Mohon tunggu...
darmansjah godjali
darmansjah godjali Mohon Tunggu... -

Mendengarlah dengan hati, melihatlah dengan kearifan, bertindak dan berperilakulan benar kalau memang itu benar adanya. Labirin kehidupan dalam nalar dan logika.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Awal Pagi di Carita, Anyer

11 Januari 2011   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:44 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Pagi di Carita Anyer - oleh Darmansjah Jakarta, 01-01-2011 Pagi yang cerah berbalut awan tipis menggantung udara panas Jakarta tetap menggelangtung dipagi hari pergantian tahun, Tahun penuh harapan bagi yang berharap, tahun yang suram bagi yang bermuram. Saya awali jalan-jalan singkat ini bersama keluarga ke Carita, mengendari mobil Kijang Inova buatan Jepang, merk Indonesia? Berkendara dari rumah sekitar pukul 10 am, hampir satu jam setengah perjalanan ke cilegon, singkatnya melalui jalan Tol- Jakarta - Merak yah, cukup berlubang disana-sini, lumayan bisa dilintasi dalam kecepatan 100km perjam, Namun berhati-hatilah, extra hati-hati. Bertepatan dengan hari libur Tahun baru, membludaknya lautan kendaraan Made in Japan, jarak tempuh dari kawasan industry cilegon hingga sampai ke penginapan kami, Vila Tubagus, bersebelahan persis dengan Hotel Marbela Anyer, saya hitung perjam, hampir 4(empat) jam - kalau terbang ke Hongkong sudah mendarat di bandaranya. Hari biasa Cuma sekitar 15 menit!  Inilah fenomena manusia urban - mumpung libur yah ,berserakanlah mencari tempat bersantai. Dan seperti budaya bangsa - selap-selip kendaraan mengokupasi jalan-jalan pedestrian! Sarana berekreasi cukup banyak berterbaran disepanjang pantai anyer dan carita, ternyata padat dan dipadati oleh kaum urban Jakarta, namun sangat memprihatinkan, hampir semua perilaku berbudaya bersih, dan disiplin tidak terpantul dari raut muka mereka dan tingkah pola yang seenaknya membuang sampah ke jalan (bak tong sampah maha besar jalanan ini) , dari kendaraan yang boleh dibilang bagus, pluk!" sampah terbuang mengotori jalan raya. Wisatawan dadakan berbaur memadati kawasan pinggir pantai, Pantai yang bila dikelola bersama, aku kira bisa bersih sebanding dengan pantai-pantai di Negara tetangga kita seperti Langkawi, atau Malaka di Negeri Jiran, pantai Puket di Thailand, dan inilah kunci utama Berawal dari diri sendiri (Bukankah kebersihan adalah sebagian dari Iman! Agama manapun memberi tauladan beribu-ribu tahun lalu hingga sekarang-detik ini) Perilaku Orang-orang Urban Indonesia masih bisa di arahkan berbuat baik , berdisiplin, bukan hanya kalau pergi ke negeri orang lain saja baru bisa berdisiplin, karena takut di Hukum/denda oleh pihak berwajib di Negara-negara Lain. Pantai Anyer Carita (sumber google)Seperti sinar Matahari Pagi yang redup , dengan hembusan angin musim penghujan dari Samudera Indonesia, tampak di kejauhan seperti Sileut hitam, menyembul kepermukaan laut, Anak Pulau Krakatau yang kelak menimbulkan bencana alam- siapkah Kita? Deburan ombak pantai Anyer tetap memberi  dan bersahabat dengan kami. Indahnya lintang Pantai Anyer membuat garis lengkung  parabola dari tempat Aku berpijak di Pantai Anyer, sekali terpandang aktivitas wisata berpernik diterjang riak ombak, hembusan angin sejuk di pagi cerah awal tahun 2011,. Kembali ke tempat hunian, berbaur dengan ketidakberdayaan dan pencarian hakiki hidup , dalam bentangan waktu yang teramat singkat, untuk sedikit menikmati keindahan alam Pantai Anyer. Pejalanan kembali ke Jakarta, melewati kembali antrian panjang sepanjang Jalan Tol yang diperbaiki-terlampau lama dan memakan waktu, menghabiskan bahan fosil jutaan gallon, hanya untuk mengekor panjang kendaraan . Kembali kita , Ke Jakarta yang Padat seperti kandang Kelinci!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun