Source: Dokumentasi Pribadi. Mahasiswa KKN UNDIP saat melakukan Pengenalan Model Bisnis Berbasis Digital Lilin Aromaterapi yang berasal dari Limbah Minyak Goreng untuk Memberdayakan UMKM dan Masyarakat Kelurahan Rejomulyo.
Rejomulyo, Semarang (24/07/22) - Mahasiswa KKN Tim II Periode 2022 Universitas Diponegoro, Lia Wulandari Fakultas Ekonomika dan Bisnis telah melaksanakan program kerja monodisiplin yang kedua,Â
yaitu Pengenalan Model Bisnis Berbasis Digital Lilin Aromaterapi yang berasal dari Limbah Minyak Goreng untuk Memberdayakan UMKM dan Masyarakat Kelurahan Rejomulyo pada tanggal 30 Juli 2022 di Kediaman Ketua RW 03 Kelurahan Rejomulyo yang dihadiri oleh pelaku usaha UMKM dan Perwakilan PKK yang ada di Rejomulyo.
Situasi Pandemi yang saat ini terjadi mengajarkan pada kita semua pentingnya memiliki pendapatan tambahan selain dari pendapatan utama yang dimiliki. Pasalnya ketika Pandemi berlangsung, ketika tatanan ekonomi mengalami perubahan dan memaksa masyarakat beradaptasi pada pola kehidupan yang baru,Â
banyak terjadi pemutusan hubungan kerja yang berimbas pada menigkatnya angka pengangguran. Tidak hanya berdampak pada karyawan saja, pandemi tentu saja berdampak langsung pada ujung tombak perekonomian Indonesia yaitu UMKM.Â
Banyak UMKM yang terpaksa berhenti berproduksi karena kurangnya modal, menurunnya daya beli masyarakat, dan tidak dapat beradaptasi pada peralihan pola konsumsi masyarakat dari offline menjadi online. Pandemi membuat semua orang belajar beradaptasi terhadap perubahan cepat yang dialami dunia.
Salah satu peserta kegiatan Program Monodisiplin (30/07/2022) lalu mengatakan bahwa ia terpaksa berhenti berproduksi karena semenjak pandemi, usahanya mengalami penurunan signifikan. "Sudah tidak pernah produksi lagi, Mbak.Â
Sekarang ya di rumah saja." Ujar salah satu peserta kegiatan sosialisasi Pengenalan Model Bisnis Berbasis Digital Lilin Aromaterapi yang berasal dari Limbah Minyak Goreng untuk Memberdayakan UMKM dan Masyarakat Kelurahan Rejomulyo. Beliau juga mengatakan bahwa sangat ingin kembali produktif seperti sebelum pandemi.Â
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNDIP mengenalkan model bisnis baru kepada pelaku UMKM sebagai pendapatan tambahan dan kepada masyarakat yang ingin produktif dengan mengolah minyak jelantah yang sangat mudah ditemukan di rumah sebagai bahan dasar utama pembuatan lilin aromaterapi.Â
Selain itu, Mahasiswa KKN UNDIP juga mengadakan pelatihan pembuatan website sederhana sebagai media penjualan yang bisa digunakan untuk menjual Lilin Aromaterapi.
Source: Dokumentasi Pribadi. Demonstrasi dan Pelatihan pembuatan website sederhana sebagai media penjualan produk.
Dalam pelaksanaan program Monodisiplin tersebut yang diikuti oleh Pelaku UMKM, Masyarakat, dan perwakilan PKK di kelurahan Rejomulyo tidak hanya dijelaskan mengenai potensi besar Lilin Aromaterapi di masa sekarang, akan tetapi juga dijelaskan bagaimana ketika kita akan memulai suatu bisnis yang baru,Â
cara bagaimana menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan konsumen serta dilakukan demonstrasi bagaimana membuat website sederhana sebagai media penjualan yang dapat digunakan tidak hanya untuk menjual lilin aromaterapi saja melainkan juga dapat digunakan untuk menjual produk lainnya.Â
Pemilihan webiste sederhana ini karena pembuatan dan penggunaannya tidak dikenakan biaya sama sekali dari awal pembuatan sampai wesbite digunakan sebagai media penjualan.Â
Hal ini jelas membantu meringankan UMKM dan masyarakat. Dengan diadakannya sosialisasi Pengenalan Model Bisnis Lilin Aromaterapi yang berasal dari Limbah Minyak Goreng ini diharapkan kedepannya masyarakat lebih bijak terhadap limbah sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan.Â
Selain itu, masyarakat diharapkan dapat memilih peluang usaha baru sebagai sumber pendapatan lain yang dapat menyokong perekonomiannya disituasi darurart seperti saat pandemi lalu.
Indikator keberhasilan dari program ini adalah pelaku UMKM dan Masyarakat dapat menjelaskan bagaimana tahapan-tahapan memulai bisnis aromaterapi, potensi bisnis yang dimiliki, dapat menyebutkan bahan baku, tata cara dan rangkaian memulai bisnis lainnya.Â
Indikator lainnya juga dapat dilihat dari UMKM dan masyarakat yang telah dapat membuat website sederhana secara mandiri Pada kegiatan sosialisasi tersebut Pelaku UMKM berhasil menjawab dan berpartisipasi secara aktif pada sesi tanya jawab dan diskusi interaktif mengenai Potensi dan Model Bisnis Lilin Aromaterapi.Â
Peserta sosialisasi juga berhasil mempraktikan pembuatan website sederhana yang telah didemonstrasikan oleh Mahasiswa UNDIP.Â
Ketua RW 03 Kelurahan Rejomulyo juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas pengenalan sumber bisnis baru dnegan bahan baku yang mudah ditemukan di rumah. Ketua RW 03 menyatakan bahwa pelatihan pembuatan website juga sangat berguna sehingga masyarakat dan pelaku UMKM dapat meningkatkan kemampuannya untuk beradaptasi di era digital.
Penulis: Lia Wulandari
DPL: Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.
Lokasi: Rejomulyo, Semarang Timur, Kota Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H