Mohon tunggu...
Darian Sofian
Darian Sofian Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kunci Produktivitas: Mari Kita Tidur

17 Juni 2015   11:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:40 2414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Mungkin banyak yang bingung dengan judul tulisan ini, kenapa tidur yang selalu di anggap hal yang tidak produktif malah menjadi kunci produktivitas.

Masih teringat sekitar tujuh tahun yang lalu seorang dosen berkata, “kalau mau sukses, jangan banyak tidur. Kamu harus tidur paling banyak seperti saya, 2 jam sehari.” Berbagai budaya kerja keras dan kesibukan seolah memandang sebelah mata masalah tidur. Banyak yang menganggap tidur sebagai simbol kemalasan. Berbagai pusat penjualan kopi 24 jam bertebaran, berbagai perusahaan menjual kopi, seakan mensupport keinginan manusia masa kini untuk tidak tidur. Dunia saat ini yang memandang produktivitas tinggi seakan mengharamkan tidur. Namun, benarkah semakin sedikit kita tidur, maka kita semakin produktif?

Kenyataannya banyak penelitian yang telah membahas masalah tidur. Tidur memiliki peran yang sangat penting di dalam proses berpikir dan belajar. Ketika kita kurang tidur, maka kemampuan kognitif kita akan menurun. Pertama perhatian kita menurun, lalu kewaspadaan, konsentrasi, kemampuan mencari sebab dan kemampuan memecahkan masalah, sehingga kita akan kesulitan untuk belajar secara efisien. Kemudian karena siklus tidur memiliki pengaruh dalam mangkonsolidasi ingatan, ketika kurang tidur, kita akan sulit mengingat hal yang kita pelajari dan akan mudah lupa. Dari segi kesehatan kurang tidur akan membuat kamu mudah sakit, terlihat tua, berisiko mengalami obesitas dan memiliki berbagai masalah pada jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, diabetes, serta stroke dan berisiko tinggi mengalami depresi. Sebagai tambahan, sebagian besar kecelakaan disebabkan karena kurang tidur.

Mungkin banyak yang berfikir bahwa mereka sudah terbiasa dengan kurang tidur, merasa tubuh mereka sudah beradaptasi sehingga tidak butuh banyak tidur. Penelitian menunjukkan bahwa performa kewaspadaan dan pengambilan keputusan orang yang tidur enam jam sehari selalu semakin menurun seiring bertambahnya usia dibandingkan dengan yang tidur tujuh sampai delapan jam sehari yang performanya stabil.

Jadi, kembali ke topik awal masalah produktivitas. Sudah jelas kalau produktivitas sangat bergantung pada proses berpikir dan belajar, kemampuan kognitif, perhatian, kewaspadaan, konsentrasi, kemampuan mencari akar penyebab masalah dan kemampuan memecahkan masalah, mengingat dan pengambilan keputusan. Badan yang sehat juga akan semakin mendorong produktivitas dan kunci sukses dalam bekerja adalah bekerja dengan menyenangkan.

Kesimpulannya adalah, agar produktif, bukanlah dengan mengurangi tidur. Gunakan waktu dengan efektif dan efisien. Tidurlah pada malam hari sesuai dengan usia (bayi 14-15jam, remaja 8,5-9,5jam, dewasa 7-9jam). Dengarkan nasihat Bang Rhoma “begadang jangan begadang”, dan supaya kita produktif maka….. MARI KITA TIDUR

 

Sumber Pustaka:

Lavie, P. Accident Analysis and Prevention, August 1982.

Lavie, P. Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism; vol 87: pp 3394-3398.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun