Mohon tunggu...
Darma Hapit Abdillah
Darma Hapit Abdillah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Prodi PAI UINKHAS JEMBER

Saya sekarang menjadi mahasiswa di Universitas K.H Achmad Shiddiq Jember dan mengambil Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya tertarik pada bidang keagamaan dan konten saya cenderung akan ke arah agama yang damai.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Terpilihnya Khalifah Pengganti Rasulullah

20 Mei 2023   14:28 Diperbarui: 20 Mei 2023   14:53 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimulai ketika wafatnya Rasulullah , saat itu kaum muslimin bingung tentang

siapa yang paling pantas untuk menggantikan Nabi sebagai pemimpin Umat Islam.

Maka terjadilah sebuah diskusi tentang siapa yang paling layak menjadi khalifah

pengganti Nabi, diskusi itu berlangsung di safiqoh bani saidah yaitu diskusi antara kaum

muhajirin dan ansar.

1. Proses Terpilihnya Abu Bakar menjadi Khalifah pertama

Abdullah adalah nama asli dari Abu bakar, beliau adalah sahabat nabi

sebelum dan sesudah turunnya risalah kepada Nabi Muhammad. Mereka memang

sudah akrab dari dulu. Dan beliau juga termasuk pada orang yang pertama masuk

Islam. Dan gelar as-shiddiqnya itu diperolehnya karna percaya akan isra' mi'raj

nya Rasulullah .

Ketika terdengar bahwasanya Rasulullah wafat, umat Islam di landa

kebingungan siapa yang berhak dan tepat untuk menggantikan Nabi sebagai

pemimpin Banyak orang yang tidak percaya terhadap kabar itu, sampai-sampai

Sayyidina Abu bakar mengatakan, "orang-orang yang menyembah Muhammad,

Muhammad telah wafat, dan orang yang menyembah Allah, Allah tidak akan

wafat selama-lamanya". Lalu Abu bakar membacakan al-quran ayat ke- 114 surah

ke-3 Ali Imran.

Selanjutnya adalah kebingungan dalam memilih siapa yang pantas

menggantikan Nabi. Ketika itu, kaum anshar yaitu auz dan khazraj berkumpul di

sebuah tempat bernama safiqah bani saidah. Mereka mau memilih siapa yang

pantas jadi khalifah dari kalangan mereka sendiri yaitu menunjuk Saad bin

Ubadah. Mereka merasa merekalah yang berhak menggantikan posisi khalifah

karna kaun anshar lah yang menolong kaum muhajirin ketika berhijrah ke kota

madinah. Pertemuan yang terjadi di safiqah bani saidah itu ketahuan oleh kaum

muhajirin, lalu sahabat Abu bakar dan Umar serta yang lain mendatangi tempat

itu.

Ketika itu Abu bakar menyuruh umat Islam memilih antara Umar dan Abu

ubadah yang menjadi khalifah. Tapi Umar mengatakan, Bukankah engkau yang

disuruh menggantikan Nabi menjadi Imam sholat ketika Nabi Sakit? Jika Nabi

saja percaya kepadamu dalam persoalan agama, maka kami pasti percaya

kepadamu soal dunia ini, kami serahkan pangkat kekhalifahan ini kepadamu,

bukankah engkau adalah orang kedua yang ada di dalam gua pada ketika itu, dan engkau adalah manusia yang paling dicintai oleh Nabi ketimbang kami ini. Abu bakar pun dibai'at oleh Umar dan diikuti oleh semua orang muslim.

Maka selesailah masalah itu, Ali pada saat itu sedang mengurusi pemakaman

Rasulullah. Kepemimpinan Abu bakar bisa dibilang sebentar hanya sekitar dua

tahunan saja. Abu bakar wafat karna mengalami sakit yang lebih dari lima belas

hari lamanya, beliau wafat pada 21 jumadil akhir 13 H. Dan beliau di makamkan di

kamar sayyidah Aisyah bersama Rasulullah .

2. proses Terplihnya Umar bin Khattab menjadi Khalifah kedua

Umar adalah pribadi yang sangat berani, kuat dan mulia. Ketika Nabi

Muhammad di angkat menjadi Rasulullah, umar pun menolaknya sampai dia juga

memusuhi Islam dan banyak umat Islam yang celaka karna ulah Umar. Salah satu

alasan kenapa Umar bisa masuk Islam adalah karna doa Nabi Muhammad, ketika

Umar memutuskan untuk masuk Islam. Islam pun semakin kuat dan berani. Umar

memiliki gelar yang berikan kepadanya oleh Rasulullah yaitu al-faruq yaitu orang

yang dapat membedakan mana perkara yang haq dan mana perkara yang batil.

