Mendikbud Nadiem Makarim ternyata sangat disayang mahasiswa.
Buktinya: dicari-cari mahasiswa.
Seperti tanda pagar (tagar) yang bertengger di platform medsos Twitter pada Selasa, 2 Juni 2020 --bahkan berjam-jam pada siang hari.
Saking sangat sayangnya mahasiswa, maka kaum intelektual itu mengadukan nasib Uang Kuliah Tunggal (UKT) ke Nadiem.
Mempertanyakan ke mana pemanfaatan UKT. Padahal selama ini kuliah tatap muka sudah tidak aktif --yang sejak pandemi wabah virus Covid-19 melanda Indonesia dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring).
Namun mahasiswa tidak merasakan imbal balik positif dari UKT selama kuliah daring.
Tidak ada bantuan pulsa internet dari kampus.
Nihil bantuan logistik kepada mahasiswa yang terpaksa tetap harus diam di kos dan antara makan-tidak makan.
Mereka sudah lelah menanyakan ke Rektorat. Tanpa kejelasan.
Atau --mungkin-- Rektorat bingung menjelaskan pertanggungjawaban UKT. Yang entah ke mana didistribusikan sehingga mahasiswanya tak merasakan manfaat selama kuliah daring.
Bagaimana pun; UKT adalah kewenangan perguruan tinggi. Bukan hak Nadiem mencampuri otoritas keuangan masing-masing kampus tentang pemanfaatannya.