Dimulai ketika wafatnya Rasulullah , saat itu kaum muslimin bingung tentang
siapa yang paling pantas untuk menggantikan Nabi sebagai pemimpin Umat Islam.
Maka terjadilah sebuah diskusi tentang siapa yang paling layak menjadi khalifah
pengganti Nabi, diskusi itu berlangsung di safiqoh bani saidah yaitu diskusi antara kaum
muhajirin dan ansar.
1. Proses Terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah pertama
Abdullah adalah nama asli dari Abu bakar, beliau adalah sahabat nabi
sebelum dan sesudah turunnya risalah kepada Nabi Muhammad. Mereka memang
sudah akrab dari dulu. Dan beliau juga termasuk pada orang yang pertama masuk
Islam. Dan gelar as-shiddiqnya itu diperolehnya karna percaya akan isra' mi'raj
nya Rasulullah .
Ketika terdengar bahwasanya Rasulullah wafat, umat Islam di landa
kebingungan siapa yang berhak dan tepat untuk menggantikan Nabi sebagai
pemimpin Banyak orang yang tidak percaya terhadap kabar itu, sampai-sampai
Sayyidina Abu bakar mengatakan, "orang-orang yang menyembah Muhammad,
Muhammad telah wafat, dan orang yang menyembah Allah, Allah tidak akan
wafat selama-lamanya". Lalu Abu bakar membacakan al-quran ayat ke- 114 surah
ke-3 Ali Imran.
Selanjutnya adalah kebingungan dalam memilih siapa yang pantas
menggantikan Nabi. Ketika itu, kaum anshar yaitu auz dan khazraj berkumpul di
sebuah tempat bernama safiqah bani saidah. Mereka mau memilih siapa yang
pantas jadi khalifah dari kalangan mereka sendiri yaitu menunjuk Saad bin
Ubadah. Mereka merasa merekalah yang berhak menggantikan posisi khalifah
karna kaun anshar lah yang menolong kaum muhajirin ketika berhijrah ke kota
madinah. Pertemuan yang terjadi di safiqah bani saidah itu ketahuan oleh kaum
muhajirin, lalu sahabat Abu bakar dan Umar serta yang lain mendatangi tempat
itu.
Ketika itu Abu bakar menyuruh umat Islam memilih antara Umar dan Abu
ubadah yang menjadi khalifah. Tapi Umar mengatakan, Bukankah engkau yang
disuruh menggantikan Nabi menjadi Imam sholat ketika Nabi Sakit? Jika Nabi
saja percaya kepadamu dalam persoalan agama, maka kami pasti percaya
kepadamu soal dunia ini, kami serahkan pangkat kekhalifahan ini kepadamu,
bukankah engkau adalah orang kedua yang ada di dalam gua pada ketika itu, dan engkau adalah manusia yang paling dicintai oleh Nabi ketimbang kami ini. Abu bakar pun dibai'at oleh Umar dan diikuti oleh semua orang muslim.
Maka selesailah masalah itu, Ali pada saat itu sedang mengurusi pemakaman
Rasulullah. Kepemimpinan Abu bakar bisa dibilang sebentar hanya sekitar dua
tahunan saja. Abu bakar wafat karna mengalami sakit yang lebih dari lima belas
hari lamanya, beliau wafat pada 21 jumadil akhir 13 H. Dan beliau di makamkan di
kamar sayyidah Aisyah bersama Rasulullah .
2. proses Terplihnya Umar bin Khattab menjadi Khalifah kedua
Umar adalah pribadi yang sangat berani, kuat dan mulia. Ketika Nabi
Muhammad di angkat menjadi Rasulullah, umar pun menolaknya sampai dia juga
memusuhi Islam dan banyak umat Islam yang celaka karna ulah Umar. Salah satu
alasan kenapa Umar bisa masuk Islam adalah karna doa Nabi Muhammad, ketika
Umar memutuskan untuk masuk Islam. Islam pun semakin kuat dan berani. Umar
memiliki gelar yang berikan kepadanya oleh Rasulullah yaitu al-faruq yaitu orang
yang dapat membedakan mana perkara yang haq dan mana perkara yang batil.
