Mohon tunggu...
Darmawan bin Daskim
Darmawan bin Daskim Mohon Tunggu... Seorang petualang mutasi

Pegawai negeri normal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kang Mus Preman Pensiun sebagai Duta Transformasi (Bagian ke-2)

18 Mei 2021   21:31 Diperbarui: 18 Mei 2021   21:39 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
preman pensiun_sumber youtube RCTI-LAYAR DRAMA INDONESIA

Daripada semakin bingung mencerna bahasa pedoman resmi, saya justru tertarik mengupas ucapan Kang Mus Preman Pensiun kepada para anak buahnya, 

"Dulu-dulu kita banyak salah, kita mungkin gak berkah. Sekarang pikiran kita sudah berubah. Kerja kita harus jadi ibadah. Bismillah."

Ucapan tersebut sangat related dengan apa yang sedang kita bahas, yaitu seputar “transformasi”.

  • Dulu-dulu kita banyak salah, ...

Awal ucapannya mengandung kesadaran akan sesuatu yang salah di masa sekarang atau masa sebelumnya.

Menurut KBBI online, salah adalah tidak benar; tidak betul; keliru; khilaf; menyimpang dari yang seharusnya; luput; tidak mengenai sasaran; gagal; cela; cacat; kekeliruan.

Dari pengertian di atas, suatu kelompok atau organisasi dapat menginventarisir kira-kira apa saja kesalahannya di masa sekarang atau masa sebelumnya.

Seorang yang berbuat salah bisa saja mengetahui bahwa yang diperbuat itu adalah salah. Tetapi karena nyaman dalam kenikmatan yang awalnya dari seakan terpaksa, seakan sangat membutuhkan, seakan tidak dapat menolak, dan seakan-seakan lainnya yang dijadikan alasan pembenaran, dia terjebak dalam rutinitas salah tersebut.

Hingga pada satu waktu dia pribadi mengalami langsung dampak negatif dari rutinitas salah tadi, barulah timbul kesadaran.

Umumnya dampak yang didapat suatu kelompok atau organisasi tidak terlalu bisa memunculkan kesadaran pribadi-pribadi anggota suatu kelompok atau organisasi.

Dampak ketiadaaan berkah yang secara pribadi dialami Kang Mus Preman Pensiun lebih menimbulkan keresahan pada dirinya daripada dampak yang diterima secara kelompok atau organisasi.

Sebenarnya dampak ketiadaan berkah dialami juga oleh para anak buahnya, tetapi hal itu belum menimbulkan keresahan pada mereka.

Setelah merasakan dampaknya yang menimbulkan keresahan, Kang Mus Preman Pensiun mencari apa yang menjadi penyebab. Ternyata penyebabnya adalah sesuatu yang salah di masa sekarang atau masa sebelumnya.

  • Sekarang pikiran kita sudah berubah.

Berangkat dari ketiadaan berkah karena dulu-dulunya banyak salah, Kang Mus Preman Pensiun berkeputusan mencari solusi atas masalah yang ada. Kata kita dalam ucapannya tersebut menggambarkan bahwa Kang Mus Preman Pensiun tidak mau hanya dia yang mendapatkan kesadaran tersebut. Sebagai pimpinan yang memiliki power, dia meyakinkan dan mengajak para anak buahnya untuk bersama-sama sadar dan berubah dalam berpikir.

Langkah awal proses perubahan suatu kelompok atau organisasi memang harus diawali dengan kegiatan-kegiatan dalam rangka menumbuhkan kesadaran seluruh anggota akan dampak negatif akibat kesalahan yang ada.

Harus seluruh anggota karena jika satu saja ada anggota yang tidak mendapatkan kesadaran, tetap akan menghambat proses perubahan, terlebih bila yang tidak mendapatkan kesadaran itu lebih dari satu atau bahkan sebagian besar anggota.

Tidak adanya kesadaran dari beberapa anggota bisa saja ditutupi dengan “propaganda manis”, tetapi kelompok atau organisasi tidak akan mendapatkan esensi dari perubahan itu sendiri dan akan menjadi “bom waktu” di kemudian hari.

Kulit yang putih mulus karena kosmetik berlebihan akan terlihat aslinya manakala terkena sengatan matahari atau hujan air yang sangat.

Semakin banyak anggota, makin besar tantangan dan kesulitannya. Di sinilah kemampuan pimpihan tertinggi dan pihak manajemen sangat berperan dalam meyakinkan dan mengajak seluruh anggota.

Sampaikan saja kepada mereka bahwa,


”Dampak negatif yang dialami Kang Mus Preman Pensiun berupa ketiadaan berkah sejatinya dialami oleh para seluruh anak buahnya yang sekarang atau dulu-dulu berbuat salah, tetapi mereka belum bisa mengambil pelajaran karena hatinya tertutup dari keresahan. Jangan sampai dampak negatif yang lebih besar menimpa sebelum habisnya waktu.”

  • Kerja kita harus jadi ibadah.

Setelah meyakinkan dan mengajak para anak buahnya untuk bersama-sama sadar dan berubah dalam berpikir, Kang Mus Preman Pensiun memberikan arahan bahwa kerja mereka besok atau lusa dan seterusnya haruslah yang benar, tidak lagi salah. Dengan begitu baru bisa dikatakan kerja kita akan menjadi ibadah.

Di sinilah fase perubahan yang sesungguhnya. Berani meninggalkan “kenikmatan” sebelumnya tentu tidak mudah. Selain diri kita sendiri, pihak yang dilibatkan pastinya keluarga inti yang menjadi tanggungan kita, istri dan anak-anak, ataupun orang tua bila masih ada. Mereka perlu diyakinkan juga bahwa perubahan yang akan kita lakukan justru akan membawa kenyamanan dan kebahagiaan yang hakiki. Ke depannya memang perlu pembuktian kita kepada mereka.

Sebagai pimpinan, Kang Mus Preman Pensiun memberi contoh menjalankan usaha kecimpring. Tidak hanya itu, dia pun mencoba mencari solusi buat para anak buahnya dengan melibatkan mereka sebagai karyawannya. Juga memfasilitasi usaha baru anak buahnya sesuai bakat dan kemampuan mereka.

  • Bismillah.

Berangkat dari keresahan ketiadaan berkah, selain sebagai doa agar berhasil dalam berubah, Kang Mus Preman Pensiun tidak melupakan Allah SWT demi mendapatkan ridho dan berkah-Nya.

Alhamdulillah selesai. Semoga ada manfaat, aamiin. Mohon maaf bila tidak berkenan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun