5. Â Membaca suku kata
Ketika kita mengajarkan anak untuk membaca suku kata yang kita ajarkan penyatuan huruf tidak dengan mengeja. Mengeja akan memforsir otak anak untuk menghafal. Hal ini mengakibatkan otak anak dua kali bekerja, disamping dia menyatukan dia juga harus menghafal. Untuk itu lakukan penyatuan huruf untuk suku kata tanpa mengeja.
      Setelah lima tahapan itu dilakukan maka anak masuk pada fase membaca lanjutan awal. Pada fase ini anak diharapkan telah lancar membaca. Jika demikian halnya barulah anak diajarkan pada huruf kapital. Huruf kapital diajarkan berikutnya agar tidak menggangu tahapan membaca awal. Dengan ini pemikiran anak tidak bercabang.
      Selanjutnya pada tahapan ini anak diajarkan untuk mendikte.  Dikte merupakan evaluasi pengenalan dan kelancaran membaca, serta latihan  menulis.Â
      Biasanya setelah melewati fase ini anak akan lebih gemar membaca. Setiap bacaan atau kalimat yang ditemuinya dimanapun akan selalu dibacanya. Disinilah peran kita sebagai orang tua untuk menumbuhkan minat membaca. Para orang tua harus dapat memilih bacaan yang ringan buat anak. Bacaan yang mengandung gambar dan warna menarik. Bacaan yang memang bacaan anak, dari segi materi. Bacaan dengan ukuran huruf yang lebih besar. Ketertarikan membaca inilah yang jika dipupuk akan meningkatkan minat baca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H