Saat Abu bakar sudah mengalami sakit dan merasa penyakitnya itu akan

semakin parah, beliau lalu mengumpulkan para sahabat. Lalu Abu bakar

menceritakan bahwa keadaan kesehatannya itu sudah para dan penyakitnya itu

akan mengantarkannya ke ajalnya, lalu Abu bakar menyuruh mereka untuk

memilih khalifah baru untuk menggantikannya setelah itu, beliau menyuruh

memilih pemimpin yang mereka cintai. Beliau juga menyuruh agar memilih

pemimpin ketika dirinya masih hidup untuk menghindari terjadinya perselisihan

diantara kaum muslim dan itu lebih baik ketika Abu bakar hadir.

Para sahabat setelah itu memulai untuk bermusyawarah untuk memilih

siapa yang pantas untuk jadi khalifah, maka tidak ada satu pun sahabat yang

bersedia untuk menjadi khalifah pada waktu itu dan para sahabat yang hadir itu

mengembalikannya kepada Abu bakar, biarkan beliau yang memilihkannya

sendiri.

Setelah itu, Abu bakar memanggil beberapa sahabat salah satunya

Abdurrahman bin Auf dan Ustman bin Affan serta beberapa sahabat lainnya untuk

dimintai pendapat jikau pengganti khalifah selanjutnya adalah Umar bin Khattab.

Maka mereka sangat setuju dengan usul dari Abu bakar itu, mereka berpendapat

bahwa Umar sangat cocok untuk menjadi khalifah selanjutnya menggantikan Abu

bakar.

Ketika keputusan sudah bulat, lalu Abu bakar memanggil Ustman lalu

mendiktekan kepadanya sebuah pesan yang intinya bahwa Abu bakar telah

memilih Umar bin Khattab sebagai khalifah selanjutnya untuk memimpin umat

Islam. Hendaklah kalian berbuat baik ketika dia berlaku adil karna itu adalah

pandangan Abu bakar terhadap kepribadian Umar. Jika dia berbuat aniaya maka

semua orang akan mendapatkan balasan atas dosa yang ia perbuat. Abu bakar

hanya ingin kebaikan dan tidak mengetahui perkara hal ghaib.

Abu bakar menyuruh umat Islam taat terhadap Umar lalu kaum muslim

berkata, kami mendengar dan taat. Masa kepemimpinannya cukup lama sekitar

sepuluh tahunan. Reaksi Umar ketika terpilih menjadi khalifah adalah beliau

menangis karna begitu beratnya tanggung jawab beliau, beliau harus memikirkan

umatnya yang sedang kelaparan dan lain lain. Beliau juga khawatir nanti akan di

tanya oleh Allah tentang apa yang Umar lakukan untuk umatnya karna dia

sekarang terpilih menjadi khalifah pengganti Abu bakar. Penampilan beliau juga

selama menjabat sangat sederhana sekali, bahkan jika ada orang luar yang tidak

mengenal Umar. Maka dia tidak akan tahu bahwa Umar itu adalah khalifah karna

memang pakaiannya sangat sederhana.

3. Proses Terpilihnya Ustman bin Affan menjadi khalifah ketiga

Instagram
Instagram

Beliau pada zaman jahiliyah terkenal sebagai seorang yang kaya dan

hartanya melimpah dan terhormat. Bahkan sebelum Islam beliau tidak pernah

menyentuh khomr sekalipun. Dia juga terkenal sebagai orang yang sangat pemalu.

Bahkan kata Nabi, malaikat pun malu kepada sayyidina Ustman bin affan. Beliau

memiliki gelar yang unik yaitu dzunnurain yaitu beilau pemilik dua cahaya karna

beliau menikahi dua putri rasulullah yaitu ruqayyah dan ummu kulsum.

Kepemimpinan Umar bin Khattab berakhir ketika beliau ditusuk oleh

seorang budak bernama Abu luluah ketika Umar sholat subuh. Setelah kejadian

penusukan itu beliau merasa bahwa umurnya sudah tidak lama lagi, beliau segera

meminta untuk ada pengganti beliau sebagai khalifah. Pemilihan khalifah baru ini

juga menggunakan cara yang baru pula yaitu dengan mengumpulkan beberapa

orang sahabat lalu melakukan musyawarah dalam menentukan khalifah pengganti

sayyidina Umar.

Lalu dipilih lah oleh Umar bin Khattab enam orang sahabat Nabi yang

dipercaya dan semuanya pantas menjadi khalifah selanjutnya. Sayyidina Umar

juga sudah menentukan kapan waktunya memilih, jumlah suara yang cukup untuk

menjadi khalifah, ketika suara imbang Umar memberi tahu cara selanjutnya, dan juga memerintahkan beberapa prajurit untuk mengawasi jalannya pemilihank halifah untuk sekedar berjaga-jaga takut terjadi kekacauan. Orang yang tidak

berkepentingan dilarang untukn memasuki ruangan diskusi dan dilarang pula

mendengarkan apa yang dibahas di dalam majlis. Majlis itu dikenal dengan nama

ahlul halliwal aqdi. Enam orang yang dipilih oleh Umar bin Khattab itu adalah;

Sayyidina Ali, Abdurrahman bin auf, Ustman bin affan, Saad bin abi waqash,

Zubair bin Awwam, dan thalhah bin ubaidillah.

Mereka berenam sama seperti zaman Umar, mereka saling tidak mau

ketika ditunjuk untuk menjadi khalifah. Dan pada akhirya sahabat Abdurrahman

bin Auf berkeliling kota madinah untuk meminta pendapat para sahabat Nabi.

Lalu penentuan siapa khalifah selanjutya itu diumumkan. Abdurrahan bin

auf pun mengumumkan bahwa banyak sahabat yang memilih Ustman bin affan

menjadi khalifah. Akhirnya Ustman bin affan dibaiat menjadi khalifah di umurnya

yang kurang lebih berusia tujuh puluh tahun. Beliau menjadi khalifah tertua

sekaligus dengan masa jabatan yang paling lama ketimbang dengan khalifah yang

menjabat sebelumnya.

4. Proses Terpilihnya Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah keempat

Instagram
Instagram

Sayyidina Ali adalah sepupu Nabi, ia ketika umur sepuluh tahun sudah

masuk Islam. Jadi beliau sudah lama menjadi muslim, beliau selalu menyertai

Nabi. Keilmuannya juga luar biasa hingga Nabi menyebutkan sebagai gerbang

kota Ilmu dan Nabi adalah kota ilmunya. Dengan keilmuan yang Ali miliki itu

banyak sekali sahabat senior yang menanyakan masalah yang dialaminya itu

kepada Sayyidina Ali.

Proses diangkatnya Ali menjadi Khalifah adalah ketika terjadi rencana

pembunuhan terhadap Ustman, beliu menyuruh dua putranya yaitu hasan dan

husein untuk menjaga Ustman dari pengepungan itu, tapi pada akhirnya khalifah

Ustman tetap terbunuh.

Setelah peristiwa itu, maka para sahabat berkumpul dan berkata kepada

Ali bahwa Ustman sudah wafat dan umat butuh khalifah untuk memimpin

mereka, tidak ada lagi orang yang pantas menjadi khalifah selain engkau. Karna

Ali pada saat itu sudah menjadi sahabat paling senior dan yang paling dekat

dengan Nabi dulu. Para sahabat memilih Ali sebagai khalifah selanjutnya, tapi Ali

menolaknya. Mereka terus memaksa Ali menjadi pemimpin, karna kedaan akan

semakin buruk jika tidak ada khalifah. Mereka lalu membaiat Ali sebagai khalifah

pengganti Ustman.

Dalam masa pemerintahan Ali terjadi banyak masalah salah satunya yang

dituntut adalah masalah terbunuhnya khalifah ustman, permasalahan itu belum di

usut tuntas oleh sayyidina Ali. Sehingga beberapa sahabat juga protes kenapa

masalah itu tidak ditindak lanjuti.

Sehingga terjadi lah perang jamal, yaitu perang yang didalam perang itu

sayyidah Aisyah menunggangi unta untuk perang. Beliau kecewa karna kasus

pembunuhan sayyidina Ali tidak di usut tuntas.

Setelah itu terjadi juga sebuah perang antara sayyidina Ali dan Muawiyah

bin Abi shofyan. Perang itu disebut perang siffin karna berada di daerah siffin.

Perang siffin terjadi karna muawiyah menolak membaiat Sayyidina Ali yang ia

nilai telah gagal mengurus dan menemukan siapa dalang terbunuhnya Ustman bin

affan.

Peperangan itu membuat Umat Islam terpecah belah menjadi beberapa

paham. Yang pertma syiah, mereka itu pengikut setia Ali dan mencintai Ali.

Kedua ada khawarij yaitu aliran atau paham yang berasal dari batang tubuh militer

Ali, mereka keluar dari kubu Ali karna kecewa kepada Ali yang telah menerima

tawaran tafkim dari muawiyah. Ketiga adalah murjiah yaitu kalangan yang berada

di tengah-tengah. 

Sumber :  Elfa Tsuroyya, S Ag., M. Pd. I, Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas X ( Jakarta:

Direktorat KSKK Madrasah, 2020 ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun