Mohon tunggu...
Darin Salma
Darin Salma Mohon Tunggu... Arsitek - A woman with brain and heart

Sang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Pengejar Kupu-kupu

25 Juli 2024   15:24 Diperbarui: 25 Juli 2024   15:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih terasa sakit

Ingin tak merasa, tapi terasa

Ingin lupakan, oh namun tidak wahai pujaan

Terhapus sedikitpun enggan

Sibuk pun lari tak berbalik

Diam menatap kosong

Relung jiwa penuh tumpah ruah

Biarkan ku bagi kepadamu, supaya engkau tahu

Ku bagi agar tidak sia-sia

Marah? Kaget? Jijik? Kesal?

Aku bayangkan ada di deru napas di sana

Tidak ingin dengar, sungguh tidah kuasa

Tidak mau lihat juga, kau pikir aku sanggup?

"Aku tidak peduli, tidak lagi," kata si pengejar kupu-kupu

Kalau bisa sungguh baiknya aku mengejar emas saja

Masih menunggu, intip satu dua tiga

Tidak peduli, tidak sayang diri

Luka tertusuk duri, tancapkan lagi

Lelap akan buatku lupa diri

Sampai nanti terasa sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun