Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bisakah Merengkuh Kebaikan dan Perbaikan dengan Kerja ala Kadarnya?

23 Juni 2021   15:27 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:35 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerja keras, dokumentasi pribadi

Yang layak berharap keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan pahala adalah kerja keras yang dijadikan implementasi ibadah, kerja keras sebagai salah satu unsur integritas, dan kerja keras yang dilakukan demi kebaikan dan perbaikan.

Sebaliknya, kerja dengan ala kadarnya tanpa ada kemauan, motivasi, dan usaha memberikan yang terbaik, silakan bersiap dengan kecemasan, kekurangan, penyakit, dan dosa manakala sudah bergaji besar.

Tak guna berselimut dalam keluhan, tak perlu bermain playing victim sebagai korban pendzoliman institusi atau perusahaan, juga tak elok bercermin pada objek di atas.

Lakukan saja apa yang menjadi tugas fungsi kita sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya yang mampu lakukan. Kreativitas dan inovasi akan menjadi nilai tambah yang tak akan sia-sia.

Sangat sejalan dengan apa yang diucapkan oleh Menteri Keuangan kepada para pegawai Kementerian Keuangan pada Kick-off Duta Transformasi Kementerian Keuangan 2021, tanggal 31 Maret 2021,

"Setiap waktu yang dilalui harus dijadikan ladang ibadah untuk melakukan kebaikan dan perbaikan. Hal ini juga merupakan cara menunjukkan cinta kepada bangsa, negara, dan generasi yang akan datang."

Ibadah, kebaikan, dan perbaikan menjadi beberapa kata kunci dalam kalimat Menteri Keuangan tersebut. Ibadah menjadi pilihan landasan motivasi demi mencapai hasil yang ditarget, yaitu tidak hanya kebaikan, tetapi juga sekaligus perbaikan.

Dengan kerja keras, juga kerja cerdas yang dibalut ibadah insya Allah keberkahan, keselamatan, kesehatan, dan pahala akan menghiasi kehidupan kita berupa kecukupan penghasilan, insya Allah tak akan terjadi besar pasak daripada tiang. 

Selain itu, di depan kita juga akan hadir bonus berupa cinta, cinta kepada bangsa, negara, dan generasi yang akan datang termasuk anak cucu keturunan. Itulah cara memaknai ucapan Menteri Keuangan di atas.

Kini, Anda yang tentukan pilihan atas kehidupan Anda sendiri, apakah akan kerja keras dan kerja cerdas dibalut ibadah? Atau kerja hanya ala kadarnya? Yakinlah, masing-masing pilihan terkandung konsekuensi. Empiris sungguh telah membuktikan hal itu.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun