Sesat berpikir atau logical fallacy adalah kondisi seseorang yang memiliki kesalahan berpikir yang menipu orang itu sendiri bahkan orang yang mendengarkan argumenya tersebut. Â Realitas hidup membuktikan bahwa banyak orang hidup dalam penederitaan yang berkepanjangan karena salah membuat keputusan yang tepat. Akar masalahnya karena orang tidak berpikir jernih, ketika membuat keputusan ia tidak melepaskan pikiran-pikiran kotor seperti kecemasan, ketakutan, dan trauma kejadian masa lalu.
Logical Fallacy yang umum terjadi seperti berikut:
1. Hasty Generalization (overgeneralization) adalah ketika mencoba menggenarilisasikan suatu sampel kejadian yang biasa skala kecil kedalam skala besar.
2. Circuler Reasoning adalah pengambilan keputusan yang berputar-putar, Â contohnya X itu benar karena Y, Y benar karena X. Argumennya berputar-putar, tapi tidak menyertakan bukti atas klaim yang dikatakan.
3. Slipper Slope adalah ketika satu langkah kejadian akan membuat langkah lain yang panjang banget dan menimbulkan efek signifikan. Misalnya A-> B->C->D->Z kesimpulannya, A -> Z.Â
4. Â Ad Hominem adalah ketiak argumen yang diberikan ditunjukan unruk orang yang menjadi lawan bicara bukan argumennya. Jadi yang diserang itu itu karakteristik lawan bicara bukan argumennya inilah yang membuat sesat berpikir. Contohnya ada orang miskin yang menagtakan bahwa menjadi kaya dan sukses itu bukan berarti lo bahagia, lalu orang mendengar argument tersebut mengarahkan "alah lo kan miskin mana tahu lo tentang hal-hal yang kayak gitu?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H