuan pembelajaran dapat tercapai, dengan menggunakan platform daring apapun yang tersedia",

Pembelajaran luring secara total tentu bukan pilihan yang tepat di saat pandemi, namun metode daring juga mempunyai kekurangan dalam hal engagement dan pendalaman materi antara pengajar dengan siswa. Kelebihan metode daring terletak pada tingkat fleksibilitas dan adanya pacing (jeda) antar materi.

Pelaksanaan blended learning ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengajar, yaitu aturan main terkait protokol kesehatan, bahasa yang digunakan ketika terjadi pelanggaran protokol kesehatan, social inclusion bagi siswa yang pernah terdampak Covid-19, mekanisme diskusi grup, mekanisme absensi, penggunaan fasilitas bersama, isu penguasaan teknologi yang kurang, dan higienitas fasilitas.

Metode blended learning merupakan metode yang paling baik digunakan pada masa transisi menuju keadaaan normal, karena pembelajaran daring dan luring mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Metode pembelajaran yang bisa digunakan oleh pendidik dalam era new normal ini adalah:

  • Pembelajaran dalam kelompok kecil,
  • Menurut Djamarah (2005: 164) pembelajaran dalam kelompok kecil merupakan usaha untuk meningkatkan peranan anak didik secara mandiri dalam melakukan proses pembelajaran, yaitu dengan mengurangi perananan pendidik dalam proses interaksi edukatif. Dalam pelaksanaannya anak didik akan akan membentuk kelompok belajar kecil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dikelompokkan dengan tiga cara yaitu : 1) dasar tugas-tugas khusus; 2) dinamika proses kelompok diantara anak didik; dan 3) pembentukan kelompok belajar yang telah dilakukan oleh pendidik yaitu kelompok kerja. Kegiatan pembelajaran inisebagai suatu proses pembelajaran dimana anak didik dapat mengembangkan pengetahuannya dengan pengawasan pendidik untuk mencapai tujuan berdasarkan kemampuan, pendekatan dan bahan pelajaran.
  • Pembelajaran secara blended,
  • Kemajuan teknologi memberikan dampak perubahan pada proses pembelajaran, dalam hal ini metode pembelajaran yang dilaksanakan secara klasikal (tatap muka secara langsung) dapat dilalkukan dengan online. Kombinasi strategi pembelajaran belended learning menggunakan dua pendekatan yaitu secara online dan tatap muka. Kegiatan ini dapat dilakukan secara fleksible,yaitu dapat dilakukan dimana saja (everywhere) dan kapan saja (anytime). Menurut Heinze and Procter, 2006. Blended learning yaitu percampuran atau kombinasi pembelajaran antara tatap muka secara langsung dan online secara harmonis dan ideal.
  • Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata yaitu blended yang berarti campuran learning yaitu pembelajaran. Dalam hal ini dapat diartikan bahwa blended learning yaitu pola pecampuran dari berbagai pola lainnya dalam pembelajaran Blended Learning adalah pertemuan virtual antara pendidik dan anak didik walaupun keduanya tidak berada ditempat yang sama tetapi dapat memberikan feedback, bertanya ataupun menjawab sesuai dengan real time (Ruman, kk: 2012:242)
  • Menurut (Carman : 2002) terdapat lima kunci untuk melaksanakan pembelajaran secara blended learning yaitu :
  • Live Event yaitu pembelajaran langsung atau tatap muka. Hal ini dilakukan antara pendidik  dan anak didik secara langsung secara online. Kegiatan dapat dilakukan melalui zoom, google meet dsb

Self Paced Learning yaitu kombinasi dengan pembelajaran mandiri. Hal ini dilakukan oleh anak didik dimana saja dengan menggunakan materi (bahan ajar) yang bersifat text based maupun multimedia based seperti video, animasi, simulasi, gambar, audio ataupun kobinasi dari kesemuanya. Materi tersebut dapat diberikan secara online (streaming video, streaming audio atau e book, adapun secara offline dalam bentuk CD dan cetak.

Collaboration, yaitu mengkombinasi antara pendidik dan peserta didik yang keduanya bisa lintas sekolah/kampus. Pendidik dapat meramu bentuk-bentuk kolaborasi, baik kolaborasi antar teman sejawat, antar peserta didiik dan pendidik melalui bentuk-bentuk komunikasi secara online seperti chatroom, forum diskusi, virtual meting, email dan mobile phone. Hal ini untuk pendalaman materi, problem solving maupun project based learning.

Assesment, yaitu pendidik harus mampu mengkombinasi jenis penilaian baik yang bersifat tes dan non tes atau tes yang bersifat autentik (portofolio). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara online dan offlne agar peserta didik mudah untuk mengetahui hasil penilaian

Performance Support Materials yaitu jika pendidik ingin mengkombinasi antara tatap muka secara langsung atau online, harus mempersiapkan sumber daya untuk mendukung kegiatan tersebut. Seperti Learning/ Content Management System (LCMS), dimana peserta didik dapat mengakses materi/bahan ajar, daftar hadir, tugas secara. Perlu diperhatikan juga aplikasi system ini terinstal dengan baik guna kelancaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Strategi Pembelajaran Blended Learning dapat diterapkan oleh pendidik dan anak didik dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Metode ini selain meningkatkan kemampuan kognitif juga motoric dan menjaga psikologi Pendidik dan peserta. Kelemahan metode ini tidak bisa diterapkan jika sarana dan prasarana tidak mendukung seperti akses internet yang lambat atau putus. Dalam hal ini sebagai Pendidik harus mampu mendesain dari strategi pembelajaran diatas maka pendidik memiliki beberapa pilihan untuk melakukan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dengan mengacu pada kurikulum dan silabus yang ada. Pendidik harus mampu beradaptasi dengan kondisi dan situasi seperti ini. Internalisasi metode pembelajaran ini harus segera dilakukan dalam bentuk penyesuaian antara pendidik dan peserta didik sehingga metode pembelajaran ini tidak lagi menjadi beban bagi pendidik dan peserta. Mereka tidak lagi merasa asing dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dalam kondidi dan situasi apapun yang terpenting adalah tujuan pembelajaran tercapai. belajaran yang menarik.

Penulis 1  Sabria S.Kep.,Ns

Penulis 2 Darmawati S.Kep.,Ns 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun