Mohon tunggu...
darmawan denassa
darmawan denassa Mohon Tunggu... -

Ketua The Gowa Center (TGC), pendiri Rumah Hijau Denassa (RHD)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Belajar pada Alam Sungguh Menyenangkan

17 Januari 2015   04:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kelas Komunitas (KK) merupakan salah satu kegiatan di  Rumah Hijau Denassa(RHD), kegiatan ini bertujuan mendorong peserta didik memahami keadaan sekitar mereka, didorong pesertahabitantri, jujur, saling menghargai, peduli lingkungan, buang sampah di tempatnya, serta belajar budaya dan tradisi lokal. Peserta juga diberi ruang berinteraksi dengan pengunjung RHD dari berbagai negera dan bangsa.

KK mulai berlangsung sejak 16 Agustus 2011 lalu. Diawali dengan  kegiatan  Outing Class awal tahun 2011 yang dilaksanakan RHD pada lima sekolah mitra Pendidikan Partisipatif menuju Pendidikan Berkualitas di Kabupaten Gowa. Outing Class bertujuan menghubungkan materi ajar di kelas dengan keadaan sekitar sekolah sehingga lebih dipahami oleh peserta didik dan dilaksanakan untuk mendorong lembaga pendidikan mengurangi pembelian meda ajar dengan memanfaatkan potensi sekitar sekolah sebagai sumber ajar utama. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mendorong guru menerapkancontextual teaching and learning(CTL).

Outing Class dilaksanakan di sekitar sekolah dan di RHD. Ketika dilaksanakan di sekitar sekolah, peserta akan diajak mengelili kampung sambil mengenali tanaman yang ada dan berinterakis dengan warga. Jika dilaksanakan di RHD peserta akan belajar  menggunakan tanaman koleksi dan Perpustakaan Denassa di RHD. Kegiatan ini juga diperkaya dengan metode interaksi untuk menghubungkan para peserta dengan potensi sekitar mereka. Outing Class kini menjadi salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan RHD untuk mendorong anak-anak di sekolah yang jauh dari RHD belajar sambil bermain agar  peduli lingkungan dan memahami sekitar mereka. Hingga tahun 2014, Outing Class telah diselenggarakan 11 kali melibatkan 2.875 peserta pada empat kecamatan di dua kabupaten.

Kembali ke KK yang lebih intens dilaksanakan dari OC, dua tahun berjalan, kini semakin banyak peserta terlibat baik dari jumlah dan tingkatan sekolah maupun luasan asal peserta (kampung dan desa/kelurahan). Tahun 2014 peserta yang terlibat lebih 90 orang dari 11 desa dan kelurahan, tahun 2011 di awal kegiatan baru diikuti enam orang dari kampung Bontorikong di desa Bontolangkasa.

Outing Class dan KK   diselenggarakan RHD secara gratis melibatkan berbagai pihak antara lain pemerintahang kecamatan dan desa, sekolah, orang tua, dan relawan. Peningkatan administrasi dan pelibatan orang tua menjadi tantangan untuk kegiatan yang terus dicari jalan keluarnya oleh pengelola dan relawan.

Selain memanfaatkan fasilitas di RHD KK rutin juga mengunjungi beberapa tempat seperti pantai, gunung, sawah, sungai, dan kampung-kampung untuk mendorong tercapainya tujuan kegiatan. Seperti halnya kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad, 1 September 2013. Dimana 25 orang peserta KK dari tiga desa kelurahan diajak menyusuri batas Gowa dan Takalar di Kelurahan Kalaserena.

ikatte pasikolaya, linta-lintaki ambangung, nalinta todong taksungke nawa nawanta…,

Bait lagu anak-anak dalam bahasa Makassar ini berulang-ulang dinyanyikan Kelas Komunitas Rumah Hijau Denassa (RHD) dalam kegiatan menyusuri Kampung Kalase’rena dan Balaburu (1/9/2013), yang menjadi batas Gowa dan Takalar.

Terdapat sebuah Sungai kecil di timur Bontonompo bernama sungai Giring-giring yang menjadi pemisah administratif Gowa dan Takalar. Kelas Komunitas (KK) Rumah Hijau Denassa melewati akhir pekan Ahad, (01/09/2013) dengan menyusuri batas kedua kabupaten sambil belajar.

Perjalanan dimulai dengan berkumpul di depan Masjid Nurul Huda Kalase’rena, pserta kemudian berangkat bersama secara tertib dengan berbaris rapi pada pukul 07 pagi. Disepanjang perjalanan mereka diperkenalkan beberapa tanaman lokal oleh Darmawan Denassa, pendiri RHD

Pada beberapa tempat mereka duduk istirahat sambil belajar dan berinteraksi. Seperti duduk dan makan bersama di rumah peristirahatan petani di tepi sawah dan melepas lelah dengan bermain air di sungai. Pada saat mereka istirahat dan bermain mereka belajar beapa materi seperti cara memperknalkan diri dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Menggambar sekitar mereka, serta belajar kategori sampah.

Perjalanan KK ditemani tiga orang pendamping dari RHD yakni Hasamadani Ahmad, Kurniawati, dan Hendran, dan sepanjang perjalanan mereka ditemani Denassa. Untuk menjaga semangat selain mendapat informasi baru tentang tanaman, penegtahuan bahasa, sampah, batas wilayah, dan seni peserta diayak menyanyikan lagu-lagu lokal bertema anak-anak, seperti Makrencong-rencong dan Pasikolaya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun