Mohon tunggu...
DARI HATI BAGO
DARI HATI BAGO Mohon Tunggu... Mahasiswa - STIE GALILEO BATAM

Bebas Berkreasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Bahaya Logical Fallacy dalam Pengambilan Keputusan

19 Juni 2024   15:34 Diperbarui: 19 Juni 2024   16:05 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sesat berpikir atau logical fallacy adalah kondisi seseorang yang memiliki kesalahan berpikir yang menipu orang itu sendiri bahkan orang yang mendengarkan argumenya tersebut.  Realitas hidup membuktikan bahwa banyak orang hidup dalam penederitaan yang berkepanjangan karena salah membuat keputusan yang tepat. Akar masalahnya karena orang tidak berpikir jernih, ketika membuat keputusan ia tidak melepaskan pikiran-pikiran kotor seperti kecemasan, ketakutan, dan trauma kejadian masa lalu.

Logical Fallacy yang umum terjadi seperti berikut:

1. Hasty Generalization (overgeneralization) adalah ketika mencoba menggenarilisasikan suatu sampel kejadian yang biasa skala kecil kedalam skala besar.

2. Circuler Reasoning adalah pengambilan keputusan yang berputar-putar,  contohnya X itu benar karena Y, Y benar karena X. Argumennya berputar-putar, tapi tidak menyertakan bukti atas klaim yang dikatakan.

3. Slipper Slope adalah ketika satu langkah kejadian akan membuat langkah lain yang panjang banget dan menimbulkan efek signifikan. Misalnya A-> B->C->D->Z kesimpulannya, A -> Z. 

4.  Ad Hominem adalah ketiak argumen yang diberikan ditunjukan unruk orang yang menjadi lawan bicara bukan argumennya. Jadi yang diserang itu itu karakteristik lawan bicara bukan argumennya inilah yang membuat sesat berpikir. Contohnya ada orang miskin yang menagtakan bahwa menjadi kaya dan sukses itu bukan berarti lo bahagia, lalu orang mendengar argument tersebut mengarahkan "alah lo kan miskin mana tahu lo tentang hal-hal yang kayak gitu?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun