Mohon tunggu...
Darmawan WibisanaZulkarnain
Darmawan WibisanaZulkarnain Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa stikes mitra keluarga nim: 201905017

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Insomnia Pada Lansia

21 Januari 2023   23:35 Diperbarui: 21 Januari 2023   23:35 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH INSOMNIA PADA LANSIA

Lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Pada tahap ini lansia dapat merasakan perbedaan, mulai dari faktor biologis maupun psikologis. Lansia merupakan seseorang yang telah memasuki usia tua yang artinya mengalami penurunan, baik penurunan secara fisik yang dapat ditandai dengan terlihatnya kulit yang mengendur, pergerakan yang lambat, rambut terlihat putih, pendengaran yang kurang dan penglihatan yang buram atau kurang jelas. Seiring berjalannya waktu, pada proses penuaan yang terjadi pada lansia, penurunan produksi hormon merupakan masalah yang terjadi pada lansia, terutama saat kondisi tersebut terjadi pada malam hari, biasanya lansia sangat sulit untuk memulai tidur.

Gangguan tidur seringkali menjadi masalah kesehatan bagi lansia. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius. Kualitas tidur merupakan salah satu gangguan yang penting pada lansia. Kualitas tidur dapat didefinisikan sebagai keluhan terjaga karena sulit tidur, sering terbangun dan tertidur di malam hari, bangun pagi dan kurang tidur. Kualitas tidur dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu durasi tidur, mimpi, kualitas tidur, jatuh tertidur, terbangun malam, waktu kembali tidur, waktu pergantian tidur setelah terbangun, lama gangguan tidur karena terbangun dini hari, dan waktu perasaan tidak enak setiap kali bangun pagi.

Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi Lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia naik menjadi 3 kali lipat dari tahun ini. Pada tahun 2000 jumlah Lansia sekitar 5,300,000 (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun2010 jumlah Lansia 24,000,000 (9,77%) dari total populasi, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%) dari total populasi. Sedangkan di Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada tahun 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada tahun 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat dimana tahun 2035 menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%).

Insomnia dapat diartikan sebagai kondisi sulitnya memulai atau mempertahankan pola tidur yang terjadi dalam waktu kurang dari tujuh hari. Insomnia dapat terjadi pada semua kelompok umur tetapi sering terjadi pada orang yang berusia di atas 60 tahun. Gangguan tidur seringkali menjadi masalah kesehatan bagi lansia. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius. Kualitas tidur yang buruk pada lansia disebabkan peningkatan potensi tidur, penurunan efisiensi tidur dan bangun pagi akibat proses penuaan. Kualitas tidur merupakan salah satu gangguan yang penting pada lansia. Kualitas tidur dapat di artikan seperti keluhan saat lansia sulit tidur, sering terbangun dan tertidur di malam hari, bangun pagi dan kurang tidur. Insomnia atau kualitas tidur dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu durasi tidur, mimpi, kualitas tidur, jatuh tertidur, terbangun malam, waktu kembali

faktor penyebab gangguan tidur atau kualitas tidur pada lansia yaitu faktor eksternal seperti obat-obatan, kondisi lingkungan, kodisi udara didalam ruangan, kebisingan dan pencahayaan didalam ruangan, sedangkan faktor internal seperti kecemasan, depresi, dan stres. Hal ini berdampak pada berkurangnya waktu tidur lansia dan juga kualitas tidur lansia, gejala yang dialami oleh lansia disebut gangguan tidur atau biasa dikenal dengan insomnia. Kebutuhan tidur kebanyakan orang juga berkurang seiring bertambahnya usia. Kebutuhan istirahat orang berusia 40 tahun biasanya sekitar 7 jam, dan kebutuhan istirahat orang berusia di atas 80 tahun adalah 6 jam.

Dampak akibat dari Insomnia yaitu dapat menyebabkan gangguan pola aktivitas, yang disebabkan karena pada kondisi kurang tidur energi dari seseorang terkuras habis dan kerja otot jantung meningkat, dan pada keesokan harinya terjadi kelelahan sehingga Hal-hal ini dapat berakibat pada aktivitas lain yang terganggu. Dampak dari insomnia pada lansia juga dapat menyebabkan penurunan fungsional dan banyak ditandai dengan berkurangnya akselerasi.

Cara pencegahan insomnia bisa melakukan pengobatan farmakologi dan non farmakologi. Pada terapi farmakologi dengan cara diberikan obat. Obat yang diberikan pada lansia dengan insomnia memiliki efek samping seperti antidepresi, antihipertensi, agen antineoplastik, antikolinergik, hormon, amina simpatomimetik, agen neurologis, dll. Sedangkan terapi non farmakologi dengan cara kontrol stimulus, restriksi tidur, terapi perilaku kognitif, terapi relaksasi dan sleep hygiene. Tetapi dari semua pengobatan non farmakologi, sleep hygiene merupakan pengobatan insomnia yang lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan lain yang hanya menekankan pada Teknik tarik nafas dalam. Ada juga sleep hygiene yang dapat mengobati insomnia, dimana terapi tersebut  mengidentifikasi dan memodifikasi perilaku dan lingkungan yang mempengaruhi tidur. Kebersihan tidur dasar dapat mencakup aktivitas yang mendorong tidur normal yang dapat dilakukan orang secara teratur untuk mencapai tidur normal. Sleep hygiene menekankan pola dan ritme tidur yang stabil, lingkungan tidur yang bersahabat, menghindari zat-zat yang mengganggu tidur.

Daftar Pustaka

Prastyo, I. A., & Sugiyanto, E. P. (2017). Efektivitas Sleep Hygiene Dan Guided Imagery Terhadap Tingkat Insomnia Pada Lansia Di Panti Werda Pelkris Pengayoman Semarang. Karya Ilmiah S. 1 Ilmu Keperawatan.

Biahimo, N. U. I., & Gobel, I. A. (2021). Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan Tidur (Insomnia) Pada Lansia Di Desa Kaidundu Kecamatan Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 9(1), 916. https://doi.org/10.31314/zijk.v9i1.1115

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun