Hal ini secara tidak langsung menunjukkan rendahnya kesadaran risiko dan kegagalan dalam mengelola risiko. Kasus Covid-19 harus diantisipasi karena sudah terjadi di beberapa negara. Namun sayangnya, sebagian besar masyarakat Indonesia belum mengetahui tentang budaya risiko sehingga mereka tidak dapat mengatasi pandemi dengan baik.
Apa itu Budaya Risiko?
Berdasarkan buku Manajemen Risiko Pasar Modal (ISO 31000:2018) edisi 2 karangan Dr. Embun Prowanta, M.M., CSA., CRP., CFP., budaya risiko adalah istilah yang menggambarkan nilai-nilai, keyakinan, pengetahuan dan pemahaman tentang risiko secara bersama oleh sekelompok orang dengan memiliki tujuan yang sama. Budaya risiko mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen dengan mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung dan manfaat yang akan diperoleh.
Budaya risiko sangat penting untuk menciptakan dan menerapkan manajemen risiko dengan benar dan tepat. Mencapai budaya risiko yang baik dengan mendirikan sebuah arsitektur risiko yang tepat, strategi dan protokol dan lebih penting lagi karyawan memiliki tingkat kesadaran budaya risiko yang tinggi dan persepsi yang sama dalam mengimplementasikan manajemen risiko untuk mencapai tujuan.
Gambar di bawah ini adalah langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk membentuk budaya risiko (tahu - sadar - mampu - mau - perubahan pola pikir dan perilaku - budaya risiko)
Mengapa Budaya Risiko Penting dalam Menghadapi Pandemi Covid-19?
Pandemi Covid-19 adalah salah satu contoh risiko. Pandemi Covid-19 terjadi secara tidak terduga dan memberikan dampak yang negatif seperti kerugian perusahaan, ketidakstabilan ekonomi, bahkan kematian. Namun, masih memungkinkan untuk diatasi. Seperti yang kita ketahui, budaya risiko adalah salah satu solusi terbaik dalam mengelola risiko.
Budaya risiko mengembangkan kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan mengelolanya secara efektif dan efisien untuk menerapkan kegiatan pencegahan dan meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan yang ditetapkan. Budaya risiko akan membuat orang lebih sadar dengan risiko apa pun di balik tindakan mereka. Oleh karena itu, mereka akan terbiasa mempertimbangkan segala risiko saat melakukan sesuatu.
Masyarakat yang memiliki budaya risiko akan mengikuti peraturan pemerintah tentang pelaksanaan protokol kesehatan secara sukarela karena mereka menyadari bahwa dengan mengikuti protokol kesehatan tersebut, mereka akan aman dan pandemi Covid-19 dapat dikalahkan.
Orang dengan budaya risiko tidak akan terkejut ketika risiko berulang. Mereka tidak akan terkejut karena mereka selalu belajar dari risiko yang terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, mereka sudah memiliki rencana mitigasi untuk mengatasinya.