2. Edy Rahmayadi - Hasan Basri: Pengalaman untuk Pembangunan yang Merata
Sementara itu, pasangan Edy Rahmayadi dan Hasan Basri membawa pengalaman pemerintahan yang sudah teruji. Edy Rahmayadi, yang mantan Gubernur Sumatera Utara, berpasangan dengan Hasan Basri, mantan anggota DPR RI dan tokoh politik yang dikenal luas. Paslon ini mengusung pendekatan pembangunan merata dan inklusif, dengan fokus pada pemerataan pembangunan di seluruh penjuru Sumatera Utara.
Edy Rahmayadi telah berkomitmen untuk melanjutkan program-program yang telah dimulai selama masa kepemimpinannya, seperti peningkatan infrastruktur dasar dan pembangunan ekonomi daerah. Ia juga menekankan pentingnya keamanan dan ketertiban, mengingat Sumut adalah daerah yang sangat strategis secara geografis dengan tingkat kerawanan tertentu. Pembangunan di sektor pertanian, perikanan, dan industri kecil menjadi bagian dari rencana besar pasangan ini untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan di Sumatera Utara. Selain itu, mereka juga berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui program pendidikan yang lebih merata, serta memperbaiki sistem kesehatan yang lebih baik dan lebih terjangkau.
3. Perbandingan Visi dan Misi Paslon
Perbedaan mendasar antara kedua paslon ini terletak pada pendekatan dan prioritas pembangunan yang mereka usung. Paslon Bobby Afif Nasution - Surya lebih mengedepankan transformasi digital, inovasi, dan pembangunan berbasis teknologi, dengan fokus pada sektor ekonomi kreatif dan industri. Mereka menargetkan untuk menjadikan Sumut sebagai provinsi yang lebih maju secara teknologi dan berdaya saing.
Sebaliknya, pasangan Edy Rahmayadi - Hasan Basri lebih berfokus pada pembangunan yang merata, dengan penguatan sektor pertanian, perikanan, dan usaha kecil menengah (UKM). Mereka juga sangat menekankan pentingnya keamanan dan stabilitas di Sumut, serta keberlanjutan program pembangunan yang sudah dimulai di masa jabatan Edy Rahmayadi sebelumnya.
4. Tantangan dan Peluang
Kedua paslon dihadapkan pada tantangan yang besar, mengingat Sumatera Utara memiliki beragam masalah struktural, seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pembangunan antar daerah, serta masalah sosial lainnya. Namun, daerah ini juga memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara maksimal, terutama di sektor pariwisata, pertanian, serta industri kreatif.
Paslon Bobby-Surya memiliki peluang untuk menarik suara generasi muda yang menginginkan perubahan dan kemajuan melalui teknologi dan inovasi. Sementara paslon Edy-Hasan memiliki keunggulan dalam hal pengalaman pemerintahan dan keterhubungan yang kuat dengan masyarakat serta jaringan politik di Sumut, yang dapat membantu mewujudkan program-program pembangunan secara lebih terstruktur dan terkoordinasi.
Pemilihan Gubernur Sumatera Utara Rabu 27 November 2024 ini akan menjadi pertarungan dua visi besar untuk kemajuan provinsi yang kaya ini. Di satu sisi, ada keinginan untuk mendorong Sumut menuju masa depan yang lebih modern dan digital dengan Bobby Afif Nasution dan Surya, sementara di sisi lain, ada juga dorongan untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan pembangunan yang inklusif dari Edy Rahmayadi dan Hasan Basri. Masing-masing paslon memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, namun pada akhirnya, rakyat Sumut yang akan menentukan pilihan berdasarkan apa yang mereka anggap terbaik untuk masa depan Sumatera Utara dan Nias Selatan. Pemilu ini bukan hanya sekedar memilih pemimpin, namun juga merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi mereka dan mewujudkan demokrasi yang lebih baik untuk kemajuan daerah Sumatera Utara.
Pemilihan Empat Paslon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada 2024 Nias Selatan