Saat Abu bakar sudah mengalami sakit dan merasa penyakitnya itu akan
semakin parah, beliau lalu mengumpulkan para sahabat. Lalu Abu bakar
menceritakan bahwa keadaan kesehatannya itu sudah para dan penyakitnya itu
akan mengantarkannya ke ajalnya, lalu Abu bakar menyuruh mereka untuk
memilih khalifah baru untuk menggantikannya setelah itu, beliau menyuruh
memilih pemimpin yang mereka cintai. Beliau juga menyuruh agar memilih
pemimpin ketika dirinya masih hidup untuk menghindari terjadinya perselisihan
diantara kaum muslim dan itu lebih baik ketika Abu bakar hadir.
Para sahabat setelah itu memulai untuk bermusyawarah untuk memilih
siapa yang pantas untuk jadi khalifah, maka tidak ada satu pun sahabat yang
bersedia untuk menjadi khalifah pada waktu itu dan para sahabat yang hadir itu
mengembalikannya kepada Abu bakar, biarkan beliau yang memilihkannya
sendiri.
Setelah itu, Abu bakar memanggil beberapa sahabat salah satunya
Abdurrahman bin Auf dan Ustman bin Affan serta beberapa sahabat lainnya untuk
dimintai pendapat jikau pengganti khalifah selanjutnya adalah Umar bin Khattab.
Maka mereka sangat setuju dengan usul dari Abu bakar itu, mereka berpendapat
bahwa Umar sangat cocok untuk menjadi khalifah selanjutnya menggantikan Abu
bakar.
Ketika keputusan sudah bulat, lalu Abu bakar memanggil Ustman lalu
mendiktekan kepadanya sebuah pesan yang intinya bahwa Abu bakar telah
memilih Umar bin Khattab sebagai khalifah selanjutnya untuk memimpin umat
Islam. Hendaklah kalian berbuat baik ketika dia berlaku adil karna itu adalah
pandangan Abu bakar terhadap kepribadian Umar. Jika dia berbuat aniaya maka
semua orang akan mendapatkan balasan atas dosa yang ia perbuat. Abu bakar
hanya ingin kebaikan dan tidak mengetahui perkara hal ghaib.
Abu bakar menyuruh umat Islam taat terhadap Umar lalu kaum muslim
berkata, kami mendengar dan taat. Masa kepemimpinannya cukup lama sekitar
sepuluh tahunan. Reaksi Umar ketika terpilih menjadi khalifah adalah beliau
menangis karna begitu beratnya tanggung jawab beliau, beliau harus memikirkan
umatnya yang sedang kelaparan dan lain lain. Beliau juga khawatir nanti akan di
tanya oleh Allah tentang apa yang Umar lakukan untuk umatnya karna dia
sekarang terpilih menjadi khalifah pengganti Abu bakar. Penampilan beliau juga
selama menjabat sangat sederhana sekali, bahkan jika ada orang luar yang tidak
mengenal Umar. Maka dia tidak akan tahu bahwa Umar itu adalah khalifah karna
memang pakaiannya sangat sederhana.
3. Proses Terpilihnya Ustman bin Affan menjadi khalifah ketiga
Beliau pada zaman jahiliyah terkenal sebagai seorang yang kaya dan
hartanya melimpah dan terhormat. Bahkan sebelum Islam beliau tidak pernah
menyentuh khomr sekalipun. Dia juga terkenal sebagai orang yang sangat pemalu.
Bahkan kata Nabi, malaikat pun malu kepada sayyidina Ustman bin affan. Beliau
memiliki gelar yang unik yaitu dzunnurain yaitu beilau pemilik dua cahaya karna
beliau menikahi dua putri rasulullah yaitu ruqayyah dan ummu kulsum.
Kepemimpinan Umar bin Khattab berakhir ketika beliau ditusuk oleh
seorang budak bernama Abu luluah ketika Umar sholat subuh. Setelah kejadian
penusukan itu beliau merasa bahwa umurnya sudah tidak lama lagi, beliau segera
meminta untuk ada pengganti beliau sebagai khalifah. Pemilihan khalifah baru ini
juga menggunakan cara yang baru pula yaitu dengan mengumpulkan beberapa
orang sahabat lalu melakukan musyawarah dalam menentukan khalifah pengganti
sayyidina Umar.
Lalu dipilih lah oleh Umar bin Khattab enam orang sahabat Nabi yang
dipercaya dan semuanya pantas menjadi khalifah selanjutnya. Sayyidina Umar
juga sudah menentukan kapan waktunya memilih, jumlah suara yang cukup untuk
menjadi khalifah, ketika suara imbang Umar memberi tahu cara selanjutnya, dan juga memerintahkan beberapa prajurit untuk mengawasi jalannya pemilihank halifah untuk sekedar berjaga-jaga takut terjadi kekacauan. Orang yang tidak
berkepentingan dilarang untukn memasuki ruangan diskusi dan dilarang pula
mendengarkan apa yang dibahas di dalam majlis. Majlis itu dikenal dengan nama
ahlul halliwal aqdi. Enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab itu adalah;
Sayyidina Ali, Abdurrahman bin auf, Ustman bin affan, Saad bin abi waqash,
Zubair bin Awwam, dan thalhah bin ubaidillah.
Mereka berenam sama seperti zaman Umar, mereka saling tidak mau
ketika ditunjuk untuk menjadi khalifah. Dan pada akhirya sahabat Abdurrahman
bin Auf berkeliling kota madinah untuk meminta pendapat para sahabat Nabi.
Lalu penentuan siapa khalifah selanjutya itu diumumkan. Abdurrahan bin
auf pun mengumumkan bahwa banyak sahabat yang memilih Ustman bin affan
menjadi khalifah. Akhirnya Ustman bin affan dibaiat menjadi khalifah di umurnya
yang kurang lebih berusia tujuh puluh tahun. Beliau menjadi khalifah tertua
sekaligus dengan masa jabatan yang paling lama ketimbang dengan khalifah yang
menjabat sebelumnya.
4. Proses Terpilihnya Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat
Sayyidina Ali adalah sepupu Nabi, ia ketika umur sepuluh tahun sudah
masuk Islam. Jadi beliau sudah lama menjadi muslim, beliau selalu menyertai
Nabi. Keilmuannya juga luar biasa hingga Nabi menyebutkan sebagai gerbang
kota Ilmu dan Nabi adalah kota ilmunya. Dengan keilmuan yang Ali miliki itu
banyak sekali sahabat senior yang menanyakan masalah yang dialaminya itu
kepada Sayyidina Ali.
Proses diangkatnya Ali menjadi Khalifah adalah ketika terjadi rencana
pembunuhan terhadap Ustman, beliu menyuruh dua putranya yaitu hasan dan
husein untuk menjaga Ustman dari pengepungan itu, tapi pada akhirnya khalifah
Ustman tetap terbunuh.
Setelah peristiwa itu, maka para sahabat berkumpul dan berkata kepada
Ali bahwa Ustman sudah wafat dan umat butuh khalifah untuk memimpin
mereka, tidak ada lagi orang yang pantas menjadi khalifah selain engkau. Karna
Ali pada saat itu sudah menjadi sahabat paling senior dan yang paling dekat
dengan Nabi dulu. Para sahabat memilih Ali sebagai khalifah selanjutnya, tapi Ali
menolaknya. Mereka terus memaksa Ali menjadi pemimpin, karna kedaan akan
semakin buruk jika tidak ada khalifah. Mereka lalu membaiat Ali sebagai khalifah
pengganti Ustman.
Dalam masa pemerintahan Ali terjadi banyak masalah salah satunya yang
dituntut adalah masalah terbunuhnya khalifah ustman, permasalahan itu belum di
usut tuntas oleh sayyidina Ali. Sehingga beberapa sahabat juga protes kenapa
masalah itu tidak ditindak lanjuti.
Sehingga terjadi lah perang jamal, yaitu perang yang didalam perang itu
sayyidah Aisyah menunggangi unta untuk perang. Beliau kecewa karna kasus
pembunuhan sayyidina Ali tidak di usut tuntas.
Setelah itu terjadi juga sebuah perang antara sayyidina Ali dan Muawiyah
bin Abi shofyan. Perang itu disebut perang siffin karna berada di daerah siffin.
Perang siffin terjadi karna muawiyah menolak membaiat Sayyidina Ali yang ia
nilai telah gagal mengurus dan menemukan siapa dalang terbunuhnya Ustman bin
affan.
Peperangan itu membuat Umat Islam terpecah belah menjadi beberapa
paham. Yang pertma syiah, mereka itu pengikut setia Ali dan mencintai Ali.
Kedua ada khawarij yaitu aliran atau paham yang berasal dari batang tubuh militer
Ali, mereka keluar dari kubu Ali karna kecewa kepada Ali yang telah menerima
tawaran tafkim dari muawiyah. Ketiga adalah murjiah yaitu kalangan yang berada
di tengah-tengah.Â
Sumber : Â Elfa Tsuroyya, S Ag., M. Pd. I, Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas X ( Jakarta:
Direktorat KSKK Madrasah, 2020 ).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H