Sejatinya selain "garis tangan" terpenting perlu disadari dan diyakini  adalah:  1. Anda-kita tidak bisa menjadi komeng dan sebaliknya komeng tidak bisa menjadi anda-kita.  2. Momentum tidak bisa  di "create". Siklus dan fenomena alam semesta ada yang mengatur kehidupannya (rezeki jodoh dan kematian hanya milik (baca Hak Prerogatif )  Allah Subhanahu Wa Ta'ala-Tuhan Yang Maha Esa.Â
Ketika masyarakat dalam kondisi kehidupan tanpa harapan terhimpit dengan berbagai persoalan bangsa dan negara, bosan dan jenuh dengan kemapanan alias yang itu-itu lagi,  Komeng "lahir dan  hadir" dalam pilihan waktu dan momentum yang tepat menyikapi kondisi masyarakat saat ini  membawa harapan meningkatkan "imun tubuh" mrnjadi lebih sehat dan kuat memberi angin segar, senang dan gembira agar dapat hidup lebih baik. Itulah catatan kesimpulan Fenomena Komeng
Selebihnya dari pada itu, bagi yang tertarik ingin "Nyaleg" Apa dan bagaimana taktik dan strategi "JURDIl" (Jurus Detail-Komplit) dan "LUBER" (Langsung Berguru dan Belajar) saja kepada Komeng. Pastu (Pasti Uhuuui). Selamat dan Sukses  kepada Alfiansyah Bustami alias Komeng pekerjaan lima tahun sudah sudah menunggu. Bismillahirohmanirohim  Uhuuui, Bravo 86.,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI