Mohon tunggu...
Dara Nafilah Qirani
Dara Nafilah Qirani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Teori Perkembangan Sosial: Vygotsky dan Jean Piaget

15 Oktober 2024   11:40 Diperbarui: 15 Oktober 2024   11:44 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan anak adalah bidang yang luas dan kompleks, di mana banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Dua tokoh penting dalam psikologi perkembangan adalah Lev Vygotsky dan Jean Piaget. Meskipun keduanya berfokus pada proses perkembangan anak, mereka memiliki pendekatan yang berbeda, terutama dalam hal peran interaksi sosial. Dalam tulisan ini, kita akan membahas teori perkembangan sosial yang dikemukakan oleh Vygotsky dan Jean Piaget, serta perbandingan antara keduanya.

#Teori Perkembangan Sosial Lev Vygotsky

Lev Vygotsky, seorang psikolog asal Rusia, terkenal dengan teorinya yang menekankan pentingnya konteks sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif anak. Salah satu kontribusi paling signifikan dari Vygotsky adalah konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD). ZPD adalah rentang antara kemampuan yang sudah dikuasai oleh anak dan kemampuan yang dapat dicapai dengan bantuan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih kompeten. Dalam hal ini, Vygotsky berpendapat bahwa belajar terjadi melalui interaksi sosial. Anak-anak belajar lebih baik ketika mereka terlibat dalam kegiatan yang sedikit di luar kemampuan mereka, di mana mereka mendapatkan dukungan dari orang lain.

Vygotsky juga menekankan pentingnya bahasa dalam proses belajar. Menurutnya, bahasa bukan hanya sarana untuk berkomunikasi, tetapi juga merupakan alat yang membentuk cara berpikir. Melalui dialog dengan orang dewasa atau teman sebaya, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka. Bahasa menjadi jembatan antara pengalaman individu dan pengetahuan sosial yang lebih luas.

#Budaya dan Konteks Sosial

Vygotsky percaya bahwa perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh budaya dan konteks sosial di mana mereka berada. Ia menganggap bahwa nilai-nilai, norma, dan praktik budaya memainkan peran penting dalam membentuk cara berpikir dan berperilaku anak. Oleh karena itu, pendidikan harus mempertimbangkan konteks sosial dan budaya anak. Dengan memahami latar belakang budaya anak, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih relevan dan bermakna bagi mereka.

# Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Jean Piaget, seorang psikolog Swiss, mengambil pendekatan yang berbeda dalam memahami perkembangan anak. Ia fokus pada bagaimana individu membangun pengetahuan melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Piaget mengembangkan teori perkembangan kognitif yang terdiri dari empat tahap yang berbeda.

1. **Tahap Sensori-Motor (0-2 tahun)**: Pada tahap ini, anak-anak belajar melalui indera dan aktivitas motorik. Mereka mulai memahami dunia melalui pengalaman langsung. Misalnya, bayi belajar bahwa objek yang hilang masih ada meskipun tidak terlihat (konsep objek permanen).

2. **Tahap Praoperasional (2-7 tahun)**: Anak-anak pada tahap ini mulai menggunakan bahasa dan simbol, tetapi berpikir secara egosentris dan belum mampu memahami perspektif orang lain. Mereka sering kali terjebak dalam pemikiran yang konkret, sehingga sulit untuk memahami konsep abstrak.

3. **Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)**: Pada tahap ini, anak-anak mulai berpikir lebih logis tetapi masih membutuhkan objek konkret untuk memahami konsep. Mereka mulai mengembangkan kemampuan untuk mengklasifikasikan dan mengorganisir informasi.

4. **Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas)**: Anak-anak memasuki tahap ini ketika mereka mulai berpikir abstrak dan dapat mengembangkan hipotesis. Mereka mampu melakukan pemikiran logis dan dapat memahami konsep yang lebih kompleks.

#Perbandingan antara Vygotsky dan Jean Piaget

Salah satu perbedaan utama antara Vygotsky dan Jean Piaget adalah pandangan mereka tentang peran interaksi sosial. Vygotsky menekankan bahwa interaksi sosial adalah kunci untuk perkembangan, sedangkan Piaget lebih fokus pada proses individu dalam membangun pengetahuan. Vygotsky melihat pendidikan sebagai proses kolaboratif, sementara Piaget lebih menekankan pada penemuan individu.

Selain itu, Vygotsky percaya bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh budaya dan konteks sosial, sedangkan Piaget lebih menekankan pada tahap perkembangan yang bersifat universal. Dalam konteks ini, Vygotsky lebih menekankan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan konteks sosial dan budaya anak, sedangkan Piaget berfokus pada pemahaman tentang bagaimana anak-anak berpikir dan belajar secara umum.

# Implikasi untuk Pendidikan

Kedua teori ini memiliki implikasi penting bagi praktik pendidikan. Vygotsky mendorong pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif, di mana anak-anak dapat belajar dari satu sama lain dan mendapatkan dukungan dari orang dewasa. Dalam konteks ini, strategi seperti pembelajaran berbasis proyek dan diskusi kelompok menjadi sangat relevan.

Di sisi lain, pendekatan Piaget dapat diterapkan melalui metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi dan menemukan pengetahuan secara mandiri. Dengan memahami tahapan perkembangan kognitif, pendidik dapat merancang kegiatan yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak.

# Kesimpulan

Teori perkembangan sosial yang dikemukakan oleh Lev Vygotsky dan Jean Piaget menawarkan wawasan yang berharga mengenai bagaimana anak-anak belajar dan berkembang. Vygotsky menyoroti pentingnya interaksi sosial dan konteks budaya, sementara Piaget memberikan kerangka kerja yang jelas tentang tahap-tahap perkembangan kognitif. Dengan memahami kedua teori ini, pendidik dan orang tua dapat lebih efektif dalam mendukung perkembangan anak dan menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. Keduanya memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan dan psikologi, dan pemahaman yang lebih dalam tentang teori-teori ini dapat membantu kita dalam membentuk generasi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun