Mohon tunggu...
putra kencana
putra kencana Mohon Tunggu... -

Kerdil jiwaku hadapi dunia Rentetan caci maki.. Terus menari dalam lingkaran.. Setan! Aku terbuang, terisolasi.. Laknat! Terus mencari pemuas nafsuku, Pekat, kelam jiwaku Dan ku tak pernah peduli Merangkak dalam kelam.. Laknat.. Laknat.. Laknat.. Aku terbuang, terisolasi.. Laknat!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Jeritan Hampa

25 November 2011   13:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:12 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk apa kita saling dipertemukan

Jikalau kau hanya membuatku menderita!

Akan bualan racunmu itu!

Kau Bilang Aku sombong?

Tahu apa kau akan diriku?

Aku terlalu naif!! Kau pikir begitu??

Maaf Tuan! kau salah besar!

Aku terlihat sombong karena aku tak mau terlihat rapuh!

terutama dihadapanmu, tuan!

Cukup sudah aku berdusta dengan semuanya!

Aku terlalu banyak mengelak realita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun