Mohon tunggu...
S Darmaji
S Darmaji Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman bidang Listrik punya setifikat kementrian AK3Listrik, tapi saat ini sebagi Petani Penggiat Porang Nusantara.

Menulis untuk berbagi,,,berbagi cerita, pengalaman hidup yang makin bertambah tua,,aku tidak lebih pintar, tapi mungkin hanya lebih dulu tau,,..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mari Berhitung Tanam Padi Vs Tanam Porang

23 Desember 2020   11:30 Diperbarui: 23 Desember 2020   11:34 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua komoditas pangan yang sama tapi berbeda habitat.                    
Padi dalam satu hektar bisa menghasilakan rat rata 7 Ton sekali panen dalam 3 bulan, sehingga satu tahun full tanam Padi dengan irigasi yang baik akan menghasilkan 21 Ton gabah basah dalam 3 x panen, jika dua tahun maka akan menghasilkan 42 Ton gabah basah.                                      
Porang dalam satu hektar 40,000 pohon, rata rata dalam dua tahun bisa menghasilkan 2 kg per pohon, sehingga bisa diartikan hasilnya adalah 80 Ton umbi basah dalam dua tahun.

Dari sisi berat/tonase porang bisa menghasilkan nyaris 2 kali lipat dari Padi, dalam kurun waktu dua tahun. Jika harga per kilo Porang sama dengan gabah basah yaitu 4,000 rupiah per kilo, maka hasil tanam Porang nilainya tetap nyaris 2 kali lipat dari hasil tanam Padi.

Sedangkan harga Porang basah dalam panen raya tahun 2020 adalah 10,000 per kilo.

Maka banyak petani pemula dan petani dadakan ikut menanam porang, juga banyak petani kawakan beralih menenem Porang. Uniknya habitat tanaman porang adalah di lahan pekarangan di bawah naungan tanpa irigasi, dataran rendah maupun dataran tinggi dibawah 700 mdpl, hanya mengandalkan air hujan saja sepanjang musim..

Masihkah anda ragu untuk tanam Porang?

Masihkah anda membiarkan tanah pekarangan punya anda menjadi lahan tidur yang tak produktif?
Jika anda masih ragu jadilah penonton yang baik dan merenung santai sambil ngopi..

Jika anda tertarik pelajarilah dulu sebelum menanam, tidak usah buru buru menanam, karena Porang punya siklus tanam satu tahun satu kali..

Diskalmer: Jangan percaya dengan tulisan saya, percayalah kepada hati nurani anda sendiri, Tukang listrik yang menulis komoditas pertanian, tulisan ini bukan untuk diperdebatkan.

Salam, Petani Penggiat Porang Nusantara.
Slamet Darmaji 19 Desember 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun