Gigi berukuran lebih kecil atau lebih besar dari ukuran normal biasanya diturunkan dari orang tua. Keadaan gigi yang berbeda ukuran ini membuat gigi tumbuh berjejal-jejal dan memiliki jarak antar gigi. Susunan gigi yang tidak teratur ini dapat diperbaiki dan diratakan oleh dokter gigi dengan memasang peralatan gigi khusus pada gigi pasien.
B. Gigi Berwarna
Umumnya gigi berwarna putih. Namun, warna gigi dapat berubah karena obat antibiotik tertentu. Obat ini dapat berpengaruh pada gigi apabila diminum oleh ibu hamil dan anak-anak dalam masa pembentukan benih gigi.Â
Beberapa kasus gigi berwarna dapat diperbaiki dengan bleaching. Namun, penggunaan bleaching yang terlalu lama dapat menyebabkan gigi sensitif dan ngilu. Selain bleaching, pemutihan gigi dengan pasta gigi yang mengandung pemutih.
Sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi akan diubah menjadi asam yang mampu melunakkan email gigi dan bagian dalam gigi. Hal inilah yang menyebabkan gigi berlubang atau dental caries/karies gigi.Â
Karies gigi biasanya terjadi pada gigi seri atas, geraham, dan gigi seri bawah. Proses karies pada lekukan gigi lebih cepat terjadi daripada karies pada permukaan gigi yang rata. Hal ini karena sisa makanan pada yang terselip susah dijangkau pada lekukan gigi.
D. Karang Gigi
Plak adalah sisa makanan, asam, dan air liur yang membentuk lapisan tipis pada gigi. Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras dan menjadi karang gigi. Pertumbuhan karang gigi memiliki kecepatan yang berbeda-beda pada setiap mulut. Mulut yang memiliki air liur lebih kental dan bersifat basa lebih cepat membentuk karang gigi daripada mulut yang berair liur encer dan bersifat asam.
Karang gigi yang melekat pada permukaan gigi berwarna kekuningan, kecoklatan, dan hitam yang sangat mudah dikenali oleh mata. Hal ini membuat penampilan gigi menjadi kurang menarik. Selain itu, karang gigi juga menimbulkan bau mulut.
E. Penyakit Gusi