Mohon tunggu...
darma ismayanto
darma ismayanto Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu seperti pisau, harus terus diasah agar semakin tajam

Pecinta makanan berbumbu kacang, yang jatuh cinta pada puisi Chairil, karya-karya Pramoedya dan Ahmad Tohari

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Gunakan Produk Keuangan, Kalau Teliti Pasti Untung

10 Agustus 2020   14:26 Diperbarui: 10 Agustus 2020   16:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hari ini rasanya hemat sekali. Pengeluaran cuma Rp 20 ribu, untuk beli bensin motor," pikir saya setelah melihat isi uang di dompet sore itu. Tapi setelah diingat-ingat. Oh ya, tadi kan makan siang bayar pakai dompet digital, begitu juga untuk segelas Capucino yang saya nikmati siang itu. Belum yang untuk bayar paket internet. Kalau dihitung-hitung, habis Rp 200 ribuan lebih.

Bertransaksi menggunakan uang elektronik atau dompet digital memang menyenangkan, serba-praktis. Tinggal pesan, bayar (scan atau gesek), lalu debit otomatis terpotong. Tapi, buat saya yang sebelumnya terbiasa bertransaksi dengan cara konvensional, ini jadi agak berbahaya. Kenapa? karena  kerap merasa uang tidak ada yang berkurang.

Ya, kalau pakai cara konvensional jelas, saat digunakan jumlah uang di dompet akan berkurang. Tetapi jika menggunakan uang digital, hanya seperti persoalan angka-angka saja. Memang angka-angka itu jadi semakin berkurang saat digunakan, tapi tidak seperti mengeluarkan uang. Tidak terasa.

Hal itu kerap membuat saya jadi kurang hati-hati dan teliti saat bertransaksi. Beli ini, beli itu, tiba-tiba habis. Isi lagi. Belanja ini, belanja itu, habis.

Persoalan tersebut ternyata bukan hanya dialami oleh saya saja. Tapi juga oleh beberapa teman. Yang kadang merasa hari itu sudah menghemat banyak karena uang di dompet tidak berkurang, padahal pembayaran belanja ternyata banyak mereka lakukan dengan uang digital.

Kehadiran produk keuangan berbasis fintech seperti halnya dompet digital atau produk e-money dalam bentuk kartu memang sangat membantu. Bertransaksi menjadi lebih praktis dan lebih mudah. Repotnya, jika tidak teliti dan hati-hati, manajemen keuangannya bakal berantakan.

Seperti saya utarakan tadi, beli ini, beli itu. Bayar ini, bayar itu, tiba-tiba habis. Ludes. Tidak terasa.

Perlu hati-hati dan teliti

Persoalan yang saya alami, sepertinya bukan permasalahan baru yang dialami para pengguna produk keuangan. Para pemilik kartu kredit telah merasakan pengalaman itu lebih dahulu.

Bisa beli baju, sepatu, tas, jam tangan, dll dengan hanya menggesekan kartu, tentu sangat luar biasa. Saking asyiknya, lupa diri, gesek terus sampai limit mentok. Tak terasa kredit pun menumpuk dan saat jatuh tempo, tidak bisa bayar cicilan. Ujung-ujungnya hidup berantakan, dikejar-kejar debt collector.

Jadi  kesimpulannya, apakah kita harus menjauhi produk-produk keuangan supaya hidup aman? Salah, justru sebaliknya, Anda harus manfaatkan produk keuangan sebaik-baiknya. Yang Anda perlukan hanyalah harus hati-hati dan teliti saat menggunakannya.

Kenali dengan baik fungsi dari masing-masing produk keuangan tersebut. Karena bila Anda dapat mengenali fungsinya dengan baik, Anda akan mendapatkan berbagai macam keuntungan. Selain itu, di zaman modern seperti saat ini, hidup Anda akan menjadi sulit jika sama sekali tidak menggunakan produk keuangan.

Seperti halnya jika Anda tidak memiliki kartu e-money, pasti bakalan repot. Bayar tol saat ini harus menggunakan e-money. Belum lagi beberapa tempat parkir sekarang mengharuskan membayar dengan e-money. Jadi akan sangat merepotkan jika Anda tidak menggunakan sama sekali produk keuangan.

Intinya, memiliki produk keuangan seperti kartu ATM, kartu e-money, dompet digital, asuransi dll itu sangat menguntungkan jika kita bisa menggunakannya dengan baik dan bijak.

Seperti dompet digital, saat ini lumayan cukup banyak jenisnya, dengan keunggulan masing-masing. Ada yang memiliki keunggulan menawarkan pembelian pulsa atau paket internet dengan harga yang sangat variatif dan terjangkau. Ada yang kerap menghadirkan promo jajan kuliner dengan diskon yang cukup besar. Semua itu bila dapat Anda manfaatkan akan sangat menguntungkan.

Selain itu, dompet digital juga mengakomodir kebutuhan untuk membayar tagihan listrik, TV Cable, air, bahkan ada juga layanan e-samsat untuk membayar pajak kendaraan secara online. Asyiknya, bila membayar dengan platform digital terkadang ada program cashback-nya. Praktis dan menguntungkan.

Dompet digital juga dapat digunakan untuk men-transfer uang ke rekening bank sekarang. Sangat membantu. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Oh ya, ada layanan jasa investasinya juga.

Maraknya produk-produk keuangan berbasis digital yang ditawarkan saat ini, juga produk keuangan lainnya, bila dapat kita manfaatkan dengan baik maka akan sangat menguntungkan.

Pertama, untuk yang berbasis digital sudah pasti praktis. Jika Anda ingin membayar tagihan listrik  tidak perlu lagi antre di kantor PLN. Begitu pun jika ingin membayar asuransi kesehatan seperti BPJS.

Selanjutnya, efisien dan aman. Kita tidak perlu lagi repot-repot mengeluarkan dompet dari kantong serta menghitung jumlah uang yang harus dibayar. Selain itu di masa pandemi seperti saat ini, kita disarankan untuk menggunakan transaksi nontunai agar aman dari paparan virus yang mungkin terdapat pada uang tunai.

Lalu seperti saya sudah informasikan sebelumnya, jika Anda bertransaksi atau berbelanja dengan menggunakan dompet digital, biasanya akan ada promo berupa potongan harga atau program cashback. Jadi sangat banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan bila memanfaatkan produk keuangan dengan baik.

Di era modern seperti saat ini, hidup tanpa menggunakan satu pun produk keuangan sepertinya mustahil. Apalagi jika Anda masih muda dan aktif beraktivitas. Apa masih ada perusahaan yang membayar gaji pegawainya dengan menggunakan uang tunai?

Merajut Masa Depan dengan Produk Keuangan

Hal paling menarik dari memanfaatkan produk keuangan dengan baik adalah kita dapat merencanakan masa depan yang cerah dan bahagia. Bagaimana caranya?

Artikel "Manfaatkan Produk Keuangan Untuk Masa Depan Lebih Bahagia" di laman website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkannya dengan sangat menarik. Jadi, dengan memanfaatkan produk keuangan kita dapat melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan lebih fokus. Sehingga apa yang kita cita-citakan dapat terwujud.

Contoh sederhana saja, seperti halnya menabung. Kita semua tahu manfaat dari menabung, dengan menabung kita dapat mengantisipasi tingginya biaya untuk kebutuhanmu di masa depan, seperti biaya pendidikan, biaya kesehatan, biaya rumah sakit, dan lain sebagainya. Nah, cara paling aman menabung, yang dengan membuka rekening di bank.

Contoh lain dari manfaat produk keuangan yaitu, kita dapat menyiapkan dana pensiun. Di saat kita tua tidak lagi produktif nanti, tabungan dana pensiun ini akan sangat membantu kehidupan kita.

Selain itu dengan memanfaatkan produk keuangan untuk pembiayaan, kita dapat menggunakannya untuk memiliki barang yang kita butuhkan. Seperti rumah, emas atau kendaraan bermotor.

Nah jika kita mendapatkan keuntungan dengan cara berinvetasi maka kita dapat membeli produk saham atau reksa dana di pasar modal. Menabung di pasar modal bisa menjadi salah satu pilihan bagimu untuk mempercepat pengembangan kekayaanmu. Kita pun turut menjadi salah satu pemilik perusahaan di Indonesia. Kerenkan.

Jadi jelaskan, dengan menggunakan produk keuangan, rencana masa dengan kita dapat terkelola dengan lebih baik. Sehingga kesempatan untuk mewujudkannya lebih besar.

Manfaatkan Produk Keuangan, Makroprudensial Aman Terjaga

Memanfaatkan jasa produk keuangan atau tidak, memang sepertinya persoalan biasa saja. Itu hak, tidak boleh dipaksa. Namun ternyata, dengan menggunakan produk keuangan dengan baik kita telah turut berkontribusi menjaga stabilitas sistem keuangan di tanah air. Pasalnya dengan memanfaatkan atau menggunakan produk keuangan menjadi salah satu bagian agar  makroprudensial aman terjaga. 

Apa sih makroprudensial? Sederhananya, Makroprudensial merupakan seluruh upaya dan cara untuk menjaga stabilitas keuangan yang dilakukan oleh instistusi keuangan dalam hal ini Bank Indonesia, apa pun bentuknya.

Mudahnya mungkin bisa diibaratkan, bagaimana seorang ibu rumah tangga melakukan berbagai cara untuk menjaga keuangan di rumahnya agar tetap stabil. Seperti bila memasuki tahapan ajaran baru, maka kebutuhan sekunder lain, seperti membeli make up, membeli baju atau perhiasan akan hilang dari list anggaran. Kebutuhan akan lebih difokuskan pada biaya pendidikan.

Ya memang tidak sesederhana itu, tapi tidaklah jauh berbeda. Intinya, melakukan berbagai upaya agar sistem keuangan dapat stabil. Mulai dari pengelolaan dana sampai melakukan manajemen risiko.

Memanfaatkan produk keuangan merupakan salah satu instrumen agar makropudensial aman terjaga.  Dengan menggunakan produk keuangan maka akan terjadi perputaran uang, yang bila dikelola dengan baik maka akan menghadirkan stabilitas keuangan dan kemajuan perekonomian negeri.

Dana yang kita tabung di bank dapat dimanfaatkan sebagai pinjaman modal usaha oleh orang lain. Bila usahanya berjalan maka tercipta lapangan kerja. Selanjutnya  bila kita berinvestasi dengan membeli Surat Berharga Negara (SBN), dananya dapat digunakan untuk membiaya pembangunan infrastruktur dan belanja negara.

 Intinya, dengan menggunakan produk keuangan dengan teliti dan hati-hati bukan saja kita dapat menata masa depan yang cerah untuk diri kita. Tetapi juga telah membantu stabilitas sistem keuangan di negeri ini. Double kerenkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun