Mohon tunggu...
Darin Salsabila S
Darin Salsabila S Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030079

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Meningkatkan Skill dengan Memenuhi Target Tadarus Melalui WhatsApp Grup

15 April 2021   13:25 Diperbarui: 15 April 2021   13:36 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya WhatsApp grup (WAg) digunakan untuk menyebarkan info, berita, tugas, pekerjaan, atau mengorganisasi suatu hal jika konteksnya adalah grup sekolah atau pekerjaan. 

Sedangkan dalam lingkup pertemanan, WAg kebanyakan digunakan untuk sarana curhat, chatting dengan banyak orang dalam frekuensi yang sama, dan sarana menggunjing orang lain (perghibahan duniawi). 

Ini dia yang agak kurang baik, ghibah, membicarakan tentang orang lain yang belum pasti kebenarannya. Walaupun tidak semua WAg lingkungan pertemanan melakukan itu ya. 

Tapi jujur saja WAg saya termasuk dalam yang suka melakukan perghibahan duniawi ini, tidak setiap hari juga, tergantung ada topik pembicaraan atau tidak.

Dalam kaitannya dengan bulan puasa yang sedang kita jalani ini, saya akan membagikan sedikit cerita tentang "pertaubatan" yang terjadi dalam WAg yang berisi saya dan teman-teman saya.

Sebelum bulan ramadhan kemaren, saya dan teman-teman saya memiliki keresahan yang hampir sama. Keresahan itu antara lain mengenai kita yang jarang membaca Al-Qur'an, tidak lancar dalam membaca Al-Qur'an, dan kurang adanya motivasi dalam beribadah. Apalagi kita berpikir bahwa sebentar lagi bulan puasa, kita ingin fokus mencari pahala dan memperbanyak ibadah. Meninggalkan segala aktivitas yang tidak berguna dan menggantikannya dengan yang lebih bermanfaat. Dan kita ingin bahwa ini bukan hanya sekadar wacana dan obrolan yang sia-sia.

Dari keresahan tersebut timbullah berbagai ide yang kita pertimbangkan efisiensi dalam melakukannya, yang tidak memberatkan bagi semua pihak. Akhirnya setelah berbagai pembicaraan, kita sepakat untuk melakukan tadarus bersama yaitu "tadarus virtual". Kita memilih tadarus karena memang keresahan kita adalah kurangnya kesadaran kita dalam membiasakan membaca Al-Qur'an. 

Selain itu, karena sedang dalam konmdisi ramadhan yang identik dengan tadarus bersama maka tadarus virtual ini dirasa paling tepat dan pas. Dan kenapa harus virtual karena rumah kita berjauhan jadi mustahil untuk setiap waktu mengadakan kumpul bersama.

Jika ada yang menyarankan kenapa tidak ikut tadarus di lingkungan rumah saja, kita punya berbagai macam alasan, ada yang karena malas keluar rumah, di lingkungan rumah yang bertadarus hanya ibu-ibu dan jarang ada yang seusia dengan kita, ada yang tempat tadarusnya jauh, serta ada juga yang kesulitan membagi waktu antara tadarus dan mengerjakan tugas.

Dari berbagai alasan itu kita memantapkan untuk mengubah WhatsApp grup yang tadinya hanya untuk tempat keluh kesah dan membicarakan orang lain menjadi tempat pencari pahala. 

Sistematika yang kita buat adalah setiap orang mendapat jatah membaca dua juz dalam waktu satu hari. Kenapa dua juz karena anggota WAg kita berjumlah 17 orang dan semuanya perempuan. 

Perhitungan yang kita buat, saat ini anggota yang sedang berhalangan ada 2 orang jadi sisa 15 orang. Jika setiap anggota membaca 2 juz maka dalam satu hari itu kita akan mengkhatamkan Al-Qur'an. 

Dan untuk per orangnya akan khatam selama 15 hari, jadi dalam sebulan kita akan mengkhatamkan 30 kali dan khatam 2 kali untuk setiap orangnya. 

Perhitungan ini berdasarkan kondisi saat ini bahwa yang berhalangan 2 orang, mungkin perhitungannya bisa berubah jika yang berhalangan bertambah ataupun orangnya malah siap semua. Intinya target untuk pengkhatamannya seperi itu.

Tentunya kita membuat list giliran 2 juz itu selalu bergantian agar semua selalu membaca juz yang berbeda. Dan 2 juz itu tidak sekali baca dalam satu waktu dudukan. Kita membaginya menjadi 2, satu juz sesudah shalat tarawih dan satu juz setelah shalat shubuh.

Sesudah sholat tarawih dipilih karena waktunya yang panjang dan aktivitas rata-rata orang sudah berakhir, jadi kita bisa lebih memaksimalkan waktu luang yang kita punya dengan hal yang bermanfaat. 

Sedangkan sesudah sholat shubuh dipilih karena semua orang memang belum memulai aktivitasnya, jadi tidak ada kata bentrok dengan aktivitas lain. Menghindari tidur sehabis sholat shubuh juga menjadi alasan yang utama.

Kita juga sepakat bertadarus lewat aplikasi Google Meet ataupun lewat video call. Jika kita menggunakan Google Meet maka semua anggota bisa dalam satu jaringan tapi jika menggunakan video call maka kita akan membagi dua bagian, 8 dan 7 orang dalam 2 jaringan berbeda. 

Dengan lewat aplikasi tatap muka seperti ini membantu kita lebih bersemangat dan termotivasi satu sama lain. Ada kalanya kita saling membenarkan pelafalan yang salah atau pun bertanya mengenai cara pembacaan yang tepat.

Dari hari Selasa kemaren kita sudah memulainya, awalnya memang agak malas apalagi saat sesi yang sesudah shalat shubuh. Rasa kantuk itu sulit untuk dihilangkan. 

Tapi karena kita juga melakukannya lewat panggilan tatap muka, jadi agak menghilang rasa malas dan kantuk itu. 

Biasanya sambil menunggu yang lain, kita memulai dengan candaan dulu atau sedikit bercerita tentang kegiatan yang dijalani, ini juga dibutuhkan agar suasananya tidak terlalu serius. Tak lupa jika ada yang mengeluh, kita selalu mengingatkan satu sama lain agar tetap semangat dan istiqomah menjalani hal baik ini.

Sampai 3 hari puasa ini kita sudah menjalankan apa yang kita rencanakan. Belum banyak memang perubahan yang terjadi. Ada yang masih terbata-bata walaupun sudah agak terbiasa, ada yang masih mengeluh kenapa lama sekali, dan ada juga yang masih ketinggalan karena harus mengurusi beberapa hal dulu. 

Namun, kita tetap harus menyelesaikan misi ini sampai akhir agar tujuan kita tercapai. Kita berkeinginan bahwa dengan kegiatan ini maka kemampuan dalam membaca Al-Qur'an menjadi lebih baik dan kebiasaan ini juga tetap dijalankan sampai sesudah ramadhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun