Mohon tunggu...
DARIS
DARIS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi Riset dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bela Negara dan Pertahanan Nasional

12 Oktober 2023   19:08 Diperbarui: 12 Oktober 2023   19:15 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengatakan bahwa Indeks Ketahanan Nasional Indonesia (IKN) telah mengalami penurunan tahun 2014-2015 pada gatra ideologi. Pada tahun 2014 indeks gatra ideologi berada pada kisaran 2,30 menjadi 2,23 pada tahun 2015. Sebanyak 12 Provinsi di Indonesia tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 telah mengalami pelemahan terkait dengan ketahanan ideologi. Dari 34 Provinsi di Indonesia, setidaknya ada 5 Provinsi yang berada dalam level cukup tangguh dan 28 Provinsi lainnya berada dalam level kurang tangguh (International Conference on Nusantara Philosophy, Faculty of Philosophy Gadjah Mada University, 1 November 2016).

Berselang satu tahun kemudian sebagaimana yang dilaporkan dalam hasil pengukuran Indeks Ketahanan Nasional (IKN) yang dilakukan oleh Labolatorium Pengukuran Ketahanan Nasional, Lembaga Ketahanan Nasional, tahun 2016 telah terjadi peningkatan daripada tahun 2015. Dapat dilihat, pada 2015 sekitar 2,55 kemudian tahun 2016 meningkat menjadi 2,60. Dalam proses pengukuran tersebut telah memperhatikan indeks dari delapan gatra, dengan variabel 108 dan indikator sebanyak 821. Namun, kondisi (condition) ketahanan nasional tahun 2016 tersebut masih dianggap kurang tangguh. Kurang tangguh disini juga dapat disebut sebagai suatu peringatan (warning). Identifikasi kurang tangguh tersebut dapat diklasifikasikan yang meliputi kondisi lemah ketangguhan dan keuletan bangsa Indonesia, mungkin negara Indonesia untuk jangka pendek dapat bertahan dari ancaman. 

Hasil indeks tahun 2016 telah terjadi peningkatan, padahal tidak semuanya mengalami peningkatan. Setidaknya dari keseluruhan atau delapan gatra yang ada, tiga di antaranya mengalami penurunan dan lima gatra lainnya mengalami peningkatan. Tiga gatra di antaranya mengalami penurunan yakni ideologi (ideology), sumber daya alam (natural resources), serta sosial dan budaya (social and culture). Sedangkan kelima gatra telah terjadinya peningkatan yakni geografi, demografi, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan. Adapun dari delapan gatra tersebut, setidaknya tujuh berada pada kisaran dua yang artinya kurang tangguh. Hanya satu yang berada pada kisaran tiga yang di anggap cukup tangguh yakni pada masalah pertahanan dan keamanan.

Proses pengukuran indeks tersebut dengan menggunakan dua pendekatan, yakni jenis pendekatan kualitatif yang asalnya dari data kebijakan (policy) dan data kuantitatif dari data kinerja. Kedua data tersebut lalu disatukan kemudian menghasilkan indeks komposit yang dapat menunjukkan ketahanan nasional (national resilience) Indonesia. Indeks komposit di sini berasal dari kisaran angka satu hingga lima. Adapun indeks 1 menunjukkan ketahanan nasional yang rawan, indeks 2 menunjukkan kurang tangguh, indeks 3 cukup tangguh, indeks 4 menunjukkan tangguh, dan indeks 5 itu sendiri menunjukkan sangat tangguh.

Data di atas menunjukkan bahwa perkembangan setiap waktu atau periode meningkat sesuai dengan pengukuran indeks ketahanan nasional. Maka dari hal itu kita perlu kesadaran nasionalisme dan juga patriotisme demi mendukung keberlangsungan bangsa Indonesia menjadi bengsa yang aman dan tentram.

Di tahun 2023 sekarang, kita perlu yang Namanya bela negara. Baik kita sebagai pelajar ataupun profesi lain kita sangat dibutuhkan oleh negara dalam menjaga pertahanan nasional. Bentuk kita sebagai bela negara, kita bisa mulai dari hal kecil contohnya belajar yang tekun dan displin, sebagai pelajar hal semacam itu harus diaplikasikan supaya menjadi kebiasaan baik dan berguna bagi bangsa, hal tersebut merupakan nasionalisme kita terhadap negara.

Indonesia butuh sumber daya manusia yang kreatif dan produktif untuk menjaga keberlangsungan bangsa agar tidak mudah dijadikan babu di rumahnya sendiri oleh negara asing. Kita sebagai pelajar merupakan emas bagi Indonesia untuk menjaga dan mengelola negara tercinta ini menjadi negara yang maju dan tidak ketergantungan kepada negara lain.

Di generasi Z ini merupakan generasi yang sulit bagi kaum pemuda untuk menumbuhkan rasa bela negara. Sulitnya karena kita sudah banyak dipengaruhi oleh negara-negara asing baik dalam cara berpenampilan dan lain sebagainya. Kita harus sadar kepada diri kita sendiri, bahwasannya kita harus bisa memilah mana yang baik dan tidak untuk kita lakukan.

Hidup di era ini memang banyak tantangan yang perlu kita hadapi, dari tantangan itulah kita perlu belajar dan memahami pentingnya kita dalam membela negara. Kita sebagai penerus bangsa harus bisa mengambil sebuah keputusan dengan bijak untuk hidup kita, karena keputusan tersebut sebagai penentu hidup kita kedepannya.

Jadi kesimpulannya yaitu hidup sebuah negara tergantung dari orang yang tinggal di dalamnya. Apabila orang yang di dalamnya baik maka negara teersebut pasti baik. Negara ini bagaikan pesawat, ada pilot, penumpang dan pesawat sebagai tumpangannya. Maksudnya pilot ini sebagai Masyarakat Indonesia yang mengendalikan dan mengontrol negara, penumpang sebagai kewajiban kita yang harus kita selamatkan sampai tujuan, dan pesawatnya sebagai rumah atau negara untuk kita selalu jaga sampai kedepannya. Itulah analogi kita dengan pesawat terbang yang sama-sama punya kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan.

kita adalah pemuda Indonesia yang akan membawa negara ini menjadi negara yang maju dan mampu bersaing dengan negara maju lainnya. Kejadian lampau yang terjadi pada negara kita jadikanlah Pelajaran, kita sebagai penerus bangsa harus memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme sebagai bentuk kecintaan dan kepedulian kita terhadap negara, agar hal yang tidak diinginkan tidak terulang Kembali kepada kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun