Mohon tunggu...
Dara MelaniYayu
Dara MelaniYayu Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang

Lulusan Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Padang Periode 135 Juli 2024, semasa Mahasiswa Saya ikut organisasi PPIPM (Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa). Pengelaman penulisan, pernah mengikuti LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), Esay, PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), mengikut Projek Menulis, dan Lomba Puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta dan Restu

16 September 2024   16:34 Diperbarui: 16 September 2024   19:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di edit pribadi via Aplikasi Canva

Raka terkejut hampir tidak bisa percaya dengan tindakan Lina. "Lina apa yang kau katakan? ini tidak mungkin..." sambil melepaskan pegangan Lina

"Raka aku merasa terjebak dalam kegelapan ini. aku tidak bisa terus hidup dengan penderitaan ini. aku tidak bisa terus hidup dengan penderitaan ini," Lina berkata dengan penuh penekanan.

Raka merasa hatinya hancur mendengar permintaan tersebut. Dia tahu betapa mendalamnya kesedihan Lina, tetapi dia tidak bisa menerima ide untuk mengakhiri hidup seseorang yang dia cintai. Dia menyadari bahwa ia harus menemukan cara lain untuk membantu Lina, meskipun itu berarti harus menghadapi masalah yang berat.

 Raka meletakan pisau itu di meja dan menatap Lina dengan penuh tekad, "Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu dengan cara seperti itu. Aku tidak akan membiarkanmu pergi dengan cara yang begitu tragis."

Lina memandang Raka, bingung dan putus asa. "Lalu apa yang bisa kita lakukan? aku  merasa tidak ada jalan keluar." ucapan Lina

Raka menarik napas panjang dan memutuskan untuk mengambil  langkah berani. "Kita akan bicarakan kepada orang tua kita bahwa kita benar-benar saling mencintai. Biarpun sesulit apa pun, kita akan tetap mintak restu dari orang tua kita. Kita akan terus menunjukkan cinta kita kepada orang tua kita."

 Lina terdiam tetapi tampaknya ada segenap  harapan di matanya. "Apakah kau yakin itu berhasil?"

Raka mengangguk. " Ya kita harus mencobanya. Aku akan bersamamu dalam setiap langkah. Kita akan menghadapi tantangan bersama-sama."

***

Keesokan harinya, Lina dan Raka memutuskan untuk berbicara dengan orang tua mereka, Mereka menyampaikan perasaan dan harapan mereka dengan jujur dan penuh rasa hormat. Meskipun awalnya menghadapi penolakan mereka tetap berusaha dan menunjukkan komitmen mereka untuk satu sama lain.

Dengan waktu dan kesabaran, orang tua Lina dan Raka mulai melihat keseriusan dan kedewasaan mereka. Perlahan- lahan mereka, mulai menerima hubungan Lina dan Raka tersebut. Meskipun tidak semua masalah terselesaikan dengan muda, Lina dan Raka berhasil dengan memperoleh restu dari orang tua mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun