Mohon tunggu...
darmanto antok
darmanto antok Mohon Tunggu... profesional -

hidup dengan tenang di bekasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tepi Laut Marunda

3 Januari 2014   16:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:12 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mengenai sudut  mata  yang mengembara pada laut

duduk di sepotong kayu yang telah mati merengas terbakar

di bibir kolam berair payau, hitam  berminyak

di antara ruas mencoba  ingin tergulung ombak  yang berkelana

ada ikan yang menggelepar kesakitan

bersama kepiting yang telah membawa tongkat

di sebelahku kerang terhenyak pada hisapan terakhir nafas hidupnya, mati

belum ada rasa sayang di  setiap hati

berlalu lalang para robot untuk mengais rezeki

aku menyaksikan setiap waktu, bulan tak tak terlihat sedang panasnya teramat menyengat

ada rasa hina yang tersimpan pada hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun