Hidup panjang tanpa rokok!
Merokok adalah salah satu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali ditemui orang yang merokok dimana mana, di kantor, di pasar, ataupun tempat umum lainnya atau bahkan dikalangan rumah tangga sendiri. Kebiasaan merokok dimulai dengan adanya rokok. Umumnya rokok pertama dimulai saat usia remaja. Studi Mirnet, menemukan bahwa perilaku merokok diwakili oleh rasa ingin tahu dan pengaruh temannya.Â
Merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan. Merokok juga dapat menimbulkan banyak kerugian baik dari segi sosial ekonomi maupun kesehatan bahkan kematian. Merokok merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecanduan terhadap rokok.Â
Salah satu contohnya pada remaja, remaja masa kini belum memiliki pendirian yang kuat sehingga mudah terpengaruh terhadap perilaku merokok karena sebagian remaja beranggapan bahwa merokok merupakan salah satu cara agar mereka diterima dalam lingkungan sosialnya yang mengkonsumsi rokok. Kebiasaan merokok tersebut dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi perokok dan tentunya menimbulkan dampak buruk bagi perokok sendiri maupun orang-orang yang berada disekitarnya.
Berdasarkan data yang didapat dari WHO, Indonesia menempati peringkat ke tiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah negara Cina dan India. Pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 10 juta jiwa untuk angka kematian perokok di dunia, dan 70% di antaranya berasal dari negara berkembang, saat ini 50% angka kematian yang diakibatkan oleh rokok berasal dari negara berkembang (Depkes RI, 2017).
Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis diantaranya bersifat karsinogenik, di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap yang dihasilkan oleh ujung yang terbakar, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak (KemenKes RI, 2018).
Dampak negatif merokok dapat menyebabkan penyakit yang tidak menular seperti kardiovaskuler, stroke, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), kanker paru, kanker mulut, dan kelainan kehamilan. Rokok menimbulkan ketergantungan yaitu dengan merokok membuat ketergantungan dengan rokok, Rokok menurunkan kosentrasi dan membuat orang tidak fokus dalam menjalankan aktivitasnya, rokok menurunkan kebugaran, dan tentunya rokok dapat mengganggu kesehatan.
Faktor-faktor yang mendorong remaja merokok dipengaruhi oleh berbagai hal yang tergantung dari kontekstualitas remaja dan lingkungan sosialnya di dalam masyarakat. Faktor-faktor yang mendorong anak remaja merokok di dalam masyarakat Desa Mabodo Kecamatan Kontunaga Kabupatan Muna dipengaruhi oleh dua hal yang diantaranya keluarga dan lingkungan. Adapun faktor pendorongnya yaitu:
- Keluarga, faktor pendorong remaja merokok adalah keluarga yang menjadi indikator atau yang menjadi contoh dalam melakukan tindakan dan berperilaku di dalam masyarakat yang pada umumnya. Dan remaja merokok karena didorong oleh adanya perilaku yang terdapat di dalam keluarganya ketika melihat orang tua sendiri merokok maka remaja turut ikut serta untuk merokok. Dan ketika melihat kepada kelompok atau keluarga dekat juga merokok maka remaja yang sedari awal tidak merokok maka ikut merokok.
- Â Lingkungan, faktor pendorong merokok remaja adalah lingkungan di dalam masyarakat yang ditandai dengan ketika salah satu remaja tidak merokok dan ketika berteman dengan remaja perokok maka remaja yang tidak merokok tersebut juga ikutan merokok yang diakibatkan oleh ajakan teman sebayanya.
Selain itu  faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang untuk merokok adalah individu juga dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain yaitu lingkungan sosial, variabel demografi, sosio kultural, dan variabel politik.Â
Faktor-faktor di atas, pengetahuan juga bisa mempengaruhi perilaku merokok. Pengetahuan tentang bahaya merokok merupakan sejauh mana seseorang mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya yang dapat diakibatkan dari merokok. Pengetahuan yang baik tentang bahaya merokok terhadap kesehatan akan berbeda perilaku merokoknya dibandingkan mereka yang berpengetahuan kurang.
Kesimpulan