Mohon tunggu...
Darmawan Harefa
Darmawan Harefa Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Program Doktor Universitas Pendidikan Ganesha

Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Fisika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Amaedola Nono Niha Amuata Nifaigi Bua-bua Nitongoni

27 Desember 2024   20:25 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:06 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. 1 Pecinta Budaya Leluhur (Sumber: Filantro Dakhi)

Peribahasa Nias "Amuata nifaigi ba bua-bua nitöngöni", yang dapat diterjemahkan secara bebas sebagai "Orang dinilai dari kelakuan dan budi pekerti", memiliki latar belakang yang sangat erat dengan nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Nias. Peribahasa ini mencerminkan cara berpikir, norma sosial, dan etika yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Nias, terutama dalam hubungan antarmanusia.

1. Pentingnya Budi Pekerti dalam Masyarakat Nias

Nilai Moral dan Etika

Di Nias, seperti di banyak kebudayaan tradisional lainnya, budi pekerti (karakter, akhlak, dan perilaku yang baik) sangat dihargai. Masyarakat Nias percaya bahwa seseorang yang memiliki kelakuan yang baik, seperti sopan santun, kejujuran, rasa hormat terhadap orang lain, dan tanggung jawab sosial, akan dihormati. Peribahasa ini menegaskan bahwa tindakan dan perilaku seseorang menjadi ukuran utama dalam menilai kualitas pribadi seseorang.

Kehormatan Sosial

Dalam budaya Nias, kehormatan adalah hal yang sangat dijaga. Seseorang yang bertindak tidak baik atau tidak menghormati norma sosial akan kehilangan rasa hormat dari komunitas. Peribahasa ini mengingatkan untuk tidak cepat menilai orang dari hal-hal yang tampak kasat mata, tetapi sebaliknya, kita harus melihat dari kelakuan mereka yang lebih menggambarkan siapa mereka sebenarnya.

2. Penghargaan terhadap Proses dan Kesabaran

Menjaga Emosi dan Pertimbangan

Peribahasa ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan pengendalian diri dalam kehidupan sehari-hari. Dalam budaya Nias, mengambil keputusan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru adalah nilai yang dijunjung tinggi. "Amuata" (Tingkah Laku) dan "bua-bua" (Hasil) menekankan pentingnya tidak bertindak dengan cepat berdasarkan emosi atau dorongan sesaat. Hal ini mencerminkan kebijaksanaan dalam proses pengambilan keputusan.

Menghargai Proses dan Hasil yang Matang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun