Mohon tunggu...
S Darmaji
S Darmaji Mohon Tunggu... Administrasi - Pengalaman bidang Listrik punya setifikat kementrian AK3Listrik, tapi saat ini sebagi Petani Penggiat Porang Nusantara.

Menulis untuk berbagi,,,berbagi cerita, pengalaman hidup yang makin bertambah tua,,aku tidak lebih pintar, tapi mungkin hanya lebih dulu tau,,..

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Mengapa Saya Pamer Tanaman PORANG

27 November 2020   15:38 Diperbarui: 27 November 2020   15:41 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya,,,, saya setiap saat pamer tentang tanaman ini, tanaman bukan milik saya saja, tapi tanaman milik semua orang indonesia, karena bisa di budidayakan oleh siapa saja, di mana saja di seluruh negara kita, dia hanya bisa hidup pada habitat bercuaca tropis, jenis umbi yang tidak bisa diolah langsung dimakan seperti halnya singkong atau suweg yang satu rumpun dengan Porang, tapi harus di proses melalui penepungan lalu di pisahkan kadar glukomanan dan oksalat nya, lalu glukomanan akan menjadi makanan pokok yang lebih menyehatkan dari pada beras dan gandum, karena hasil olahan Porang menjadi makanan pokok rendah kalori.

Porang habitatnya adalah di lahan pekarangan di bawah naungan, dan bisa hidup dengan sinar matahari cukup hanya 40% saja, sehingga bertani porang gak harus punya sawah atau tegalan, tanam di pekarangan kita aja sebelah rumah kita.

Maka dari itu pamer saya ini adalah untuk mengajak teman semua untuk membudidayakan tanaman ini karena prospeknya bagus untuk paling tidak 5 sd 10 tahun ke depan, lebih dari itu saya nggak tau karena berhubungan supply dan konsumsi, dan melalui media ini akan menjadi saksi jejak digital yang akan terus bisa di lihat oleh siapaun dan kapanpun, mari kita buktikan mulai hari ini apakah tanaman ini bisa bertahan dengan harga tinggi, atau akan bernasip sama seperti tanaman hias misal "gelombang cinta" yang hanya gebyar sebentar lalu redup dan mati secara budidaya dan harga jual.

Sekali lagi Pamerku ini bertujuan mengajak sedulurku, temanku, Paklek, Bulek, Pakde, Bude, semua yang punya lahan pekarangan, alangkah baiknya di tanami Porang karena ada pepatah bahasa jawa "Sopo sing nandur bakale ngunduh" dan itu berlaku juga dalam hal menanam Porang. "AYO MENANAM PORANG".

Disklamer : Tukang listrik yang bicara pertanian, percayalah dengan hati nurani anda dan jangan percaya begitu saja sebelum membuktikanya. "Jer basuki mowo beo", kalau mau hasilya banyak ya menanamlah yang banyak, menanam Porang sama dengan berpartisipasi dalam ketahanan pangan dunia.

Salam, Petani Penggiat Porang Nusantara

Slamet Darmaji 20 Nov. 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun