Mohon tunggu...
Darju Prasetya
Darju Prasetya Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis freelance

Pemerhati kehidupan....penyuka dunia tulis menulis....Pengembara di dunia.......Pencari dunia baru untuk kehidupan yang lebih baik......Email: prasetya58098@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kewaspadaan Internal Iran: Ancaman dari Dalam

5 Agustus 2024   22:14 Diperbarui: 5 Agustus 2024   22:14 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kewaspadaan Internal Iran: Ancaman dari Dalam
Oleh: Darju Prasetya

Dalam sejarah panjang Iran, berbagai peristiwa tragis telah mengguncang stabilitas politik dan keamanan negara tersebut. Terutama, dua insiden pembunuhan yang melibatkan tokoh penting, yaitu Presiden Ebrahim Raisi dan Petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, menyoroti adanya celah serius dalam sistem keamanan negara. Pertanyaan yang muncul adalah: mengapa Iran selalu kecolongan dalam insiden seperti ini? Apakah ada pengkhianat di dalam tubuh militer Iran yang lebih berbahaya daripada tindakan pembunuhan itu sendiri? Esai ini akan membahas kemungkinan adanya infiltrasi agen asing, seperti Mossad Israel, di dalam struktur militer Iran, serta pentingnya tindakan pembersihan internal untuk menjaga eksistensi negara dan memperkuat dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Kecolongan dalam Keamanan

Kecolongan yang dialami Iran dalam dua pembunuhan tersebut menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem intelijen dan keamanan nasional. Iran, sebagai negara yang sering menghadapi ancaman dari luar, seharusnya memiliki sistem pengamanan yang ketat untuk melindungi para pemimpin dan tokoh penting. Namun, kenyataannya, pembunuhan terhadap Raisi dan Haniyeh menunjukkan bahwa ada celah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin merusak stabilitas negara. Situasi ini memunculkan asumsi bahwa di dalam tubuh militer Iran mungkin terdapat pengkhianat yang bekerja sama dengan agen asing.

Ancaman Pengkhianat

Pengkhianatan di dalam tubuh militer merupakan ancaman yang jauh lebih berbahaya daripada serangan eksternal. Sejarah telah menunjukkan bahwa banyak negara yang runtuh akibat pengkhianatan dari dalam. Jika ada individu atau kelompok di dalam militer Iran yang memiliki agenda tersembunyi, maka mereka dapat dengan mudah merusak upaya pertahanan negara. Pengkhianat bisa saja terdiri dari anggota militer yang tidak puas dengan kepemimpinan yang ada, atau mereka yang terpengaruh oleh propaganda asing. Dalam konteks ini, penting untuk melakukan investigasi mendalam terhadap anggota militer untuk mengidentifikasi potensi pengkhianat dan mencegah mereka merusak dari dalam.

Infiltrasi Agen Asing

Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan adanya infiltrasi agen asing, seperti Mossad Israel, dalam struktur militer Iran. Israel, sebagai negara yang memiliki kepentingan besar dalam meredam kekuatan Iran di kawasan, tidak akan segan-segan untuk melakukan operasi intelijen demi mencapai tujuannya. Jika memang benar ada agen Mossad yang berhasil menyusup ke dalam tubuh militer Iran, maka ancaman tersebut menjadi sangat serius. Keberadaan agen asing dapat menciptakan kekacauan dan ketidakstabilan, serta memfasilitasi tindakan sabotase yang merugikan negara. Oleh karena itu, Iran harus meningkatkan kewaspadaan dan melakukan pembersihan menyeluruh terhadap anggotanya.

Tindakan Pembersihan Internal

Dalam menghadapi tantangan ini, Iran tidak hanya perlu memperkuat sistem keamanan eksternal, tetapi juga harus fokus pada pembersihan internal. Langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada elemen-elemen yang dapat membahayakan integritas negara. Pembersihan internal meliputi pengawasan ketat terhadap anggota militer, evaluasi kebijakan, serta pelatihan untuk meningkatkan kesadaran dan loyalitas terhadap negara. Dengan melakukan langkah-langkah ini, Iran dapat meminimalisir risiko pengkhianatan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi para pemimpin dan rakyat.

Kesimpulan

Kecolongan dalam pembunuhan Presiden Raisi dan Petinggi Hamas Ismail Haniyeh menjadi pengingat akan pentingnya keamanan dan stabilitas internal di Iran. Pengkhianatan dari dalam, terutama di tubuh militer, bisa menjadi ancaman yang lebih berbahaya daripada serangan dari luar. Oleh karena itu, Iran harus segera melakukan pembersihan internal untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi pengkhianat, termasuk kemungkinan infiltrasi agen asing. Dengan langkah-langkah yang tepat, Iran tidak hanya dapat melindungi eksistensinya, tetapi juga memperkuat komitmennya dalam membela kemerdekaan rakyat Palestina. Keberhasilan dalam menjaga keamanan internal akan menjadi fondasi yang kuat bagi Iran untuk menghadapi tantangan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun