Mohon tunggu...
Darell Abhirama Abrar
Darell Abhirama Abrar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu komunikasi, Gerakan sosial ,Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keseimbangan Psikoanalisis dalam Seksualitas dan Subjektivitas di Kehidupan Manusia

13 Desember 2023   21:02 Diperbarui: 13 Desember 2023   21:06 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara yang lebih komprehensif dan menyeluruh untuk memahami dan menyeimbangkan seksualitas dan subjektivitas dalam kehidupan kita dengan memasukkan konsep-konsep kunci dari teori psikoanalitik Freud dan Lacan, serta pendekatan pemikiran kritis dan alternatif dapat dikembangkan. 

Contoh kasus : Dampak Media Sosial terhadap Identitas Seksual seorang individu, misalnya, dapat mengalami ketegangan psikologis dalam merespon tekanan norma sosial yang diperkuat oleh media sosial. Teori Psikoanalisis, seperti yang dikembangkan oleh Sigmund Freud, menekankan peran identifikasi dan pengaruh lingkungan dalam pembentukan identitas. Dalam kasus ini, media sosial dapat menjadi medium di mana individu mengalami identifikasi dengan norma-norma seksual yang mungkin tidak selalu mencerminkan keinginan atau identitas sejati mereka. 

Tersirat: Kesalahan identifikasi: Identifikasi berdasarkan norma media sosial  tidak selalu mencerminkan keinginan atau identitas seseorang yang sebenarnya. Dinamika seksualitas remaja: Penelitian menunjukkan bahwa remaja seringkali menghadapi stres dalam menavigasi seksualitasnya dalam konteks media sosial.Secara keseluruhan, memahami dampak media sosial terhadap identitas seksual memerlukan pendekatan interdisipliner yang melibatkan psikologi, komunikasi, dan teori psikoanalitik.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus mengkaji dan memahami kedua teori ini secara mendalam agar tercipta keseimbangan yang tepat dalam memahami dan menyeimbangkan seksualitas dan subjektivitas dalam kehidupan kita. Lebih dari satu abad telah berlalu sejak Freud memperkenalkan teorinya, namun relevansi psikoanalisis dengan pemahaman kita tentang seksualitas dan subjektivitas masih terasa. Bahkan di zaman modern, di mana konsep-konsep psikologi lainnya berkembang, psikoanalisis masih menawarkan perspektif yang unik. Memahami keseimbangan teori-teori ini memungkinkan kita melihat kehidupan manusia dari perspektif yang lebih luas, membuka pintu menuju praktik klinis yang lebih dalam dan pemahaman diri yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun