Mohon tunggu...
dariah alfatmah
dariah alfatmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - single

istiqomah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Singkat Turunnya Al Quran

20 Februari 2021   13:33 Diperbarui: 20 Februari 2021   13:37 17074
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai umat Islam, kita mesti mengetahui bagaimana sejarah diturunkannya Al Quran. Untuk itu, saya akan bahas secara singkat bagaimana pertama kalinya Al Quran disampaikan dan juga bisa seperti sekarang ini. Penjelasan lengkapnya silahkan simak di bawah ini.

Sejarah Singkat Turunnya Al Quran

Al Quran di turunkan melalui perantara malaikat Jibril yang menyampaikan langsung kepada Nabi Muhammad. Proses turunnya Al Quran berlangsung selama 22 tahun ,  2 bulan dan  22 hari secara berangsur-angsur.

Wahyu pertama yang turun adalah Surat Al 'Alaq ketika Nabi Muhammad berusia 40 tahun pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Adapun bukti adanya bahwa al-Quran diturunkan dibulan Ramadhan dalam surat al-Baqarah ayat 185  yang berbunyi :

"Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Al-Baqarah:185)

Wahyu yang selanjutnya di turunkan jedanya selama 3 tahun.

Adapun urutan ayat dan surat yang ada di dalam Al Quran saat ini bukanlah berdasarkan diturunkannya ayat dan surat tersebut.

Adapun lokasi penurunannya di bagi menjadi dua, yaitu di Makkah dengan jumlah 86 surat yang diturunkan selama 13 tahun, dan digolongkan ke dalam surat Makiyyah. Serta di Madinah dengan jumlah 28 surat yang diturunkan selama 10 tahun dan di golongkan ke dalam surat Madaniyyah. 

Periode Diturunkannya Al Quran

Periode Makkah pertama selama 4 sampai dengan 5 tahun. Pada masa ini, dakwah Islam masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, dan ayat yang diturunkan pun pada umumnya membahas tentang pelajaran bagi Rasulullah untuk membentuk kepribadiannya, pembahasan tentang dasar-dasar akhlak Islamiyah, pengetahuan tentang sifat Allah serta bantahan mengenai pandangan hidup di masyarakat Jahiliyah kala itu.

Periode Makkah kedua selama 4 sampai dengan 9 tahun. Pada masa ini dakwah Islam sudah mulaiterbuka. Masyarakat Makkah sudah mulai berfikir untuk menghalangi dakwah. Ayat-ayat yang diturunkan pada masa ini umumnya tentang kewajiban sebagai seorang muslim, pembaasan tentang ke esaan Allah, pembahasan tentang hari kiamat, serta ancaman dan kecaman kepada orang musyrik yang mempunyai prilaku buruk.

Periode Madinah selama 10 tahun. Rasulullah mulai hijrah dari Makkah ke Madinah, dan masyarakat sekitar mulai terbentuk keimanannya. Disana, masyarakat Yahudi dan Islam hidup berdampingan, namun seiring berjalannya waktu, kaum Yahudi pun mulai ikut menentang dakwah Nabi Muhammad SAW.

Awal Mula Dibukukannya Al Quran

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa ayat-ayat Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Pada saat itu, kertas belum ada di Arab, meskipun sudah ditemukan di China.

Karena Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, maka ketika menerima Wahyu, beliau langsung menyampaikannya kepada para sahabat. Para sahabat lalu menghafalkannya di luar kepala. Bagi yang bisa menulis, diminta untuk menuliskannya di atas kulit pohon, batu, kain, kulit hewan dan lain sebagainya.

Untuk menjaga kemurnian Al Quran, setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasululah selalu mengulang hafalan Al Quran. Bahkan di tahun terakhir menjelang wafatnya, Nabi Muhammad bersama malaikat jibril mengulangi hafalannya sebanyak dua kali.

Pembukuan Al Quran pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar Ash Shiddiq atas usulan dari Umar bin Khathab. Hal ini terjadi karena Umar khawatir atas kemurnian Al Quran karena tidak sedikit dari para penghafal yang mati Syahid karena ikut berperang.

Pembukuan itu dipimpin oleh Zaid bin Tsabit dengan cara mengumpulkan ayat-ayat yang sudah pernah dituliskan oleh para sahabat di batu, kain, kulit pohon, kulit hewan dan lain sebagainya. Hasil dari hal tersebut adalah pembukuan resmi Al Quran yang pertama kalinya.

Al Quran yang sudah disatukan menjadi buku tersebut lalu disimpan oleh Abu Bakar sampai ia meninggal dunia. Setelahnya, di simpan oleh Umar sampai ia meninggal, dan diteruskan oleh anaknya yaitu Hafsah.

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, Al Quran pertama kalinya di gandakan dan di distribusikan. Hal ini terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran. Setelah itu, penggandaan dan pendistribusian Al Quran kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman.

Syeikh Ahmad At-Tamadi, Ulama Al-Azhar Mesir, mengulas sejarah singkat periwayatan Al-Qur'an saat mengisi kajian di Masjid Al-Aqsha, Bintaro Jaya Sektor 9, Tangerang Selatan.

Dalam ceramah yang diterjemahkan Ustadz Ramdan Ali Mantiri, Syeikh Ahmad mengatakan, penulis mushaf Qur'an yang masyhur berasal dari Mesir. Kurang lebih ada tiga syeikh di antaranya Syeikh Abdurrahman, dan syeikh lainnya.

Para penghafal Qur'an memiliki sanad dari Hafsh. Orang Mesir dan orang Indonesia memiliki kesamaan Qira'at dan fiqih (yaitu Imam Syafi'i), meski di Mesir ada juga bermazhab lain.

Kata Syeikh Ahmad, Al-Qur'an Madinah sebelum ditulis akan merujuk ke Mushaf Al-Azhar. Dulu, mushaf ditulis dengan tulisan tangan. Berkat rahmat Allah Ta'ala sekarang ini setiap masjid sudah memiliki ratusan mushaf Qur'an

Awal mula diturunkan Al-Qur'an tidak dalam keseluruhan. Andai diturunkan seperti itu maka manusia akan kesulitan. Al-Qur'an diturunkan bertahap sedikit demi sedikit, atau disebut sebagai Tafsir Maudu'i (metode tematik) yaitu menghimpun ayat-ayat Al-Qur'an.

Semakin banyak penamaan kepada sebuah benda menunjukkan kemuliaan terhadap benda tersebut. Itulah Al-Qur'an. Dalam Surah Al-Furqan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mengadu bahwa ummat telah meninggalkan Al-Qur'an, dan diturunkan berangsur-angsur untuk menguatkan hati Nabi Muhammad SAW.

Al-Qur'an diturunkan di bulan mulia pada malam mulia kepada hamba yang mulia. Adapun ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-'Alaq. Maka siapa yang tidak membaca Al-Qur'an, seolah-olah hatinya kosong dari manfaat. menghafal Al-Qur'an adalah dengan menulis Al-Qur'an. Surah Al-'Alaq Ayat 1 sampai 5 turun dalam bentuk ayat terpisah. Sementara Surah yang turun secara pertama adalah Surah Al-Muddatsir.
Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-'Alaq bahwa salah satu metode

"Perintah Pertama adalah Qiyamullail. Qiyamullail merupakan sarana tarbiyah bagi generasi awal umat Islam. Inilah manfaat mengetahui sejarah. Bukankah disebut aib ketika umat muslim mempelajari sejarah barat, padahal akan lebih baik jika menggabungkan keduanya," kata Syeikh Ahmad.

Para ulama mengatakan bahwa Al-Qur'an diturunkan di Lauhul Mahfuz. Setelah itu Malaikat Jibril mengajarkan Al-Qur'an kepada Rasulullah antara Al-Qur'an dan perintah non Al-Qur'an .

Cirinya dengan "Bismillaah" dan bunyi seperti lonceng. Maka Rasulullah SAW pun terdiam, kemudian Beliau mengalami hal yang tenang dan khusyu' seperti tidur, seakan-akan dia berpindah dari alam manusia ke alam Malaikat. Ketika itu tubuh Beliau merasa berat sampai ketika mengendarai unta, untapun tersungkur jatuh.

Setelah Al-Qur'an diturunkan, Nabi SAW memanggil para sahabat penulis Al-Qur'an seperti Zaid bin Tsabit. Sebagian ulama mengatakan bahwa pendeknya usia Nabi SAW disebabkan keadaan turunnya Al-Qur'an. Penjagaan Al-Qur'an adalah proses yang membutuhkan perjuangan besar sebagai bentuk perwujudan firman Allah Ta'ala.

Bagaimana Al-Qur'an dihafal saat ia diturunkan? Al-Qur'an dihafal dengan 2 cara yang sampai hari ini tetap ada yaitu dijaga di dalam dada (hafalan) dan juga di dalam lembaran mushaf. Bentuk penjagaan Al-Qur'an adalah di dalam dada manusia.

Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Nabi Isa 'alaihis salam bahwa: "Akan datang sebuah kaum, kitab mereka berada didalam dada mereka."

D. Sosok Zaid bin Tsabit sebagai Penulis Al-Qur'an

Pada zaman Rasulullah SAW, Al-Qur'an ditulis namun masih terpisah satu dengan lainnya. Kemudian pada zaman Abu Bakar Ash-Shiddiq mulai dituliskan Al-Qur'an dan dikumpulkan dalam bentuk lembaran-lembaran lantaran banyaknya penghafal Qur'an yang wafat dalam medan perang.

Zaid bin Tsabit adalah penulis wahyu dan Al-Qur'an. Penulisan Al-Qur'an dalam satu kitab (buku) merupakan saran dari Umar bin Khatthab. Sebagai penulis Al-Qur'an, Zaid bin Tsabit dikenal dengan fisik dan akal yang sehat. Ketika Zaid menulis, dia berada di hadapan Rasulullah disaksikan Malaikat. Hal ini dijamin keasliannya sebagaimana dalam Surah Al-Haqqah pada Ayat 44 sampai 45 yang berbunyi :

 44 45

Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. 


Zain bin Tsabit mengumpulkan para penghafal Al-Qur'an untuk menguatkan kebenaran ayat-Ayat atau menyamakan. Setiap hafidz membawa dua saksi yang menguatkan bahwa dia adalah hafidz. Hingga dihadirkan seorang Hafidz yang hanya memiliki satu saksi.

Setiap Ramadhan, Rasulullah SAW memperdengarkan hafalan Qur'annya kepada Malaikat Jibril hingga datang Ramadhan terakhir bagi Rasulullah di mana beliau mengkhatamkan Al-Qur'an 2 kali.

Pada zaman Usman bin Affan, para sahabat telah berpencar ke seluruh penjuru dunia, sehingga Utsman bin Affan menemukan masalah baru yaitu perbedaan cara membaca Al-Qur'an sehingga nyaris membuat mereka bertengkar dan saling menyalahkan.

Perbedaan ini menjadi gambaran keindahan dalam pembacaan Al-Qur'an. Tatkala terjadi perbedaan ini, Utsman bin Affan mengumpulkan Lajnah Tashih Al-Qur'an untuk menuliskan mushaf yang sesuai bacaan sebuah daerah. Dan Mushaf yang dijadikan patokan adalah mushafnya Hafshah binti Umar bin Khatthab. Maka setiap pengiriman satu mushaf ke satu daerah dikirimkan pula syeikh (Qari'nya).

Inilah Macam-macam Mushaf:
- Mushaf Madinah Umum/Khusus.
- Mushaf Mekkah.
- Mushaf Kuffah.
- Mushaf Basrah.
- Mushaf Syam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun