Bagi saya, saya orang yang paling pantang diancam, kalau hal itu dilakukan saya tidak akan terima dan akan mencari dia sampai kemanapun utk meminta pertanggungjawaban ala jalanan, karena perlakuan gaya jalanan nya tersebut.
Dia bahkan meminta saya untuk mendengar suara tembakan itu, saat itulah komunikasi saya putus.
Saya bergegas pulang dan segera berangkat menuju tempat kerja anak saya.
Dan saya menemui anak saya di sana dalam keadaan sehat tanpa kurang satu apapun.
Kemudian saya minta anak saya menghubungi nomor polisi gadungan itu, yang kemudian terbata-bata menjawab pertanyaan anak saya (yang asli tentunya)...
Jadi dari pengalaman ini saya berharap bagi saudara² yg membaca tulisan saya ini dapat mengambil pelajaran bahwa dalam kondisi seperti ini yang terpenting JANGAN PANIK, coba hubungi siapa yang berkaitan dgn anak kita, hubungi tempat kerjanya, bos nya. Siapapun itu.
Memang polisi gadungan itu minta hp tetap on karena dia tidak mau saya menghubungi siapapun, tapi toh hp bisa saya taruh jauh dari saya untuk saya bisa sementara menghubungi orang² yg terkait.
Besar harapan saya pihak Kepolisian segera menanggapi hal ini, karena ternyata di sekitar tempat tinggal saya sudah beberapa orang yang jadi korban penipuan ini dengan mentransfer sejumlah uang. Yang memprihatinkan  saya, mereka tidak melaporkan hal ini paling tidak ke pihak RT atau ke kepolisian terdekat.
Semoga kita semua dapat pembelajaran dari hal ini.
Sebagai catatan, hal² yang saya lakukan untuk memastikan hal tersebut adalah sbb :
- Usahakan menghubungi segera orang² yang terkait dgn subjek, untuk memastikan keadaannya. Dapat dilakukan anggota keluarga yg lain di tempat yg cukup jauh supaya pembicaraan tdk terdengar oleh si penelepon.